Liputan6.com, Jakarta Amalan Nisfu Syaban sesuai sunah sangat sayang untuk dilewatkan. Pasalnya, amalan-amalan tersebut memiliki berbagai macam keutamaan yang sangat besar. Berpuasa, salat malam, dan memperbanyak doa merupakan beberapa di antaranya.
Baca Juga
Nisfu Syaban adalah peringatan tanggal 15 bulan ke delapan dari kalender Islam. Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai malam pengampunan, pembebasan, dan penuh berkah. Umat Islam percaya bahwa malam Nisfu Sya'ban merupakan "malam pengampunan dosa", "malam berdoa" dan "malam pembebasan". Malam Nisfu Sya'ban kemudian terus diperingati dengan melakukan amalan-amalan saleh seperti zikir dan salat.
Advertisement
Amalan Nisfu Syaban akan memberikan keutaman seperti pengampunan dosa, dikabulkan segala permohonan, dan pahala yang berlimpah. Untuk itu, akan sangat merugi bila kamu tidak melakukan amalan-amalan Nisfu Syaban ini dengan maksimal.
Tahun ini, 15 Syaban jatuh pada 18 Maret 2022. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/3/2022) tentang Amalan Nisfu Syaban Sesuai Sunah.
Puasa Syaban
Nisfu Syaban terjadi di tengah-tengah bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban. Nisfu Sya’ban tahun ini terjadi mulai, 17 Maret 2021 malam hingga 18 Maret 2021. Puasa pada malam Nisfu Syaban sendiri biasanya dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali pada Ramadan.
Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya untuk tidak melewatkan Nisfu Syaban ini. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah Muhammad SAW bersabda,
"Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Syaban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Syaban dalam keadaan aku berpuasa."
Seperti dinarasikan Aisyah, "Rasulullah SAW sempat puasa beberapa hari hingga kami berpikir dia akan terus melakukannya. Kemudian, Rasulullah SAW tidak puasa selama beberapa hari dan kami mengira dia tidak akan puasa lagi. Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyelesaikan puasa hingga satu bulan kecuali saat Ramadhan, dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa sebanyak di bulan Syaban." (HR Abu Daud).
Niat puasa Nisfu Syaban pada malam hari:
Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya:
Saya niat puasa sunah Syaban besok karena Allah Ta'ala.
Niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari:
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya:
Saya niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah Ta'ala.
Advertisement
Perbanyak Berdoa
Pada saat malam Nisfu Syaban, memperbanyak doa merupakan amalan bulan Syaban yang sangat mulia. Memperbanyak doa merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan selain berpuasa pada Nisfu Syaban.
Hadis riwayat Abu Bakar menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan:
"(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)," HR. Al-Baihaqi.
Doa Nisfu Syaban
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta dhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.
Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw makhruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famkhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa khirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khoirat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal 'ala lisani nabiyyikal mursalin, yamkhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihî wa sallama, walhamdulillahi rabbil 'alamîn.
Artinya:
Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Membaca Al-Quran
Salah satu amal ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca Al-Qur’an. Hal ini didasarkan pada pandangan beberapa sahabat Rasulullah yang menganggap Sya'ban adalah bulannya Alquran.
Salah satunya seperti Anas bin Malik RA. Dia adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.
Dalam riwayat Ibnu Rajab, Anas RA bercerita tentang kesibukan para Sahabat Rasulullah ketika masuk bulan Syaban. Salah satunya adalah membaca Alquran.
Anas bin Malik RA berkata, "Kaum Muslim ketika telah memasuki bulan Syaban, mereka mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya. Mereka juga mengeluarkan zakat hartanya agar dapat membantu menguatkan orang fakir dan miskin untuk turut serta menunaikan puasa di bulan Ramadan."
Advertisement
Memperbanyak Zikir
Amalan di bulan Syaban selanjutnya adalah zikir. Zikir merupakan salah satu amalan yang bisa kamu lakukan saat malam Nisfu Sya'ban. Memperbanyak zikir saat malam Nisfu Syaban tentunya akan memperbanyak pahala kamu.
Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan:
"Seyogianya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya."
Salat Malam
Melaksanakan salat sunah malam di malam Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan di bulan Syaban yang tidak boleh dilewatkan. Anjuran ini berdasarkan hadis riwayat al-Albaihaqi dari ‘Ala’ bin Haris, yang artinya:
"Sayyidah A’isyah berkisah: “Suatu malam Nabi SAW salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Nabi SAW telah diambil (wafat), karena curiga maka aku berdiri dan aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Nabi SAW selesai shalat beliau berkata: “Hai Aisyah, apakah engkau menduga Nabi SAW tidak memperhatikanmu?”
Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berpikiran yang tidak-tidak (menyangka Nabi SAW telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”.
Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”.
Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Nabi SAW berkata, “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki”.
Advertisement