Liputan6.com, Jakarta Bacaan adzan subuh adalah berbeda daripada bacaan adzan lainnya. Sebelum itu, pahami bahwa hukum mengumandangkan adzan adalah fardu kifayah berupa kewajiban yang dibebankan pada kelompok.
Baca Juga
Seorang muadzin yang mengumandangkan adzan subuh harus memahami bacaan adzan subuh yang benar. Bacaan adzan subuh dikumandangkan dengan “Ash-Shalaatu khairum-minannaum” sebanyak dua kali diantara kalimat “Hayya a’lal-falaah” kedua sebelum “Allahu Akbar, Allahu Akbar” yang terakhir.
Advertisement
Lalu adzan subuh jam berapa?
Kementerian Agama Republik Indonesia menjelaskan cara menentukan waktu adzan subuh adalah didasarkan paradigma fajar sidik terjadi, yakni apabila fajar sidik terjadi apabila matahari berada pada ketinggian -20 derajat (pukul 3.52 WIB).
Jam adzan subuh atau penanda sholat subuh tersebut bisa kurang dan lebih karena menyesuaikan pergerakan matahari dan bumi. Berikut Liputan6.com ulas bacaan adzan subuh bahasa Arab, latin, dan artinya lengkap cara menentukan jam adzan subuh, Rabu (6/4/2022).
Bacaan Adzan Subuh yang Benar
Memahami bacaan adzan subuh adalah berbeda dari bacaan adzan di empat waktu sholat (dzuhur, ashar, maghrib, dan isya).
Paling khas dari bacaan adzan subuh yang benar adalah mengumandangkan “Ash-Shalaatu khairum-minannaum” sebanyak dua kali diantara kalimat “Hayya a’lal-falaah” kedua sebelum “Allahu Akbar, Allahu Akbar” yang terakhir.
Memahami arti bacaan adzan subuh dari kalimat “Ash-Shalaatu khairum-minannaum” adalah sholat itu lebih baik daripada tidur. Hal ini ditegaskan pula dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika (adzan) hendak sholat subuh, tambahkanlah ‘Ash-Shalaatu khairum-minannaum, Ash-Shalaatu khairum-minannaum.’” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Bacaan Adzan Subuh Bahasa Arab:
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
ااَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
للهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
Bacaan Adzan Subuh Latin:
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu allaa ilaaha illallah
Asyhadu anna muhammadar rosuulullah, Asyhadu anna muhammadar rosuulullah
Hayya ‘alash shalaah, Hayya ‘alash shalaah
Hayya ‘alal falaah, Hayya ‘alal falaah
Ash-Shalaatu khairum-minannaum, Ash-Shalaatu khairum-minannaum
Allahu akbar, Allahu kabar laa ilaaha illallah
Arti Bacaan Adzan Subuh:
Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah SWT
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah SWT
Marilah Sembahyang (sholat)
Marilah menuju kepada kejayaan
Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan sholat
Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar
Tiada Tuhan melainkan Allah SWT
Advertisement
Cara Menentukan Waktu Adzan Subuh
Bagaimana cara menentukan waktu adzan subuh?
Kementerian Agama Republik Indonesia menjelaskan cara menentukan waktu adzan subuh adalah didasarkan paradigma fajar sidik terjadi, yakni apabila fajar sidik terjadi apabila matahari berada pada ketinggian -20 derajat (pukul 3.52 WIB) dan sementara Majelis Tarjih menilai -18 derajat (pukul 4.00).
Sementara batas akhir waktu subuh adalah terbitnya matahari sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini:
وَقْتُ صَلاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari." (HR. Muslim)
Dalam keterangan resmi secara tertulis Muhammadiyah yang dikutip Liputan6.com pada Selasa (22/3/2022), pergerakan satu derajat membutuhkan waktu empat menit. Artinya terjadi perubahan waktu dalam menentukan waktu subuh yang mengindikasikan dimulainya salat subuh.
Meski demikian, Kementerian Agama tetap menegaskan cara menentukan waktu subuh pada jam tersebut sudah tepat. Sekadar informasi, cara menentukan waktu adzan subuh oleh Kementerian Agama RI dilakukan pakar dari LAPAN, BMKG, BIG, universitas Islam seluruh Indonesia, PBNU, Persis, PUI, dan Al-Irsyad.
Sementara cara menentukan waktu adzan subuh oleh Muhammadiyah dilakukan oleh Islamic Science Research Network (ISRN) UHAMKA, Pusat Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (Pastron UAD), dan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU).
Memahami cara menentukan waktu adzan subuh secara teori adalah disesuaikan dengan waktu terbitnya fajar.
Dalam buku berjudul Khazanah Astronomi Islam Abad Pertengahan oleh Butar-Butar A. J., cara menentukan waktu salat Asar ditandai ketika bayang-bayang suatu benda sama panjang dengan bendanya, waktu salat Magrib dimulai ketika matahari telah terbenam, waktu salat Isya dimulai ketika di langit telah hilang mega merah, dan waktu Subuh ketika terbit fajar.
Tepatnya waktu subuh jam berapa?
Hal ini dijelaskan dalam jurnal Ilmu Falak berjudul Posisi Matahari dalam Menentukan Waktu Shalat Menurut Dalil Syar’I oleh Zainuddin. Cara menentukan waktu adzan subuh adalah mulai pukul 04.01 sampai tampak piringan atas matahari.
Dalam buku berjudul Kifayatul Akhyar Fi Halli Ghayatil Ikhtisar oleh Alhasini Imam Taqiyuddin Abi Bakrin Muhammad, Waktu salat Magrib saat terbenamnya matahari, waktu Isya sesaat telah hilang mega merah dan waktu salat Subuh saat fajar yang ke dua telah muncul.