Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang mungkin merasa penasaran dengan arti kata healing. Saat ini, istilah bahasa Inggris ini sering digunakan, baik di media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari di dunia nyata. Healing telah menjadi istilah slang yang populer digunakan di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan arti kata healing biasanya dominan di kalangan anak muda di media sosial. Penggunaannya dengan cepat menyebar ke lingkungan nyata karena sering digunakan secara luas di platform sosial media. Kamu mungkin penasaran dengan arti kata healing sebenarnya ketika mendengar temanmu menggunakan kata ini.
Secara harfiah, arti kata healing merujuk pada proses penyembuhan atau pengobatan. Penggunaan kata "healing" di media sosial memiliki beragam konteks, namun pada intinya masih terkait dengan arti aslinya yaitu proses penyembuhan.
Sebagian orang mungkin memahami arti kata healing sebagai aktivitas berlibur, berwisata, atau meninggalkan rutinitas untuk sementara waktu. Pemahaman tersebut tidak sepenuhnya salah. Aktivitas semacam itu memang dapat memberikan manfaat dalam proses healing. Namun, apa sebenarnya arti kata healing?
Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dikutip dari berbagai sumber oleh Liputan6.com pada Sabtu (5/3/2022) tentang arti sebenarnya dari kata "healing".
Arti Kata Healing dalam Bahasa Gaul
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa arti kata healing merujuk pada aktivitas seperti liburan, travelling, dan aktivitas di luar rutinitas harian. Akan tetapi arti kata healing dalam bahasa gaul merujuk pada penyembuhan diri atau pengobatan. Arti kata healing yaitu penyembuhan diri ini berkaitan dengan banyak hal, terutama terkait kesehatan mental seseorang. Arti kata healing berkaitan dengan penyembuhan secara psikologis yakni jiwa, perasaan, batin dan pikiran
Arti kata healing bisa merujuk pada penyembuhan diri yang disebabkan karena beberapa hal termasuk peristiwa buruk di masa lalu. Arti kata healing juga kerap dikaitkan dengan proses penyembuhan diri yang tujuannya untuk mendapatkan ketenangan batin serta jiwa. Penggunaannya di media sosial kerap diasosiasikan dengan menenangkan diri dengan pergi ke suatu tempat yang disenangi. Â
Jadi, tidak heran kamu mungkin saja pernah menjumpai postingan di sosial media dengan konsep liburan untuk healing. Arti kata healing dalam bahasa gaul di sosial media memang lebih berkaitan dengan proses penyembuhan luka batin. Hal ini biasanya disebabkan karena seseorang mengalami kelelahan emosi karena persoalan tertentu.
Arti kata healing bisa kamu maknai ketika seseorang merasakan perasaan sedih, emosi, terpuruk, khawatir, cemas, tidak bersemangat. Semua hal tersebut membuat kamu ingin melakukan healing, untuk beristirahat dan menenangkan diri dari masalah-masalah tersebut. Lalu muncul juga istilah self healing yang memiliki arti penyembuhan diri dari luka batin. Luka batin yang dimaksudkan di sini dapat disebabkan karena beberapa faktor baik diri sendiri atau orang lain.
Advertisement
Ketahui Tujuan Sebenarnya dari Healing
Arti kata healing tentunya tidak lengkap kamu pahami sebelum kamu mengerti apa tujuan dari aktivitas tersebut. Jika dilihat dari arti kata healing, tujuan dari healing adalah penyembuhan diri ini berkaitan dengan banyak hal, terutama terkait kesehatan mental seseorang. Â
Untuk mencapai tujuan dari healing, yakni untuk menyembuhkan diri dari hal yang berkaitan dengan kesehatan mental, tentu harus melewati berbagai macam tahap atau langkah. Dilansir dari Merdeka, berikut adalah tujuan dari healing:
1. Berdamai dengan Diri Sendiri
Salah satu tujuan healing adalah berdamai dengan sendiri. Arti berdamai dengan diri sendiri bisa disebut dengan tidak menyalahkan diri sendiri atas keadaan yang terjadi. Hal ini tentu bisa sedikit memberi ketenangan batin atas peristiwa di masa lalu yang pernah terjadi. Berusaha menjadi pribadi yang baik dari sebelumnya, memperbaiki segala sesuatu yang terjadi, dan fokus pada masa depan bisa jadi cara memulai berdamai dengan diri sendiri.
2. Mengenali Diri Sendiri
Di sisi lain orang bisa dengan mudah memahami perasaan orang lain, namun tidak dengan dirinya sendiri. Nah, tujuan dari healing adalah untuk memahami perasaan dirimu sendiri. Artinya pahami apa yang sebenarnya kamu inginkan. Jujur pada diri sendiri bisa jadi cara termudah untuk memulai penyembuhan diri. Dengan memahami dan mengenali diri sendiri lebih dalam, kita akan lebih mudah untuk mengatasi masalah yang kita hadapi.
