Sukses

9 Penyebab Kutu Air yang Sering Disepelekan, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya

Kutu air rentan terjadi pada kaki yang sering basah atau lembap akibat berkeringat atau menggunakan sepatu ketat.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kutu air pada kaki maupun tangan dapat terjadi karena kurang menjaga kebersihan diri. Kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur pada kulit kaki. Infeksi jamur ini biasanya bermula dari sela jari kaki kemudian menyebar ke semua area kaki. Kondisi ini dapat terjadi pada semua golongan usia.

Kutu air dikenal juga dengan istilah athlete’s foot atau kurap kaki. Kutu air rentan terjadi pada kaki yang sering basah atau lembap akibat berkeringat atau menggunakan sepatu ketat. Keluhan yang biasanya dirasakan saat seseorang mengalami kutu air adalah kulit kaki yang terasa gatal, bersisik, dan kemerahan.

Kutu air dapat diobati dengan obat antijamur. Akan tetapi, penyakit ini akan kembali muncul jika penyebab kutu air tidak diatasi dengan benar. Untuk itu, anda perlu mengetahui penyebab kutu air supaya dapat mengobatinya dengan tepat.

Berikut ini ulasan mengenai penyebab kutu air beserta gejala dan cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (23/2/2022).

2 dari 5 halaman

Gejala Kutu Air

Sering kali kutu air ditandai dengan gejala gatal pada sela-sela jari kaki maupun tangan. Namun, terdapat beberapa gejala saat terinfeksi kutu air, antara lain:

1. Gatal, perih, dan rasa terbakar di sela-sela jari kaki atau telapak kaki.

2. Lecet di kaki yang gatal.

3. Kulit di antara jari kaki dan telapak kaki pecah-pecah dan mengelupas.

4. Kulit menjadi lebih kering pada area telapak atau sisi kaki.

5. Kuku kaki berubah warna, lebih tebal, dan mudah rapuh.

6. Kuku kaki terluka bahkan tampak keluar dari letak awalnya.

Infeksi jamur pada tinea pedis juga bisa menyebar ke kuku dan menyebabkan terjadinya jamur kuku atau onikomikosis. Infeksi jamur pada kuku akan ditandai dengan kuku yang tampak pucat atau berubah warna, menebal dengan permukaan yang tidak rata, dan rapuh.

3 dari 5 halaman

Penyebab Kutu Air

Kutu air paling sering disebabkan oleh infeksi jamur dari kelompok dermatophytes. Infeksi kelompok jamur ini juga bisa menyebabkan tinea cruris dan kurap. Beberapa jenis jamur dari kelompok dermatophytes yang bisa menyebabkan tinea pedis adalah Tricophyton rubrum, Tricophyton interdigitale, dan Epidermophyton floccosum. Kutu air dapat menular, dan penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita kutu air atau kontak dengan lingkungan dan benda yang terkontaminasi jamur, seperti handuk, lantai, sepatu, atau pakaian. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kutu air, yaitu:

1. Penyebab kutu air adalah tinggal di daerah perkotaan yang padat penduduk dan bercuaca panas.

2. Penyebab kutu air adalah melakukan aktivitas di tempat umum tanpa menggunakan alas kaki, seperti kolam renang umum atau kamar mandi umum.

3. Penyebab kutu air adalah memiliki kondisi kaki yang sering berkeringat.

4. Penyebab kutu air adalah memiliki luka di kulit atau kuku kaki.

5. Penyebab kutu air adalah pernah atau sering bertukar pakai barang pribadi, seperti kaus kaki, sepatu, atau handuk, dengan penderita kutu air.

6. Penyebab kutu air adalah menggunakan sepatu yang terlalu ketat.

7. Penyebab kutu air adalah menggunakan kaus kaki yang basah.

8. Penyebab kutu air adalah memiliki kebiasaan jarang mengganti kaus kaki.

9. Penyebab kutu air adalah mengalami cedera kulit atau kuku ringan di kaki anda.

Kutu air bisa menyerang semua golongan usia maupun jenis kelamin. Namun, penyakit kulit di kaki ini lebih mudah dialami oleh orang dengan kondisi sistem imun (sistem kekebalan tubuh) yang lemah, seperti penderita diabetes atau HIV/AIDS.  

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Penyakit Kutu Air

Kutu air yang hinggap di kaki bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobatinya, yaitu:

1. Obat antijamur oles

Kutu air dapat diobati dengan obat antijamur oles, seperti miconazole, clotrimazole, atau terbinafine. Pengobatan ini biasanya berlangsung selama 1–2 minggu. Sebelum Anda menggunakan obat oles ini, bersihkan kaki terlebih dahulu dengan air mengalir dan sabun, lalu keringkan hingga sela-sela jari. Oleskan salep atau krim secukupnya di bagian kaki yang terinfeksi. Diamkan beberapa saat hingga obat tampak mengering. Anda pun tidak dianjurkan untuk langsung memakai sepatu yang tertutup.

