Liputan6.com, Jakarta Istilah khusnul khotimah sering disebut apabila ada seseorang yang meninggal. Namun ada juga seseorang yang mengucapkan husnul khotimah. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Baca Juga
Meskipun terdengar sama, kedua kalimat tersebut ternyata memiliki makna yang berbeda. Penulisan atau penyebutan yang salah tentu saja akan mengubah makna atau arti dari doanya.
Khusnul memiliki arti hina, sedangkan husnul memiliki arti baik. Supaya kamu tidak dalam berucap, lebih baik ketahui salah khusnul khotimah artinya dan apa perbedaan dengan husnul khotimah.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai khusnul khotimah artinya dan perbedaannya dengan husnul khotimah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/4/2022).
Arti Khusnul Khotimah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnnya, husnul khotimah berasal dari kata "husn" yang artinya baik atau bagus dan "al-khatimah" yang artinya penghabisan, penutup, penghentian, bagian terakhir. Jadi, husnul khotimah merupakan sebuah akhir yang baik. Arti operasionalnya adalah sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik atau diridhai Allah SWT.
Namun masih banyak orang yang mengucapkan atau menuliskan husnul khotimah menjadi khusnul khotimah. Padahal dua kalimat tersebut memiliki makna dan arti yang berbeda, bahkan arti husnul dan khusnul bertolak belakang. bila, khusnul artinya hina dan khotimah artinya sebuah akhir. Jadi khusnul khotimah artinya sebuah akhir yang hina.
Hal ini akan menjadi fatal apabila kemudian ada orang yang meninggal kemudian kamu mengucapkan atau menuliskan, “semoga penilaiankhusnul khotimah” yang artinya semoga berakhir dalam keadaan hina.
Jika seorang Muslim merespons saudaranya yang meninggal dengan kalimat “khusnul khatimah”, maka ia berdoa mendekatinya. Hal seperti ini jelas dilarang dalam ajaran Islam.
Advertisement
Keutamaan Meninggal Husnul Khotimah
Setelah mengetahui khusnul khotimah artinya akhir yang hina, Anda juga perlu mengetahui keuatamaan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Terdapat beberapa keutamaan yang akan didapatkan ketika seorang muslim meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
1. Bentuk Taqwa Kepada Allah: saat masih hidup dalam kedaan yang baik atau dalam keadaan berislam yang sempurna, maka bukti Taqwa kepada Allah.
2. Diberikan Taufiq: ketika seorang berakhir dalam keadaan yang baik, maka ia akan diberikan taufiq untuk membuat semua yang dilarang oleh Allah SWT.
3. Meraih Surga: Tak ada yang paling didambakan bagi seseorang yang ingin diraih husnul khotimah melebihi Allah SWT. Dengan kita berakhir dalam kondisi yang baik dengan tanpa bermaksat, maka Allah akan menjamin kebahagiaan bagi mereka.
Ciri-Ciri Orang yang Akan Meninggal Husnul Khotimah
1. Mengucapkan kalimat syahadat
Pengucapan kalimat syahadat tentu lebih baik jika dibarengi penerapannya selama hidup. Berikut hadist yang menyatakan, seorang yang bersyahadat bisa masuk surga Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang menyatakan bahwasanya ada sembahan yang haq kecuali Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan-Nya, dan bahwasanya Isa adalah hamba Allah dan anak dari budak wanita-Nya serta kalimat-Nya yang ia berikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya Bersaksi bahwa surga dan neraka benar-benar ada.Allah akan memasukkan ke dalam surga lewat pintu surga yang delapan sekehendaknya." (HR.Bukhori).
2. Berkeringat di dahi
Keringat pada dahi seorang muslim menandakan rasa malu akibat kesalahan saat masih hidup. Kondisi ini berbeda dengan seorang hamba yang tak lagi punya rasa malu atau bersalah. Berikut hadits yang menjelaskan keutamaan seorang muslim yang meninggal dalam kondisi dahi meninggal
Seperti penjelasan Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, Rasulullah SAW berkata,
"Orang tidak percaya karena kematian pada alisnya." (HR Tirmidzi).
3. Berpulang pada hari Kamis malam Jumat
Rasulullah SAW dalam haditsnya telah menentukan keutamaan seorang muslim yang wafat pada malam Jumat. Dalam hadits yang diceritakan Abdullah bin Amr RA, keutamaan yang sama berlaku bagi muslim yang meninggal di hari Jumat. berikut haditsnya,
"Tidak ada muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil atau pun dewasa) meninggal dunia pada Jumat atau pada malam Jumat. Seorang Allah akan melindunginya dari fitnah kubur." (HR Ahmad).
4. Diberi anugrah mati syahid
Rasulullah SAW menjelaskan siapa saja yang mendapat anugrah mati syahid. Mereka yang mati syahid insya Allah meninggal dalam kondisi husnul khotimah dan masuk surga. berikut haditsnya
Telah menceritakan kepada saya Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW mengatakan, "Apa yang dimaksud orang mati syahid di antara kalian? Para sahabat menjawab, Wahai Rasulullah, orang yang meninggal karena meninggal berjuang di jalan Allah itulah orang-orang yang mati syahid. Beliau mengatakan: Kalau begitu, sedikit sekali yang mati syahid. Para sahabat, Lantas, mereka wahai Rasulullah?"
Beliau mengatakan, "Barangsiapa meninggal di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena suatu wabah penyakit juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid. Ibnu Miqsam berkata, Saya bersaksi atas bapakmu mengenai Hadits ini, bahwa beliau juga berkata, orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid." (HR Muslim).
5. Meninggal saat melahirkan
Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan keutamaan yang dapat diperoleh para ibu ini dalam hadis berikut
"Orang yang mati di jalan Allah (fii sabilillah) adalah syahid; orang yang mati karena wabah adalah syahid; orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid; dan wanita yang mati karena melahirkan adalah syahid." (HR.Ahmad).
6. mempertahankan diri dari perampok
Penjelasan dalam hadits ini juga berlaku pada mereka yang membela diri dari tukang begal atau upaya lain, yang bertujuan mengambil harta korban tanpa izin. berikut haditsnya
Dari Sa'id bin Zaid, dari Nabi Muhammad SAW, "Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela agama, ia syahid." (HR.Abu Daud).
Advertisement
Cara Mendapatkan Husnul Khotimah
Sejak awal Allah mempersiapkan kita mempersiapkan diri dan memperhatikan apa yang kita kerjakan. Allah berfirman pada surat Al-Hasyr ayat 18,
“Hai orang-orang yang tidak percaya, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah adalah impian setiap Muslim. Namun, tidak semua Muslim bisa begitu saja meninggal dalam keadaan yang baik. Lalu, bagaimana cara mendapatkan kehidupan akhir yang baik? Imam Sufyan Al-Tsauri menyebutkan beberapa kiat-kiat untuk mendapatkan akhir yang husnul khotimah, yaitu:
1. Pertama, menjaga iman dan ketakwaan secara istiqomah kepada Allah SWT.
2. Kedua, berusaha sungguh-sungguh memperbaiki lahir dan batin.
3. Ketiga, berdoa kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan iman.
4. Keempat, berdzikir kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.