Sukses

Contoh Hewan Avertebrata, Simak Pula Ciri-Ciri dan Klasifikasinya

Contoh hewan avertebrata dikelompokkan berdasarkan filumnya.

Liputan6.com, Jakarta Contoh hewan avertebrata wajib untuk anda ketahui. Pasalnya, hewan avertebrata menjadi salah satu kelompok hewan yang beragam dan kelompok hewan terbesar yang phidup di bumi.

Ciri-ciri umum dari hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Tulang belakang sendiri adalah sederetan ruas-ruas tulang yang terentang dari leher sampai ekor. 

Tidak hanya tanpa tulang belakang, avertebrata juga berbeda dari hewan vertebrata dari susunan hewannya, cara berkembang biak, dan susunan organ tubuhnya. Agar lebih jelas mengenai hewan avertebrata adalah dengan memahami klasifikasi dan contoh hewan avertebrata.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai contoh hewan avertebrata beserta pengertian, ciri-ciri, dan klasifikasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/4/2022).

2 dari 5 halaman

Pengertian Hewan Avertebrata

Sebelum mengetahui hewan avertebrata, Anda perlu memahami pengertian hewan avertebrata terlebih dahulu. Secara umum, hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan avertrebrata merupakan jenis kelompok hewan dengan anatomi tubuh lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Kelompok avertebrata juga termasuk dalam hewan berdarah dingin yang berarti suhu tubuh hewan akan bergantung pada suhu lingkungannya. Hewan avertebrata merupakan jenis hewan yang paling beragam, dengan jumlah spesiesnya yang mencapai sekitar 12 juta. Hewan avertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia).

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Hewan Avertebrata

Sebelum mengetahui hewan avertebrata, Anda perlu mengenali ciri-ciri hewan avertebrata. Terdapat beberapa ciri hewan avertebrata yang memiliki keunikan tersendiri dan bisa menjadi pembeda dari hewan vertebrata. Adapun yang termasuk ciri-ciri hewan avertebrata adalah sebagai berikut:

1. Ciri utama yang membedakan avertebrata dari alam lain adalah tidak adanya tulang belakang dan tulang punggung.

2. Mereka adalah organisme multiseluler, benar-benar tidak memiliki dinding sel.

3. Mereka tidak memiliki tulang endoskeleton keras.

4. Karena kekurangan sistem tulang yang kompleks, beberapa avertebrata cenderung lambat dan berukuran kecil di alam.

5. Karena kurangnya tulang punggung dan sistem saraf kompleks, avertebrata tidak dapat ditemukan di beberapa lingkungan, meski ditemukan di lingkungan yang keras.

6. Avertebrata tinggal di seluruh dunia dalam berbagai habitat.

7. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada, dan perut.

8. Mereka tidak memiliki paru-paru untuk respirasi.

9. Respirasi melalui kulit.

10. Beberapa jenis hewan avertebrata memiliki eksoskeleton keras dari kitin.

11. Kebanyakan dari mereka memiliki jaringan, dengan organisasi sel tertentu.

12. Kebanyakan dari mereka diproduksi secara keseluruhan oleh fusi gamet jantan dan betina.

13. Beberapa avertebrata seperti spons yang menetap, tetapi sebagian besar organisme adalah motil.

14. Kebanyakan avertebrata diatur dengan organisasi simetris tubuh.

15. Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri, adalah heterotrof.

4 dari 5 halaman

Klasifikasi dan Contoh Hewan Avertebrata

1. Hewan berpori (Porifera)

Hewan berpori biasanya hidup di udara dan melekatkan diri pada suatu dasar. Jenis hewan ini memiliki morfologi tubuh menyerupai tumbuhan. Selain itu, hewan porifera melakukan reproduksi vegetatif dengan cara bertunas (budding) dan bertunas internal (gemul). Sementara untuk reproduksi generatifnya dengan cara konjugasi. Contoh hewan avertebrata yang masuk ke dalam kategori porifera adalah sycon, clathrina, euspongia, dan spongia.

2. Hewan berongga (Coelenterata)

Coelenterata memiliki ciri tubuh radial simetris dan dinding tubuh diploblastik yang memiliki sel penyengat. Hewan berongga ini biasanya tidak memiliki anus dan hanya memiliki mulut yang dilengkapi dengan tentakel di sekelilingnya. Hewan berongga memiliki satu sistem pencernaan berupa rongga gastrovaskuler. Contoh hewan avertebrata yang masuk ke dalam kategori berongga antara lain, anemon laut, ubur-ubur, hydra, koral, polip, dan obelia.

3. Cacing pipih (Platyhelminthes)

Klasifikasi hewan avertebrata selanjutnya adalah cacing pipih dengan bentuk tubuh yang pipih. Cacing pipih tak memiliki sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Hewan ini memiliki sistem ekskresi berupa nefridia. Serupa dengan hewan berongga, cacing pipih juga tak memiliki anus. Artinya, hewan ini memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Contoh filum cacing pipih adalah cacing hati (Fasiola hepatica), cacing pita sapi (Taenia saginata), dan cacing pita babi (Taenia solium).

4. Cacing gilig (Nemathelminthes)

Cacing gilig memiliki tubuh yang dilapisi kutikula dan tidak bersegmen. Berbeda dengan cacing pipih, cacing gilig telah memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Artinya, cacing ini memiliki mulut hingga anus. Meski tak memiliki saluran peredaran darah, cacing gilig memiliki cairan yang berfungsi layaknya darah. Jenis avertebrata ini juga bisa dilihat sebagai cacing benang yang memliki bentuk tubuh bulat dan panjang. Ada Nemathelminthes yang hidup secara bebas, tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit. Contoh hewan avertebrata yang masuk ke dalam kategori nemathelminthes adalah cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang.

5 dari 5 halaman

Klasifikasi dan Contoh Hewan Avertebrata

5. Cacing gelang (Anelida )

Hewan ini pada umumnya bersifat hermafrodit, memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan memiliki sistem kardiovaskuler tertutup. Umumnya, cacing gelang melakukan respirasi dengan kulit atau disebut dengan branchia. Adapun alat gerak cacing gelang berupa rambut-rambut kaku yang terdapat di setiap ruasnya. Jenis hewan ini paling banyak ditemukan di daerah tanah gembur hingga tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan. Contoh hewan avertebrata yang masuk ke dalam filum ini adalah cacing tanah, cacing palolo, lintah, dan pacet.

6. Hewan berbuku-buku (Artropoda)

Hewan yang termasuk avertebrata selanjutnya adalah Artropoda. Jenis hewan ini memiliki struktur tubuh yang terdiri atas kepala, dada, dan perut yang dapat dibedakan. Artropoda telah memiliki alat pencernaan berkembang sempurna, dari mulut hingga anus yang terletak di belakang tubuh (posterior). Selain itu, hewan artropoda melakukan reproduksi secara generatif, berkelamin terpisah, dan melangsungkan pembuahan secara internal. Jenis hewan ini diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu:

sebuah. Insecta: kecoak, nyamuk, dan lalat.

b. Crustaceae: ketam, udang, dan kepiting.

c. Arachnoidea: laba-laba dan kalajengking.

d. Myriapoda: lipan dan kaki seribu.

7. Hewan lunak (Moluska)

Seperti namanya, hewan ini memiliki tubuh yang lunak, multiseluler, dan triploblastik. Organ ekskresi pada hewan lunak berupa sepasang ginjal. Namun, pada jenis hewan lunak lain hanya terdapat satu ginjal. Moluska dapat digunakan sebagai bahan makanan, sumber protein hewan, dan juga sebagai penghasil mutiara. Contoh hewan moluska antara lain cumi-cumi, sotong, gurita, kerang dara, tiram mutiara, chiton, dan kerang hijau.

8. Hewan berkulit duri (Echinodermata)

Hewan berkulit duri memiliki tubuh simetri bilateral saat menjadi larva. Namun setelah dewasa, tubuhnya berbentuk simetri radial. Jenis hewan ini pada umumnya memiliki alat gerak berupa kaki ambulakral. Seluruh tubuh hewan berkulit duri dilindungi oleh kerangka kapur berduri dan tidak bersegmen. Beberapa Ekinodermata dimanfaatkan sebagai makanan seperti kerupuk teripang dan ada juga yang digunakan sebagai hiasan. Contoh hewan berkulit duri ini antara lain landak laut, teripang, bintang laut, dan lilia laut.

9. Ctenophora

Hewan yang dikenal dengan sebutan ubur-ubur sisir, simetri radial, tidak memiliki knidoblas.