Liputan6.com, Jakarta Makanan penyebab kista penting untuk diwaspadai. Kista merupakan kantung berisi cairan, semipadat, atau gas yang bisa tumbuh di bagian mana saja di tubuh. Kista sering merupakan akibat dari infeksi, kelenjar sebaceous tersumbat, atau kondisi genetik.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kebanyakan kasus, kista tidak biasa menyebabkan rasa sakit kecuali jika pecah, terinfeksi, atau meradang. Kebanyakan kista bersifat jinak atau non-kanker. Meski begitu, kista merupakan kondisi yang tidak normal dan perlu segera mendapat penanganan.
Makanan penyebab kista tidak secara langsung memicu kondisi ini. Makanan penyebab kista memengaruhi kista karena peningkatan risiko terjadinya kista. Makanan penyebab kista bisa memicu peradangan yang merupakan penyebab umumnya.
Kebanyakan makanan penyebab kista merupakan makanan tidak sehat seperti makanan olahan atau yang dikonsumsi berlebihan. Maka dari itu, penting mengetahui makanan penyebab kista untuk menghindarinya. Berikut makanan penyebab kista dan pemicu lainnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(22/3/2022).
Mengenal kista
Kista adalah kantung jaringan yang diisi dengan zat lain, seperti udara atau cairan. Kista dapat terbentuk di mana saja di tubuh, termasuk di tulang dan jaringan lunak. Kebanyakan kista bersifat non-kanker, meskipun ada beberapa pengecualian. Kista bisa terasa lembut saat disentuh, dan seseorang mungkin bisa menggerakkannya dengan mudah.
Penyebab lain dari kista termasuk ritasi atau cedera pada folikel rambut, saluran tersumbat di dalam folikel rambut, degenerasi jaringan sendi ikat, dan ovulasi. Kista terjadi di dalam jaringan dan dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun. Mereka bervariasi dalam ukuran dari mikroskopis hingga sebesar bola.
Advertisement
Penyebab kistan secara umum
Ada banyak jenis kista dengan berbagai penyebab. Beberapa jenis berhubungan dengan kondisi medis yang mendasarinya, seperti sindrom ovarium polikistik. Kista juga bisa terbentuk akibat kondisi kanker tertentu.
Penyebab kista lainnya termasuk iritasi atau cedera pada folikel rambut, saluran tersumbat di dalam folikel rambut, degenerasi jaringan sendi ikat, dan ovulasi. Kista terjadi di dalam jaringan dan dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun. Mereka bervariasi dalam ukuran dari mikroskopis hingga sebesar bola.
Makanan penyebab kista
Daging merah
Kista ovarium jinak seromusinosa berhubungan dengan konsumsi daging merah seperti daging sapi, babi, atau kambing. Menurut jurnal European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology 2003, wanita dengan kista seromucinous dilaporkan lebih sering mengonsumsi daging sapi dan daging merah.
Daging merah diyakini bisa memicu terbentuknya kista ovarium sekaligus memperburuk kista yang sudah ada. Daging gelap juga mengandung banyak lemak, yang merupakan alasan lain mengapa mereka harus dihindari. Selain itu, konsumsi daging yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker ovarium lebih tinggi pada wanita.
Lemak
Menurut Jurnal The International Journal of Community-Based Nursing and Midwifery 2016, wanita yang mengalami kista ovarium secara stastistik memiliki jumlah konsumsi lemak lebih tinggi. Dalam hal ini, wanita usia subur disarankan untuk mengurangi asupan lemaknya. Lemak jenuh dan lemak trans dikaitkan dengan risiko banyak penyakit seperti obesitas, diabetes, dan jantung.
Advertisement
Makanan penyebab kista
Karbohidrat olahan
Sumber makanan utama karbohidrat olahan adalah tepung putih, roti putih, nasi putih, kue kering, soda, makanan ringan, pasta, permen, sereal sarapan, dan gula tambahan. Menurut Jurnal Toxicology Letters 2020, karbohidrat olahan atau makanan dengan karbohidrat tinggi terkait dengan perkembangan Polycystic ovary syndrome (PCOS).
Penelitian yang dilakukan pada tikus betina yang diberi karbohidrat olahan selama 15 hari menunjukkan gangguan metabolisme, seperti peningkatan berat badan profil lipid abnormal, toleransi glukosa dan resistensi insulin. Ini ada kaitannya dengan pertumbuhan kista di ovarium.
Makanan atau minuman manis
Menurut Journal of the Endocrine Society 2017, pola makan tinggi gula juga terkait dengan risiko kista ovarium. Makanan tinggi gula dikaitkan dengan obesitas dan peningkatan risiko kista pada wanita.
Makan terlalu banyak gula secara signifikan dapat membahayakan kesehatan. Konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker.
Macam-macam kista
Ada ratusan jenis kista yang bisa tumbuh hampir di mana saja di tubuh. Beberapa kista terjadi sebagai bagian dari kondisi lain, seperti PCOS. Dilansir dari Healthline, berikut jenis-jenis kista yang umum:
Kista epidermoid
Kista ini adalah benjolan kecil dan jinak yang berisi protein keratin. Jika mengalami trauma di sekitar folikel rambut di dalam kulit, kista epidermoid dapat muncul. Jika bagian dari lapisan atas kulit yang disebut epidermis, tumbuh lebih dalam daripada bergerak keluar ke permukaan untuk akhirnya terlepas, kista epidermoid akan berpeluang untuk terbentuk.
Kista ovarium
Kista ovarium sering terbentuk ketika folikel yang biasanya melepaskan telur tidak terbuka. Ini menyebabkan cairan menumpuk dan membentuk kista. Jenis kista ovarium umum lainnya terjadi setelah folikel melepaskan sel telur dan menutup kembali serta mengumpulkan cairan secara tidak benar.
Kista payudara
Kista payudara merupakan kista jinak yang terjadi ketika cairan terkumpul di dekat kelenjar payudara. Kista ini biasanya terjadi pada wanita berusia 30-an dan 40-an. Kista payudara dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri di area yang terkena.
Kista ganglion
Kista jinak ini biasanya terbentuk di dekat area sendi pergelangan tangan atau tangan. Namun, kista ini juga bisa berkembang di area kaki atau pergelangan kaki. Kista ganglion cenderung muncul di sepanjang selubung tendon dekat sendi.
Jerawat kistik
Jerawat kistik terjadi akibat kombinasi bakteri, minyak, dan kulit mati yang menyumbat pori-pori. Ini adalah jenis jerawat yang paling parah pada orang dewasa muda. Jerawat kistik bisa terlihat seperti bisul besar berisi nanah di kulit. Jerawat juga bisa menyakitkan saat disentuh.
Â
Advertisement