Liputan6.com, Jakarta Apa perbedaan nabi dan rasul perlu dipahami setiap muslim. Pasalnya, salah satu rukun iman dalam Islam adalah iman kepada nabi dan rasul. Rukun iman sendiri merupakan pilar keimanan yang harus dimiliki oleh seluruh orang Islam.
Baca Juga
Advertisement
Apa perbedaan nabi dan rasul penting dipahami, karena sering kali penyebutannya salah atau terbalik. Ada pula yang menganggap istilah nabi dan rasul sama saja, padahal keduanya memiliki sejumlah perbedaan.
Nabi dan rasul merupakan sosok suci dalam penyebaran agama Islam. Peran nabi dan rasul dalam menyebarkan ajaran agama Islam inilah yang bisa menjadi perbedaan utama, yang perlu kamu pahami.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/4/2022) tentang apa perbedaan nabi dan rasul.
Nabi adalah
Apa perbedaan nabi dan rasul dapat kamu kenali dengan memahami pengertian keduanya terlebih dahulu. Secara bahasa, nabi berasal dari kata 'naba' yang berarti 'dari tempat yang tinggi'. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, dijelaskan bahwa nabi (jamaknya anbiya’ atau nabiyyun) menurut bahasa Arab berarti orang yang memberitakan atau menyampaikan berita.
Jadi, nabi berarti “pembawa berita”. Berita di sini maksudnya adalah wahyu atau ajaran agama dari Allah SWT. Secara istilah nabi berarti orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syari’ah tertentu. Seorang nabi juga disebut sebagai basyir atau orang yang membawa berita gembira, dan disebut juga sebagai nadzir atau orang yang menyampaikan peringatan sesuai dengan ajaran yang disampaikannya.
Kenabian merupakan karunia Allah yang dianugerahkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya yang tidak bisa diperoleh dengan kemampuan akal, tidak bisa dicapai dengan usaha dan memperbanyak ketaatan, dan tidak pula diterima sebagai warisan. Apa perbedaan nabi dan rasul
Advertisement
Rasul adalah
Apa perbedaan nabi dan rasul akan kamu pahami setelah mengenali pengertian rasul berikut. Secara bahasa, rasul berasal dari kata 'risala' yang berarti penyampaian. Rasul juga diartikan sebagai utusan, yaitu sosok utusan Allah SWT untuk menyebarkan ajaran tertentu.
Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syariahtertentu dan ia diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya itu kepada umatnya. Semua Nabi tidak berarti Rasul, namun Rasul sudah pasti Nabi. Apa perbedaan nabi dan rasul tentu sudah agak kamu pahami sedikit dari sini.
Kerasulan seseorang tidak diperoleh melalui suatu usaha dari yang bersangkutan. Kerasulan sesorang semata-mata merupakan pemberian Allah. Allah SWT memberikan kerasulan ini kepada siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya.
Apa Perbedaan Nabi dan Rasul?
Apa perbedaan nabi dan rasul menjadi pertanyaan yang kerap kali terdengar. Sebagian orang masih bingung dengan apa perbedaan nabi dan rasul ini. Setelah membaca penjelasan di atas, apa perbedaan nabi dan rasul mungkin sudah agak kamu pahami dari pengertiannya.
Selain itu, kamu juga bisa mengenali apa perbedaan nabi dan rasul lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya.
2. Nabi diutus kepada kaum yang sudah beriman, sedangkan Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman (kafir).
3. Nabi adalah orang yang dipilih untuk mengamalkan syariat yang sudah ada sebelumnya. Sementara itu, rasul adalah nabi yang membawa syariat baru.
4. Tidak seperti rasul, nabi tidak mendapatkan kitab suci.
5. Semua Nabi tidak berarti Rasul, namun Rasul sudah pasti Nabi.
6. Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan Rasul dapat menerima wahyu melalui mimpi maupun melalui malaikat, serta dapat melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat.
7. Jumlah Nabi sangat banyak yaitu kurang lebih 124.000, sedangkan jumlah Rasul adalah 312.
8. Semua rasul diselamatkan oleh Allah dari percobaan pembunuhan. Sementara itu, nabi ada yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.
Advertisement
Jumlah Rasul yang Wajib Diketahui
Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah nabi ada 124.000 orang, sedang jumlah rasul ada 313 orang. Dalam Al-Quran ada 25 nabi dan rasul yang wajib dipercaya oleh umat Islam. Nabi dan rasul ini ialah:
Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Syu’aib AS, Ayyub AS, Dzulkifli AS, Musa AS, Harun AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.
Di antara 25 nabi dan rasul ini, ada ulul azmi yaitu mereka yang mempunyai kemauan yang kuat menghadapi cobaan dan berjuang secara gigih. Nabi dan rasul yang termasuk ulul azmi adalah Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhamamd SAW.
Dengan begitu, sudah jelas sekarang apa perbedaan nabi dan rasul. Iman kepada nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat dalam Islam. Iman kepada nabi dan rasul berati percaya bahwa ada sosok manusia yang Allah SWT pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Mengimani para rasul merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mengimani kitab Allah SWT.
Iman kepada nabi dan rasul berarti mengimani semua wahyu yang diberikan kepada nabi dan rasul adalah benar dan bersumber dari Allah SWT. Iman kepada nabi dan rasul juga berarti wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang diketahui namanya dan yang tidak diketahui namanya.
Iman kepada nabi dan rasul juga mengimani bahwa nabi dan rasul ini tetaplah manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata.