Liputan6.com, Jakarta Al Fatihah artinya merupakan surat pembuka di Al Qur'an. Surat ini merupakan surat pertama yang mengawali Al Qur'an. Al Fatihah artinya pastinya penting diketahui.
Baca Juga
Advertisement
Al Fatihah artinya berisi pujian dan doa pada Allah SWT. Dalam Al Fatihah artinya, terdapat puji-pujian terhadap Allah SWT. Al Fatihah artinya juga memiliki makna permohonan atau doa dari manusia.
Banyak ahli tafsir yang mengungkapkan bahwa Al Fatihah artinya merupakan ringkasan dari keseluruhan Al-Qur'an. Al Fatihah artinya merupakan surat berisi tujuh ayat yang paling sering dibaca. Berikut arti surat Al Fatihah, isi, makna, dan tafsirnya dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (4/3/2022).
Mengenal surat Al Fatihah dan maknanya
Dalam bahasa Arab, Al Fatihah artinya adalah pembukaan. Al Fatihah disebut pembukaan karena Al-Qur'an dibuka dengan surat ini. Ini sebabnya, Al Fatihah sering disebut sebagai Ummul Qur'an atau umul kitab. Sebutan ini karena Al Fatihah merupakan induk dari semua isi Al Qur'an.
Beberapa ahli tafsir menyatakan bahwa Al Fatihah artinya merupakan ringkasan dari keseluruhan Al-Qur'an. Al Fatihah dianggap sebagai dari daftar isi keseluruhan pesan dalam Al Qur'an.
Al Fatihah juga disebut sebagai tujuh ayat yang paling sering dibaca. Ini karena Al Fatihah adalah surat wajib yang dibaca ketika salat, baik salat wajib atau sunah.
Surat Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Tiga ayat pertama berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Sementara tiga ayat terakhir berisi permohonan atau doa dari manusia. Aspek pujian dan doa merupakan inti dari surat ini.
Advertisement
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 1
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 1:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,”
Tafsir Kemenag RI:
Aku memulai bacaan Al-Qur'an dengan menyebut nama Allah, nama teragung bagi satu-satunya Tuhan yang patut disembah, yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan, Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang Yang tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.
Memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah (basmalah) akan mendatangkan keberkahan, dan dengan mengingat Allah dalam setiap pekerjaan, seseorang akan memiliki kekuatan spiritual untuk melakukan yang terbaik dan menghindar dari keburukan.
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 2
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 2:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Alhamdulillahi rabbil alamin
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,”
Tafsir Kemenag RI:
Segala puji kita persembahkan hanya untuk Allah semata, Tuhan Pencipta dan Pemelihara seluruh alam, yaitu semua jenis makhluk.
Advertisement
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 3
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 3:
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Ar-Rahmanir Rahîm
Artinya: “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,”
Tafsir Kemenag RI:
Dialah Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih, Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang Yang selalu tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 4
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 4:
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Maliki yaumiddin
Artinya: “Yang menguasai di hari Pembalasan,”
Tafsir Kemenag RI:
Dialah satu-satunya Pemilik hari Pembalasan dan perhitungan atas segala perbuatan, yaitu hari kiamat. Kepemilikan-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun.
Advertisement
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 5
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 5:
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'in
Artinya: “Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan,”
Tafsir Kemenag RI:
Atas dasar itu semua, hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan tawakal, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan dalam segala urusan dan keadaan kami, sambil kami berusaha keras.
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 6
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 6:
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
Ihdinash shirathal mustaqim
Artinya: “Tunjukilah Kami jalan yang lurus,”
Tafsir Kemenag RI:
Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju keridaan-Mu.
Advertisement
Surat Al Fatihah artinya dan tafsir: ayat 7
Berikut Al Fatihah artinya dan tafsir ayat 7:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Shirathal ladzina an'amta 'alaihim ghoiril maghdzubi ‘alaihim waladldlallin
Artinya: (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Tafsir Kemenag RI:
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, berupa keimanan, hidayah, dan rida-Mu. Mereka itu, seperti dijelaskan dalam Surah an-Nisa' /4: 69, adalah:
1) para nabi yang telah dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi;
2) siddiqin, yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran;
3) syuhada', yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para malaikat, dan lingkungan mereka; dan
4) salihin, yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya.
Jalan yang kami mohon itu bukan jalan mereka yang dimurkai, yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengikuti dan mengamalkannya, bahkan menentangnya, seperti sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka, dan bukan pula jalan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan, seperti sebagian kelompok Nasrani dan yang sejalan dengan mereka, sebab mereka enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Mu.