Sukses

Puisi adalah Sastra Pembangkit Emosi, Kenali Jenisnya

Puisi adalah cara lain menggunakan bahasa.

Liputan6.com, Jakarta Puisi adalah jenis karya sastra yang punya karakteristik unik. Puisi adalah karya yang gaya bahasanya sangat ditentukan dengan irama dan rima. Ini membuat puisi akan terlihat indah ketika dibaca. 

Puisi adalah sastra yang membangkitkan kesadaran atau respons emosional melalui bahasa yang dipilih. Puisi adalah subjek yang luas. Karya ini bahkan sudah ada selama berabad-abad lalu. Kini puisi adalah bagian penting dari seni dan budaya.

Puisi adalah cara lain menggunakan bahasa. Seperti bentuk sastra lainnya, puisi ditulis untuk berbagi ide, mengekspresikan emosi, dan menciptakan citra. Biasanya, bahasa puisi adalah bahasa kiasan untuk membangkitkan pengalaman indrawi.

Mengenali puisi adalah cara mempelajari sastra yang begitu kaya. Berikut pengertian tentang puisi dan jenisnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(1/4/2022).

2 dari 8 halaman

Pengertian puisi

Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

Melansir Masterclass, puisi adalah jenis sastra yang menyampaikan pemikiran, menggambarkan adegan atau menceritakan sebuah cerita dalam susunan kata-kata yang terkonsentrasi dan liris. Sebuah puisi ditulis dengan menyusun ketukan atau hitungan suku kata yang disusun secara berirama.

Hal terpenting dalam puisi adalah menyaring sesuatu, dan menemukan kata-kata yang tepat. Menurut Britannica, puisi adalah sastra yang membangkitkan imajinatif terkonsentrasi kesadaran akan pengalaman atau respons emosional tertentu melalui bahasa yang dipilih dan disusun berdasarkan makna, bunyi, dan ritmenya.

3 dari 8 halaman

Jenis puisi

Berdasarkan periodisasinya, puisi dibagi menjadi dua jenis besar, puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah jenis-jenis puisi yang masih terikat peraturan tertentu. Aturan ini berkaitan dengan jumlah kata atau suku kata, hingga jumlah baris yang terdapat dalam tiap bait, serta rima, dan irama.

Sementara puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan. Jenis-jenis puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas. Penulis dari puisi baru tidak anonim. Pesan yang disampaikan di dalam puisi baru biasanya tentang kehidupan.

4 dari 8 halaman

Jenis puisi lama

Pantun

Pantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun. Pantun adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Setiap barisnya terdiri atas 8–12 suku kata. Pantun bercirikan bersajak a-b-a-b. 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.

Mantra

Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Penulisan mantra berbentuk bait dengan keberadaan rima yang tidak menentu. Mantra lebih mengutamakan irama dibandingkan rima. Biasanya kata-kata yang digunakan di dalam mantra adalah metafora dan dianggap memiliki kekuatan magis atau doa.

5 dari 8 halaman

Jenis puisi lama

Seloka

Seloka adalah pantun berkait. Bait dalam seloka saling sambung-menyambung. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Pola ini digunakan secara terus-menerus pada bait berikutnya.

Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi lama yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Gurindam memadukan antara sajak dan peribahasa. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Baris pertama membahas tentang persoalan, masalah atau perjanjian, sedangkan baris kedua memberitahukan jawaban atau penyelesaian dari bahasan pada baris pertama.

6 dari 8 halaman

Jenis puisi lama

Talibun

Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi. Pembagian baris sampiran dan baris isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi menjadi dua.

Karmina

Karmina adalah pantun kilat. Karmina mirip seperti pantun tetapi lebih pendek. Karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi. Karmina memiliki sajak lurus a-a. Pantun pendek ini disampaikan untuk menyindir secara langsung.

Syair

Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab. Syair termasuk salah satu puisi lama yang berasal dari Persia dan dibawa ke dalam sastra Indonesia bersama dengan masuknya ajaran Islam ke Indonesia. Ciri dari syair adalah tiap bait terdiri atas 4 baris, bersa-jak a-a-a-a. Syair berisi nasihat atau cerita.

7 dari 8 halaman

Jenis puisi baru

Balada

Balada adalah puisi berisi kisah atau cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait. Masing-masing terdiri dari 8 larik dengan skema rima a-b-a-bb-c-c-b. Skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

Himne

Himne adalah puisi berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Himne juga sering disebut dengan gita puja atau madah. Bagi umat Kristiani, himne adalah nyanyian yang dikarang khusus untuk digunakan bermadah atau bersembahyang.

Ode

Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gaya ode sangat resmi, bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, dan bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

8 dari 8 halaman

Jenis puisi baru

Epigram

Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram adalah sebuah pernyataan singkat, peminatan, kenangan dan terkadang pernyataan mengejutkan atau satir.

Romansa

Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Penulisan romansa menggunakan bahasa yang romantis. Cerita yang disampaikan di dalam roman berupa percintaan yang berhubungan dengan pertentangan dan petualangan kesatria. Dalam roman, kehidupan tokoh diceritakan secara lengkap dari masa kecil hinga akhir hayatnya.

Elegi

Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis kesedihan. Elegi biasanya mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian. Objek yang digambarkan di dalam puisi elegi biasanya berupa pengalaman-pengalaman pahit atas peristiwa yang pernah dialami, atau dapat juga berupa penyesalan atau sesuatu yang pernah dilakukan di masa lalu.

Satire

Satire adalah puisi yang berisi sindiran atau kritik. Pesan yang ingin diungkapkan didalam satire ialah ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan. Pengungkapan perasaan dilakukan dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan baru yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya.