Sukses

Tata Cara Salat Dhuha, Beserta Bacaan Niat dan Keutamaannya

Salat sunnah dhuha dikerjakan minimal dua rakaat.

Liputan6.com, Jakarta Tata cara salat dhuha sama seperti sholat sunnah pada umumnya yakni diawali dengan niat dan diakhiri salam. Salat dhuha merupakan salat sunnah yang dikerjakan di pagi hari setelah terbitnya fajar hingga menjelang waktu salat dzuhur.

Salat dhuha dilaksanakan seperti salat pada umumnya namun ada perbedaan dalam jumlah rakaat. Jumlah rakaat salat dhuha antara 2-12 rakaat yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan. 

Apabila salat dhuha dilaksanakan lebih dari 2 rakaat, maka salam dilakukan sekali salam untuk setiap 2 rakaat. Rasulullah SAW pernah melakukan salat dhuha dengan 8 rakaat. Diriwayatkan Ummu Hani, yaitu:

“Rasulullah SAW pada tahun terjadinya Fathu Makkah beliau salat dhuha delapan rakaat.” (HR. Bukhari).

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tata cara salat dhuha beserta bacaan niat, doa setelah salat, dan keutamaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/3/2022).

2 dari 5 halaman

Bacaan Niat Salat Dhuha

Salat dhuha dikerjakan di saat matahari mulai naik sekitar tujuh hasta sejak terbit hingga waktu salat dzuhur tiba. Salat sunnah dhuha dikerjakan minimal dua rakaat. Sehingga ibadah sunnah ini tidak akan mengganggu aktivitas di pagi hari.

Sebelum melaksanakan salat dhuha, seorang muslim wajib untuk membaca niat salat dhuha sebagai berikut:

“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."

Artinya: Aku niat sholat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala.

3 dari 5 halaman

Tata Cara Salat Dhuha

Sebelum mengerjakan ibadah sunnah ini, pahami terlebih dahulu tata cara salat dhuha. Adapun tata cara salat dhuha, antara lain:

1. Membaca niat salat dhuha

Bacaan niat salat dhuha telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya.

2. Takbirotul Ihram

Takbiratul Ihram dilakukan setelah membaca niat dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, sambil membaca:

“Allaahu akbar”

3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)

Bacaan doa iftitah, yaitu:

“Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

4. Membaca Surah Al-Fatihah

Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:

“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”

5. Membaca Surah Ad-Dhuha

Aaḍ-ḍuḥā. Waḍ-ḍuḥā. Wā wadda'aka rabbuka wa mā qalā. Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā. Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā. A lam yajidka yatīman fa āwā. Wa wajadaka ḍāllan fa hadā. Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā. Fa ammal-yatīma fa lā taq-har. Wa ammas-sā`ila fa lā tan-har. Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ.

6. Ruku’ dengan tuma’ninah

Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, tata cara salat dhuha selanjutnya adalah ruku’. Kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:

“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)

7. I’tidal dengan tuma’ninah

Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca:

“Sami’allaahu liman hamidah.”

“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”

8. Sujud dengan tuma’ninah

Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas salat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:

“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)

9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua sujud dan membaca:

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”

10. Sujud kedua dengan tuma’ninah

Sujud kedua dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun bacaannya. Setelah sujud kedua, berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara salat sama seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah. Sesudahnya, membaca surat Al-Fatihah, surat pendek, melakukan ruku’, I’tidal dan kemudian sujud untuk raka’at kedua.

11. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah

Kemudian setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:

“Attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa-tuth thayy1baatu lillaah. assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. assalaamualainaa wa’alaa 'ibaadillaahish shaalihhn. asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullaah. allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad. wa alaa aali sayyidinaa muhammad. kama shallaita ‘alaa sayyidinaaibraahiim. wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wabaarik-‘alaa sayyidinaa muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim. wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil’aala miina innaka hamiidum majiid.”

12. Salam

Selesai Tahiyatul Akhir, lakukan salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:

“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”

13. Membaca doa salat dhuha

4 dari 5 halaman

Doa Setelah Salat Dhuha

Setelah melaksanakan salat dhuha, alangkah baiknya seorang muslim untuk membaca doa:

“Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahrirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.”

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu.

Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh."

5 dari 5 halaman

Keutamaan Salat Dhuha

1. Sebagai Sedekah

Melansir dari laman NU Online, keutamaan salat dhuha yang pertama adalah dianggapnya ibadah sunnah tersebut sebagai pahala sedekah. Secara lebih terperinci, siapa pun yang mengerjakan salat dhuha akan dianggap telah bersedekah atas seluruh anggota tubuhnya. Berikut sabda dari Rasulullah SAW,

"Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan salat dhuha dua raka’at," (HR Muslim).

2. Tak Dianggap Lalai

Selain itu, keutamaan salat dhuha yang berikutnya adalah siapa pun yang mengerjakannya tak akan dianggap sebagai orang lalai. Maka dari itu, dalam mencari rahmat Allah hendaknya kita senantiasa mengerjakan salat dhuha agar terlepas dari sifat lengah dan lalai. Adapun hadist dari keutamaan tersebut ialah sebagai berikut,

"Orang yang mengerjakan salat dhuha tidak termasuk orang lalai," (HR. Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).

3. Diampuni Dosanya

Keutamaan salat dhuha yang berikutnya adalah diampuninya dosa-dosa di masa lampau. Siapa pun yang mengerjakan salat dhuha secara rutin, maka dosa sebanyak buih di lautan pun akan diampuni Allah SWT. Berikut sabda dari Rasulullah SAW,

"Siapa yang membiasakan (menjaga) salat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Memiliki Istana Surga

Barangsiapa yang secara rutin mengerjakan salat dhuha juga akan mendapatkan istana megah di surga kelak kemudian hari. Adapun sabda mengenai keutamaan salat dhuha ini yaitu sebagai berikut,

"Barang siapa salat dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

5. Menyehatkan Tubuh

Selain itu, menunaikan salat dhuha setidaknya dalam 2 rakaat juga dapat menyehatkan tubuh. Semua anggota tubuh hendaknya senantiasa mengagungkan Allah SWT. Cara itu dapat ditempuh dengan mengerjakan salat dhuha seperti sabda Nabi sebagai berikut,

"Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar maruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan salat dhuha sebanyak 2 rakaat." (HR. Muslim no. 720).