Sukses

Doa Sholat Dhuha, Niat, Dalil, dan Keutaman Menjalankannya

Doa ini merupakan pelengkap ibadah.

Liputan6.com, Jakarta Doa Sholat Dhuha merupakan pelengkap ibadah sunah satu ini. Sholat Dhuha merupakan sholat sunah yang istimewa. Doa Sholat Dhuha menjadi cara lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. 

Doa Sholat Dhuha dibaca setelah selesai sholat. Sholat Dhuha merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Untuk menyempurnakan ibadah, doa sholat Dhuha ini bisa dipanjatkan.

Sholat Dhuha merupakan sarana untuk memohon ampunan dosa. Mengerjakan sholat Dhuha juga sama dengan bersedekah. Doa Sholat Dhuha merupakan wujud syukur sekaligus doa memohon berkah dari Allah SWT.

Berikut doa Sholat Dhuha dan keutamaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(5/4/2022).

2 dari 7 halaman

Anjuran melaksanakan sholat dhuha

Anjuran sholat dhuha dijelaskan dalam sejumlah hadis. Hadis ini berbunyi:

HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah

"Siapa yang membiasakan sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

HR Abu Daud

“Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat sholatnya setelah sholat shubuh karena melakukan iktikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat sholat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud).

HR. Muslim

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no. 720).

HR Daud, Ahmad, Tirmidz

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Wahai Anak Adam, jangan sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat pada awal siang (sholat duha), nanti akan Aku cukupi kebutuhanmu pada akhirnya (sore hari).” (HR Daud, Ahmad, Tirmidz).

HR. At-Thabrani

“Barangsiapa yang sholat duha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).

 

 

3 dari 7 halaman

Hukum, waktu, dan rakaat sholat dhuha

Para ulama bersepakat bahwa hukum dari sholat dhuha adalah sunah. Nabi Muhammad SAW sendiri telah mengingatkan pentingnya sholat dhuha. Sholat dhuha termasuk ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah. Ini sesuai dengan hadis:

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak 8 rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam." (HR. Abu Dawud).

Sholat dhuha dilaksanakan 20 menit setelah matahari mulai terbit sampai 15 menit sebelum masuk waktu sholat dzuhur. Sementara untuk jumlah rakaat, sholat dhuha umumnya dilakukan sebanyak 2 sampai 12 rakaat dengan salam tiap dua rakaatnya.

4 dari 7 halaman

Niat sholat dhuha

Berikut untuk niat doa sholat dhuha:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunntadh-dhuha rak'ataini lillahi ta'ala

Artinya,

"Aku niat sholat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala."

5 dari 7 halaman

Doa sholat dhuha

Berikut doa yang bisa dipanjatkan setelah selesai melakukan sholat dhuha:

“Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahrirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.”

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu.

Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh."

6 dari 7 halaman

Keutamaan sholat dhuha

Ajaran Rasulullah

Sholat dhuha merupakan ajaran khusus dari Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata,

" Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih. Al-Bukhari no. 1981. Muslim no. 721)

Dijanjikan surga

Mereka yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

“ Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No. 634).

 

7 dari 7 halaman

Keutamaan sholat dhuha

Sama seperti pergi haji atau umrah

Keutamaan shalat dhuha yang sebelumnya telah didahului shalat subuh berjamaah dan dzikir hingga terbit Matahari adalah seperti mendapat pahala seperti orang pergi haji dan umroh.

Diriwayatkan Anas bin Malik ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: " Barangsiapa melaksanakan shalat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No. 586)

Termasuk sholat awwabin

Sholat dhuha termasuk dalam shalat awwabin, yaitu sholatnya orang-orang yang taat. Rutin mengerjakan shalat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Abu Hurairah ra meriwayatkan hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “ Tidaklah seseorang menjaga shalat sunnah dhuha melainkan ia adalah awwab (orang yang kembali taat). Sholat dhuha ini adalah shalat awwabin." (HR. Ibnu Khuzaimah).