Liputan6.com, Jakarta Melangkah keluar rumah dengan bebas untuk mengembara ke penjuru dunia mungkin menjadi mimpi bagi beberapa orang. Mimpi itu tentunya diinginkan untuk terwujud bagi orang-orang yang mempunyai jiwa petualang. Seperti yang dilakukan oleh seorang ibu yang menjadikan mimpi itu kenyataan.
Setelah dia berhenti bekerja di sebuah perusahaan dan berangkat bersama kelima anak dan suaminya, ia menjual semua barang mereka. Ia meninggalkan pinggiran kota dan kesibukan sehari-hari untuk kehidupan nomaden.
Dilansir Liputan6.com dari metro.co.uk pada Sabtu (12/3/2022), seorang ibu bernama Leona Burton (36), dan suaminya Lee (35), dari Leicester, telah menghabiskan empat tahun terakhir keliling dunia bersama anak-anak Kian (18), Kye (16), Enna (14), Olana (8), dan Elis (5).
Advertisement
Baca Juga
Pada tahun 2018, setelah merasa lelah dengan tekanan kerja yang membuat stres dan berdampak pada kesehatan mental, mereka memutuskan untuk melakukan suatu perubahan besar. Setelah melepaskan karier, pasangan suami istri itu menjual semua barang yang mereka miliki dan nekat meninggalkan Inggris.
Keduanya setuju bahwa itu adalah 'keputusan terbaik yang pernah mereka buat'. Meskipun Covid memengaruhi perjalanan, dalam setahun terakhir keluarga tersebut kini telah bepergian ke hampir 12 negara termasuk Spanyol, Republik Dominika, Florida, Carolina Selatan, dan Meksiko.
Mengembara bersama anak-anak
Â
Bagi seorang ibu yang memiliki lima anak, dia telah mengerti perjuangan dari waktu ke waktu. Akan tetapi sang ibu percaya bahwa home-schooling lebih mudah di jalan.
"Saya menjadi nomaden digital karena saya ingin memberi anak-anak saya rasa kebebasan di luar norma situasi kita saat ini. Saya ingin mereka mengalami pengalaman dunia," kata Leona, seperti dilansir Liputan6.com dari metro.co.uk pada Sabtu (12/3/2022).
Leona berkata: 'Berjalan keluar bisa menjadi sedikit mimpi buruk. Ketika kami ingin pergi ke suatu tempat, itu seperti adegan di Home Alone di mana mereka semua berlarian mencoba mengemasi koper mereka.'
"Kami biasanya memulai di pagi hari dengan pelajaran tetapi terkadang kami melakukan kelas perhatian," lanjutnya.
Advertisement
Sesi sekolah berbeda dengan anak-anak pada umumnya
Menjalani kehidupan ini, Leona juga bisa mengajari anak-anak tentang dunia. Petualangan di hutan telah menjadi favorit "sekolah dunia" mereka. Setelah menyelesaikan sedikit kurikulum, mereka menemukan jati diri di air terjun sore hari, memberi makan monyet liar di Meksiko atau memotong tebu sendiri yang baru dipanen.
"Kami memang mengikuti sebagian besar kurikulum tetapi dengan cara ini anak-anak saya akan tumbuh dengan berpikiran terbuka," ungkap Leona.
"Ini tidak akan pernah sempurna tetapi saya merasa seperti saya menemukan cara terbaik untuk mendidik anak-anak saya di luar kelas," tegasnya.
Terjebak di Marbella selama setahun karena pandemi
Selama puncak pandemi, keluarga tersebut terjebak di Marbella selama satu tahun – karantina ini berfungsi untuk memperkuat keinginan keluarga untuk hidup berpindah-pindah. Mereka menyewa vila atau apartemen untuk ditinggali dan berpindah-pindah dengan mobil sewaan atau memesan penerbangan.
Leona berkata: 'Anak-anak tidak akan melakukannya dengan cara lain. Terutama anak-anak kecil – hanya itu yang pernah mereka ketahui. Anak saya sudah merencanakan perjalanan solonya.'
"Ini menyatukan kami sebagai sebuah keluarga dan ada lebih banyak waktu untuk keluarga. Kami tidak ingin jatuh ke dalam pola cucian dan tekanan pembersihan yang biasa-biasa saja! Ini terjadi tetapi karena cara hidup minimalis kami, itu tidak akan merubah apapun," ungkapnya.
Â
Advertisement
Sedang hamil anak keenam
Leona sekarang bekerja di grup jaringan ramah ibunya sendiri, Mums in Business International, yang sekarang menghasilkan enam angka setiap tahun di sini. Kini, Leona sedang hamil tujuh bulan.
Dia berkata: 'Ini adalah waktu yang menarik - pemindaian pertama saya di Marbella, yang kedua di Dubrovnik dan yang terakhir di Portugal.'
Dalam satu bulan anaknya yang keenam akan lahir dan ia mengungkapkan keinginannya untuk bepergian lagi.
"Kami ingin mempertahankan ini selama kami bisa, jadi siapa yang tahu apa yang akan terjadi," pungkasnya.