Sukses

Reboisasi adalah Usaha untuk Melestarikan Hutan, Kenali Jenis dan Tujuannya

Reboisasi adalah salah satu upaya penghijauan bagi hutan yang telah rusak.

Liputan6.com, Jakarta Reboisasi adalah istilah yang berkaitan dengan kerusakan hutan. Kerusakan hutan ini biasanya terjadi karena ulah manusia seperti penebangan liar maupun pembakaran hutan. Reboisasi adalah salah satu upaya penghijauan bagi hutan yang telah rusak.

Dengan melaksanakan reboisasi, hutan yang rusak akan kembali tumbuh dan memberikan manfaat bagi lingkungan. Hal ini tentunya juga akan melestarikan spesies yang terancam punah dan memperbarui sumber daya yang berharga.

Reboisasi adalah langkah umum untuk memperbaiki hutan dan perannya. Bukan hanya pelestarian alam terkait dengan pohon, reboisasi juga menjaga flora dan fauna yang ada di hutan. Reboisasi merupakan upaya yang menguntungkan bagi manusia dan juga alam.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/4/2022) tentang reboisasi.

2 dari 5 halaman

Reboisasi adalah

Reboisasi adalah penghutanan kembali. Dalam bahasa Inggris, reboisasi dikenal dengan reforestation. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul).

Sementara itu, menurut Cambridge Dictonary reboisasi adalah tindakan dari penanaman pohon pada daerah dari lahan yang telah kosong atau rusak. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang sebelumnya telah ditebang dengan menggunakan jenis pohon asli dari wilayah geografis tersebut. Istilah lain untuk reboisasi adalah aforestasi.

Reboisasi adalah praktik memulihkan hutan yang dulunya ada tetapi telah ditebang. Hutan yang tumbuh kembali dapat bermanfaat bagi lingkungan, melestarikan spesies yang terancam punah dan memperbarui sumber daya yang berharga, dan juga dapat menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang DanaReboisasi, reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan.

3 dari 5 halaman

Jenis Reboisasi

Jenis reboisasi dapat terjadi secara alami dan reboisasi yang dikelola oleh manusia.

- Reboisasi alami

Dalam reboisasi alami, suatu area dibiarkan tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Bibit di tanah atau dibawa ke daerah itu oleh angin dan aliran air berkecambah dan tumbuh. Hutan dibangun kembali pada waktunya sesuai dengan suksesi spesies tanaman yang merupakan karakteristik dari wilayah geografis tersebut.

- Reboisasi terkelola

Dalam reboisasi terkelola, orang berusaha membangun kembali hutan. Namun, reboisasi yang dikelola dapat menimbulkan perdebatan mengenai apakah hutan yang dibangun kembali memiliki keanekaragaman hayati sebanyak hutan aslinya atau hutan yang telah dibangun kembali secara alami. Misalnya, beberapa hutan telah ditanami kembali hanya dengan satu spesies pohon, sementara jenis pohon lainnya dicegah untuk tumbuh kembali, sehingga memunculkan monokultur hutan yang menyerupai pertanian.

4 dari 5 halaman

Tujuan Reboisasi

Tujuan reboisasi adalah sebagai berikut:

1. Melestarikan hutan dan lingkungan, tujuan dari aktivitas penghijauan hutan yaitu untuk melestarikan lingkungan. Karena hutan berfungsi untuk menyerap air hujan, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbondioksida.

2. Meningkatkan sumber daya alam hutan, karena hutan menyediakan bahan bagi manusia, seperti kayu, sumber pangan, dan lainnya.

3. Menjaga keanekaragaman hayati, tujuan reboisasi yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati. Karena hutan menjadi habitat bagi berbagai satwa dan spesies tanaman.

5 dari 5 halaman

Manfaaat Reboisasi

- Meningkatkan kualitas udara. Saat pohon tumbuh, mereka menghilangkan polutan berbahaya dari udara. Reboisasi membantu membangun kembali hutan dan meningkatkan filter udara alami. Reboisasi dapat digunakan untuk menghilangkan dan memperbaiki efek deforestasi dan meningkatkan kualitas hidup manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alami, dan mengurangi pemanasan global melalui biosequestration karbon dioksida atmosfer.

- Menjaga habitat. Hutan menyediakan habitat bagi keanekaragaman satwa dan tumbuhan liar. Hutan Indonesia merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati dan memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim dan ketahanan air. Hutan juga menjadi tempat tinggal bagi banyak kelompok masyarakat adat dan komunitas lokal.

- Sumber benih masa depan. Penghijauan kembali dilakukan dengan menanam bibit dari berbagai spesies asli daerah tersebut. Menanam pohon membantu membangun sumber benih agar hutan lebih cepat pulih. Tumbuhan dan pohon memiliki kemampuan untuk menyimpan air tetapi juga untuk menyediakan air dan nutrisi bagi tumbuhan yang tumbuh di sekitarnya. Air menyediakan habitat alami bagi banyak spesies, mereka akan membantu meningkatkan keanekaragaman hayati di wilayah yang telah menurun.

- Meningkatkan kualitas daerah aliran sungai. Reboisasi membantu menghentikan erosi tanah. Di daerah yang sangat terdegradasi, reboisasi merupakan langkah penting untuk regenerasi tanah dan keseimbangan air. Pohon memenuhi banyak fungsi seperti perlindungan dari erosi atau menjaga kelembaban tanah. Reboisasi membantu mengendalikan daerah aliran sungai. Ini bisa mencegah banjir dan longsor.

- Meningkatkan ketahanan hutan. Reboisasi meningkatkan kesehatan hutan. Dengan menanam spesies yang tepat, reboisasi membantu membuat hutan lebih tahan terhadap tantangan masa depan seperti perubahan iklim dan kebakaran hutan.

- Mitigasi iklim. Reboisasi membantu mempertahankan dan meningkatkan potensi penyerapan karbon di hutan. Ini mengurangi efek perubahan iklim global. Pendekatan reboisasi ini mewakili satu solusi berbasis alam yang menjanjikan dalam perang melawan perubahan iklim. Reboisasi dapat memberikan peluang mitigasi iklim berbasis lahan terbesar sambil menyediakan air yang lebih bersih, udara yang lebih bersih, pengendalian banjir, dan tanah yang lebih subur.