Sukses

Mengenal Alopecia Areata yang Diderita Istri Will Smith, Beserta Gejala dan Penyebabnya

Alopecia areata adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

Liputan6.com, Jakarta Aktor Hollywood, Will Smith menampar Chris Rock saat acara penghargaan Oscar 2022, karena melontarkan lelucon mengenai tampilan rambut sang istri, Jada Pinkett Smith. Aksi penamparan itu dilakukan ketika Chris Rock hendak membacakan nominasi film dokumenter terbaik pada Minggu (27/3/2022) waktu setempat.

Diketahui, Jada Pinkett Smith memutuskan untuk memangkas habis rambutnya karena mengalami penyakit alopecia areata yang telah lama diderita. Penyakit tersebut telah diidap oleh istri Will Smith tersebut dari tahun 2018 lalu.

Lalu apa itu alopecia areata? Apa saja gejala dan penyebabnya? Berikut Liputan6.com ulas mengenai alopecia areata yang diderita Jada Pinkett Smith dari berbagai sumber, Selasa (29/3/2022).

2 dari 5 halaman

Apa Itu Alopecia Areata

Alopecia areata adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoimun yang cukup umum terjadi. Seperti penyakit imun lainnya, alopecia areata terjadi saat sel darah putih menyerang dan merusak sel-sel di folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan dan kebotakan. Kulit kepala botak dengan bentuk pitak adalah salah satu tanda dari kondisi ini.

Alopecia areata bisa diderita oleh laki-laki atau perempuan. Umumnya, alopecia areata terjadi sebelum penderitanya berusia 30 tahun. Kondisi ini paling sering memengaruhi rambut yang ada di kulit kepala. Saat mengalami alopecia areata, folikel rambut, yaitu tempat tumbuhnya rambut,  menjadi mengecil lalu berhenti memproduksi rambut. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya kerontokan dan kebotakan. Kondisi ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.

Jumlah kerontokan rambut pada setiap orang berbeda-beda. Beberapa penderita penyakit ini ada yang mengalami rontok di sejumlah titik di kepala, bahkan rontok berat. Terkadang, rambut tumbuh kembali tetapi kemudian rontok lagi. Di kasus lain, rambut tumbuh kembali secara permanen. Alopecia areata terbagi dalam beragam jenis, antara lain:

1. Alopecia areata totalis berarti Anda kehilangan semua rambut di kepala.

2. Alopecia areata universalis adalah kerontokan rambut di seluruh tubuh seseorang.

3. Alopecia areata difus adalah penipisan rambut secara tiba-tiba dan bukannya kehilangan tambalan.

4. Ophiasis alopecia areata menyebabkan rambut rontok dalam bentuk pitak di sekitar sisi dan belakang kepala seseorang.

Selain kerontokan rambut, beberapa penderita alopecia areata juga memiliki kelainan pada kuku tangan dan kaki, misalnya lubang-lubang kecil pada permukaan kuku. Alopecia areata bukanlah penyakit yang menyakitkan atau menyebabkan penderitanya sulit bergerak. Namun, kondisi ini menyebabkan perubahan pada penampilan seseorang yang dapat menimbulkan rasa kurang percaya diri. Selain itu, alopecia areata juga dapat menyebabkan depresi, gangguan kecemasan, atau masalah emosional lainnya hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

3 dari 5 halaman

Gejala Alopecia Areata

Gejala alopecia areata yang paling menonjol adalah kerontokan rambut. Mulanya kerontokan mungkin hanya terjadi seukuran koin. Kerontokan rambut bisa terjadi secara tiba-tiba, berkembang hanya dalam beberapa hari atau selama beberapa pekan. Kerontokan juga bisa disertai rasa gatal atau terbakar di area tersebut. Selain gejala tersebut, masih banyak gejala lain dari penyakit alopecia areata yang perlu diwaspadai, sebagai berikut:

1. Muncul bercak atau pola botak kecil pada kulit kepala atau bagian tubuh tubuh lainnya.

2. Bercak atau pola kecil akibat kerontokan mungkin menjadi lebih besar dan berkembang menjadi kebotakan.

3. Rambut tumbuh kembali di satu tempat tetapi diikuti kerontokan pada bagian lain.

4. Kehilangan banyak rambut dalam waktu singkat.

5. Rambut mengalami kerontokan yang lebih banyak ketika cuaca dingin.

6. Kuku jari tangan dan kaki menjadi merah, rapuh, dan berlubang.

7. Rambut yang tumbuh kembali umumnya memiliki tipe yang berbeda dengan rambut sebelumnya, misalnya dari yang sebelumnya lurus kemudian setelah botak, rambut yang tumbuh menjadi keriting.

4 dari 5 halaman

Penyebab Alopecia Areata

Alopecia areata disebabkan oleh sel darah putih yang menyerang sel-sel di folikel rambut (penyakit autoimun). Kondisi ini menyebabkan keluarnya sitokin proinflamasi dan kemokin. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terhentinya produksi rambut. Akibatnya, rambut menjadi rontok dan akhirnya menjadi botak.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti mengapa sistem imun menyerang dan merusak folikel rambut. Akan tetapi, kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi virus, trauma, perubahan hormon, serta stres fisik atau psikis.

Walaupun belum diketahui penyebab pastinya, ada beberapa faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena alopecia areata, yaitu:

1. Memiliki orang tua atau keluarga dekat yang menderita alopecia areata atau penyakit autoimun lain.

2. Menderita gangguan kromosom, seperti down syndrome.

3. Menderita kekurangan vitamin D, asma, dermatitis atopik, SLE (systemic lupus erythematosus), vitiligo, atau penyakit tiroid, seperti penyakit hashimoto dan penyakit graves.

Selain penyebab di atas, penelitian lain menemukan bahwa banyak orang dengan riwayat keluarga alopecia atau gangguan autoimun lainnya seperti atopi, juga berisiko mengalami alopecia. Terlepas dari semuanya, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung pandangan bahwa alopecia disebabkan oleh stres. Kasus stres yang ekstrem diklaim berpotensi memicu kondisi tersebut.

5 dari 5 halaman

Pengobatan Alopecia Areata

Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan alopecia areata. Namun, penanganan akan dilakukan untuk meredakan keluhan, mencegah kambuhnya keluhan, serta membantu penderita beradaptasi dan menerima kondisinya.

Dalam kebanyakan kasus, alopecia dirawat dengan obat-obatan yang biasa digunakan untuk kondisi kesehatan lainnya, seperti:

1. Kortikosteroid yaitu obat antiinflamasi yang umumnya digunakan untuk penyakit autoimun. Kortikosteroid dapat diberikan sebagai suntikan ke kulit kepala atau area lain, secara oral (berbentuk pil), atau dioleskan ke kulit sebagai salep, krim, atau busa.

2. Pemberian obat rogaine (minoxidil) juga menjadi salah satu pilihan yang sudah digunakan sebagai pengobatan untuk pola kebotakan. Dibutuhkan sekitar 12 pekan penggunaan obat rogaine sebelum rambut mulai tumbuh.

3. Obat alopecia lain dengan berbagai tingkat efektivitas misalnya obat untuk psoriasis dan sensitizer topikal, yakni obat oles dan menyebabkan reaksi alergi yang dapat memicu pertumbuhan rambut.

Sedangkan, untuk membantu penderita beradaptasi dan menerima kondisinya yaitu dengan cara sebagai berikut:

1. Menggunakan rambut palsu, topi, dan mengoleskan krim tabir surya pada bagian yang botak, untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

2. Mencukur rambut kepala, kumis, atau jenggot agar kebotakan terlihat merata.

3. Menggunaan kacamata atau bulu mata palsu, untuk melindungi mata dari debu jika menderita kebotakan pada alis dan bulu mata.