3. Me-time atau Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Terkadang kamu membutuhkan waktu sendiri untuk mendapatkan ketenangan batin. Cara ini juga bisa dilakukan untuk membantumu meredakan rasa cemas, khawatir, sedih, ataupun takut. Lakukan sesuatu yang kamu suka tanpa memikirkan orang lain dan fokus pada diri sendiri. Dengan begitu dapat membantumu mendapatkan perasaan bahagia tanpa khawatir dengan pendapat orang lain.
4. Mindfullness atau Kesadaran Penuh
Tujuan dari healing adalah mindfulness. Artinya, berpikir dengan penuh kesadaran dalam mengelola perasaan, pikiran dan emosinya. Dengan begitu dapat membantu mereka merespon sesuatu secara lebih bijak dan baik.
5. Self Compassion atau Memahami Kondisi Emosi Diri
Tujuan healing berikutnya adalah dengan self compassion yakni memahami keadaan emosi diri sendiri. Sehingga dapat membantu seseorang berpikir lebih positif, menerima segala sesuatu secara ikhlas dan bisa menghindari kesedihan yang terlalu dalam.
6. Belajar dari Masa Lalu
Tujuan healing juga bisa untuk pengalaman masa lalu merupakan salah satu cara menerapkan healing yang sangat penting kamu perhatikan. Setiap orang tentu memiliki masa lalu. Dari masa lalu ini pula kamu bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Artinya untuk menerapkan healing berusahalah untuk menempatkan masa lalu pada tempatnya sebagai pembelajaran bukan penyesalan terus menerus.
Yang Disalahpahami Banyak Orang tentang Healing
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa banyak orang yang berpikir arti kata healing adalah hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas seperti berlibur, travelling, atau hanya sekadar melakukan sesuatu di luar rutinitas. Pemahamanan tersebut memang tidak sepenuhnya salah.
Memang dengan melakukan aktivitas seperti berlibur, travelling, atau sesuatu yang baru, kita memang bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri. Akan tetapi, aktivitas semacam itu tidak selalu mencapai tujuan dari healing itu sendiri, yakni berdamai dengan diri sendiri, mengenali diri sendiri, dan sebagainya.
Miskonsepsi atau kesalahpahaman tentang healing ini bisa dilihat dari bagaimana dampak positif dari aktivitas healing itu sendiri. Sebagai contoh, seseorang memutuskan mengambil beberapa hari untuk cuti dan berlibur untuk healing setelah mengalami stres akibat tekanan dari pekerjaan.
travelling atau berlibur adalah hal yang wajar dilakukan untuk meningkatkan perasaan kita, terutama ketika kita mengalami stres dan pikiran-pikiran yang rumit. Bahkan, melakukan aktivitas semacam itu dapat berdampak positif pada kesejahteraan emosional dan kebahagiaan kita karena kita akan merasakan kenikmatan dari aktivitas tersebut.
Hanya saja, penting untuk kita pertanyakan lagi, apakah aktivitas ini pada akhirnya dapat memberikan inspirasi untuk mengatasi segala masalah yang kita hadapi, atau hanya sekadar membuat perasaan kita jadi lebih baik saja?
Sebab, healing yang sesungguhnya tidak hanya berhenti ketika perasaan kita menjadi lebih baik saja. Jika ditinjau dari arti kata healing, yakni penyembuhan diri, maka setelah healing, kita bisa menyelesaikan masalah yang ada dalam diri kita, atau sembuh.
Jika aktivitas travelling atau berlibur tidak dapat sepenuhnya mengatasi pemicu stres dan memulihkan luka batin, maka hal itu tidak bisa disebut sebagai healing. Hal seperti itu hanya merupakan bentuk pelarian atau bisa disebut self-running dari situasi-situasi yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Namun ironisnya, jika tindakan tersebut tidak membawa pemulihan yang sebenarnya, hal itu malah bisa membuat kita merasa semakin lelah dan luka yang kita alami tidak kunjung sembuh. Bahkan, dampaknya bisa lebih buruk dengan munculnya luka-luka baru, sementara luka lama masih belum pulih dengan baik.
Jadi penting untuk memastikan apakah aktivitas yang kita lakukan menghasilkan kesadaran penuh, membuat kita lebih mengenali diri sendiri, dan mencapai tujuan lainnya atau tidak. Jika tidak, makan ada yang salah dengan cara healing yang kita lakukan, atau kita hanya sekadar melarikan diri dari hal-hal yang membuat perasaan kita menjadi buruk
Advertisement