2. Larutan garam

Anda juga bisa merendam kaki ke dalam air yang sudah dicampur dengan garam laut. Anda pun bisa mencampurnya dengan tea tree oil, cuka, atau serbuk teh hijau. Namun, perlu Anda ketahui bahwa beragam campuran tersebut bukan untuk digunakan sebagai pengganti obat antijamur. Campuran tersebut hanya berfungsi untuk mengurangi rasa gatal dan perih di kaki Anda.

3. Bawang putih

Cara mengatasi kutu air secara alami yang selanjutnya adalah dengan menggunakan bawang putih.  Bawang putih dikenal mengandung minyak atsiri dan allicin yang memiliki manfaat antibakteri, antiseptik, serta antiinflamasi. Selain itu, kandungan zat dalam bawang putih juga mampu untuk meredakan rasa nyeri akibat gatal yang berlebihan. Anda hanya perlu menumbuk satu siung bawang putih dan menempelkannya ke area yang terkena kutu air. Lalu, balut dengan kain atau perban dan diamkan selama beberapa jam. Untuk hasil yang maksimal, Anda dapat melakukan cara ini setiap hari hingga kutu air sepenuhnya menghilanng.

4. Daun sirih

Cara mengatasi kutu air secara alami yang lainnya dengan menggunakan daun sirih. Daun sirih sudah terkenal mengandung antiseptik alami yang terbukti dapat membunuh kuman penyebab kutu air dan masalah lainnya. Caranya, rebus beberapa lembar daun sirih dengan air dan garam. Gunakan air rebusan daun sirih dan garam ini untuk merendam kaki Anda yang terkena kutu air. Lakukan setiap hari sampai kutu air benar-benar sembuh.

5. Obat antijamur minum

Meski jarang terjadi, kutu air dapat semakin meluas ke area kulit lainnya, seperti paha, perut, tangan, atau bahkan rambut. Hal ini lebih sering terjadi pada kondisi imunitas tubuh yang lemah, misalnya pengguna kortikosteroid jangka panjang, kemoterapi, diabetes mellitus, dan penyakit HIV/AIDS. Dokter akan meresepkan obat antijamur yang diminum apabila infeksi sudah tidak terkendali lagi.

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Penyakit Kutu Air

Meski pada akhirnya kutu air dapat diatasi, penyakit ini tetap berpotensi muncul kembali apabila Anda tidak melakukan upaya pencegahan dan menerapkan kebiasaan hidup bersih. Oleh karena itu, untuk menghindari kutu air yang datang kembali, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Jaga kebersihan kaki

Cuci kaki tiap kali Anda selesai beraktivitas di luar rumah dengan air mengalir dan sabun hingga bersih. Selanjutnya, keringkan seluruh bagian kaki termasuk sela-sela jari sampai benar-benar kering.

2. Gunakan bedak kaki antijamur

Anda juga bisa menaburkan bedak kaki antijamur pada kaki dan pada sepatu untuk mencegah kutu air. Bagi Anda yang rentan mengalami kutu air, disarankan menggunakan bedak kaki setiap hari.

3. Ganti kaus kaki secara rutin

Ganti kaus kaki setiap harinya dan pastikan Anda menggunakan kaus kaki yang terbuat dari bahan katun karena bisa menyerap keringat. Dengan begitu, kaki akan tetap kering.

4. Perhatikan kondisi sepatu yang dikenakan

Pastikan sepatu yang Anda gunakan tidak basah dan tidak terlalu sempit. Sepatu yang basah bisa membuat kaki mudah lembap, sedangkan sepatu yang terlalu sempit bisa menyebabkan kaki mudah berkeringat. Kedua hal tersebut justru memudahkan pertumbuhan kutu air. Jangan lupa untuk membersihkan sepatu secara rutin.

5. Gunakan alas kaki di kamar mandi umum

Jika Anda sedang melakukan aktivitas di area publik, seperti berenang, usahakan untuk tidak telanjang kaki di kamar mandi umum atau ruang gantinya. Hal ini karena lantai area tersebut dapat terkontaminasi kutu air dan bisa membuat jamur menempel di kaki. Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan handuk, kaus kaki, dan sepatu secara bersamaan dengan orang lain guna mengurangi penularan kutu air dari kontak fisik dengan penderitanya.