Liputan6.com, Jakarta Rukun Iman ada 6 merupakan salah satu pedoman hidup umat Islam. Dalam Islam, ada 6 rukun iman yang harus dimiliki dan dijalankan oleh tiap Muslim. Rukun Iman ada 6 inilah yang menjadi pilar keimanan Islam.
Baca Juga
Advertisement
Tiap rukun dalam Rukun Iman ada 6 adalah bentuk sikap percaya pada pilar Islam. Memahami dan mengamalkan Rukun Iman ada 6 adalah kewajiban tiap umat Islam. Rukun Iman ada 6 diwujudkan dalam keyakinan dan perilaku sehari-hari.
Sejatinya, iman adalah kepercayaan, keyakinan, dan ketetapan hati. Berikut pengertian Rukun Iman ada 6, isi dan maknanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(3/3/2022).
Mengenal Rukun Iman
Rukun Iman ada 6 adalah pilar keimanan dalam Islam. Ada 6 poin dalam Rukun Iman yang harus diimani. 6 Rukun Iman ini adalah mempercayai adanya Allah SWT, malaikat, kitab-kitab Allah, Rasul Allah, hari akhir, dan takdir yang baik dan buruk. Rukun Iman diamalkan dalam keyakinan dalam hati, perkataan dalam lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
Kata iman berasal dari آمَنَ āmana yang berarti memberikan rasa tenang; memercayai sesuatu. Arti iman juga terkait dengan أَمِنَ amina yang berarti merasa tenang; memercayai sesuatu. Iman adalah sikap batin, keyakinan, atau kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT.
Advertisement
Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Allah SWT merupakan rukun iman yang utama. Ini adalah pilar pertama dan terpenting. Percaya kepada Allah berarti percaya bahwa hanya ada satu Tuhan yang layak disembah. Konsep ini dikenal sebagai Tauhid. Dalam Islam, keesaan Tuhan berarti Allah adalah satu dan tidak ada Tuhan selain Allah.
Iman kepada Allah SWT diwujudkan kalimat Syahadat. Kalimat Syahadat berbunyi: "ašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh, wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh" Artinya Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Percaya kepada Allah di atas segalanya adalah yang pertama dan terpenting. Ini bukan hanya kepercayaan kepada Allah saja tetapi dalam cara bagaimana Allah dijelaskan melalui Al-Qur'an dan Hadits.
Iman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
Iman kepada malaikat merupakan Rukun Islam yang kedua. Iman kepada malaikat artinya mengimani keberadaan malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Ini juga berarti mengimani tugas dan amalan yang diberikan Allah pada malaikat. Iman kepada malaikat berarti meyakini jika malaikat itu ada yang senantiasa mengawasi perbuatan baik dan buruk setiap manusia.
Malaikat adalah bentuk jamak dari kata malakun yang artinya pengutusan. Dalam Islam disebutkan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Malikat merupakan ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Meski begitu Allah menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya. Malaikat adalah satu-satunya mahluk yang paling yang taat kepada Allah.
Advertisement
Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
Bagian dari Rukun Iman ada 6 selanjutnya adalah iman kepada kitab Allah. Allah menurunkan kitab-kitab kepada para rasulnya sebagai petunjuk dan hujjah bagi umat manusia. Di antara kitab-kitab ini, ada Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Rukun iman ketiga ini berisi makna bahwa pada saat kitab-kitab ini diturunkan, kitab-kitab itu benar-benar merupakan pesan dari Allah.
Ada 4 kitab yang diturunkan Allah pada umat-Nya lewat para Rasul. Ini meliputi Zabur (Nabi Daud AS), Taurat (Nabi Musa AS), Injil (Nabi Isa AS), dan Al Qur'an (Nabi Muhammad SAW). Sebagai Muslim, wajib mempercayai adanya kitab ini sebagai ajaran dari Allah SWT.
Iman kepada Rasul dan Nabi Allah SWT
Rukun Iman yang keempat adalah iman kepada Nabi dan Rasul. Ini artinya, umat Islam harus beriman kepada semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah dan bahwa Nabi Muhammad, saw, adalah yang terakhir dari mereka. Sebagian besar utusan Allah diutus untuk suatu bangsa tertentu kecuali Nabi Muhammad, yang diutus untuk memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia.
Iman kepada Nabi dan Rasul juga berarti mempercayai bahwa nabi dan rasul diciptakan sebagai manusia yang tidak memiliki sifat-sifat ketuhanan dari Tuhan. Adalah kewajiban Muslim untuk mengirim salam (Damai dan Berkah Allah) ketika menyebutkan nama-nama salah satu Nabi ini.
Advertisement
Iman kepada hari akhir (Kiamat)
Iman kepada hari akhir berarti mempercayai adanya kematian dan hari kiamat. Allah telah menetapkan jangka waktu tertentu untuk seluruh alam semesta, yang akhirnya akan menjadi waktu terakhir. Di saat akhir zaman, manusia akan ditanyai tentang perbuatannya di dunia ini. Amal-amal itu akan ditimbang untuk mereka.
Hari kiamat adalah hari perhitungan untuk semua perbuatan; jahat atau baik, besar atau kecil. Dalam hidup, umat Islam perlu percaya bahwa semua yang dilakukan akan ada kaitannya dengan Hari Akhir. Tidak ada seorang pun selain Allah yang tahu kapan hari ini akan datang.
Iman kepada Qada' dan Qadar
Qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada secara istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Sementara Qadar adalah ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar juga sering disebut dengan takdir. Secara istilah, qadar adalah ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk.
Qadar merupakan perwujudan atau realisasi dari Qada. Hubungan antara Qada dan Qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Rukun Iman yang terakhir ini berarti meyakini bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia sudah tertulis dalam Qada dan Qadar. Percaya pada pilar ini berarti meyakini bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dan telah menetapkan dengan ukuran yang tepat.
Advertisement