Liputan6.com, Jakarta Puasa rajab berapa hari kerap menjadi pertanyaan umat Muslim. Rajab merupakan bulan mulia dalam kalender hijriyah. Pada bulan ini, peristiwa besar bersejarah dalam Islam yaitu Isra Miraj terjadi. Rajab adalah satu dari 4 bulan haram yang dimuliakan Allah SWT.
Di bulan ini, dianjurkan untuk banyak beribadah. Bulan rajab juga bulan yang baik untuk mempersiapkan bulan Ramadhan. Ini sebabnya, Rajab adalah bulan yang baik untuk berpuasa. Puasa rajab berapa hari bisa membawa keberkahan bagi siapa saja yang menjalankannya.
Puasa rajab berapa hari, bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Puasa rajab berapa hari bisa dilaksanakan selama sehari, 3 hari, 7 hari, bahkan sebulan penuh. Puasa rajab berapa hari juga disebut pada hadis Rasulullah. Berikut penjelasan tentang puasa rajab berapa hari dan keistimewaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(12/4/2022).
Advertisement
Keistimewaan bulan rajab
Bulan Rajab merupakan salah satu dari 4 bulan haram. Keistimewaan bulan Rajab dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis. Berikut bunyi ayat dan hadisnya:
Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At Taubah: 36
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."
Advertisement
Puasa rajab berapa hari?
Puasa rajab bisa dilakukan beberapa hari. Ini bisa satu hari, 7 hari, 8 hari, hingga 10 hari. Tidak ada ketentuan jumlah hari yang harus dipenuhi dalam puasa bulan rajab. Puasa bulan rajab termasuk puasa sunah yang bisa dilakukan berapapun harinya karena ini merupakan bulan yang mulia. Ini sesuai dengan hadis:
Rasulullah bersabda: "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya." (HR. At-Thabrani).
Puasa rajab pada Ayyamul Bidh
Puasa rajab bisa dilakukan pada waktu Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunah yang dilakukan tiga hari di pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah. Dalam hal ini, puasa rajab bisa dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Rajab.
Puasa Ayyamul Bidh, apabila dilaksanakan selama tiga hari, maka akan mendapatkan ganjaran pahala yang sama dengan puasa selama sebulan. Jika dilakukan pada bulan Rajab, maka pahala menjadi berlipat.
Advertisement
Puasa 27 rajab
Pada 27 Rajab, umat Islam menyambut Isra' Mi'raj dengan penuh suka cita. Berbagai ibadah dilakukan seperti dzikir, doa, sholat sunnah dan puasa 27 Rajab. Puasa 27 Rajab termasuk dalam puasa sunnah. Pada dasarnya puasa sunnah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah.
Puasa sunnah dapat dilakuakan kapan saja kecuali hari-hari tertentu yang dilarang. Bulan Rajab bukan termasuk hari-hari yang dilarang berpuasa. Jadi, puasa 27 rajab termasuk puasa sunah yang punya banyak manfaat. Menurut catatan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, sebuah hadis mengatakan:
“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)
Hadis ini menunjukan Rasulullah pernah mengerjakan puasa di bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh.
Keistimewaan bulan rajab
Peristiwa Isra Miraj
Rajab merupakan bulan di mana Isra Miraj berlangsung. Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Mekah ke Yerusalem dan kemudian melalui 7 Surga untuk bertemu Allah dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
Bulan tercurahkan banyak nikmat
Rajab juga dikenal sebagai 'Rajab al-Asabb' atau 'Rajab yang Melimpah'. Ini karena Allah mencurahkan banyak berkah dan nikmat-Nya di bulan ini, serta rahmat-Nya yang melimpah. Rajab juga dikenal sebagai Bulan Tawbah (pertobatan) dan Bulan Istighfar (memohon ampun).
Bulan tanpa perang
Rajab adalah bulan kedua dari bulan suci dan oleh karena itu haram untuk berperang atau terlibat dalam konflik selama waktu ini. Selama bulan Rajab, Allah melarang berlangsungnya peperangan. Rajab disebut juga 'Rajab al-Asamm' , yang berarti 'Rajab yang Membungkam'. Hal ini karena siapapun tidak dapat mendengar peperangan pedang selama Rajab, karena pertempuran dilarang.
Advertisement
Keistimewaan bulan rajab
Bulan memohon ampun
Para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan untuk memohon ampun, Sya'ban adalah bulan untuk mendoakan Nabi Muhammad SAW, dan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an. Di bulan Rajab, Allah membebaskan manusia dari neraka setiap jamnya. Rajab adalah bulan yang sangat baik untuk bertobat. Sebesar apapun dosa yang dilakukan jika bertaubat dengan ikhlas, maka insya Allah tobat akan diterima.
Bulan menyambut Ramadan
Bulan Ramadan akan datang setelah bulan Rajab dan Syaban. Penting bagi seluruh umat Islam untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang, meletakkan dasar-dasar kebiasaan yang baik dan membuat rencana tindakan untuk bulan yang penuh berkah ini.
Bulan yang baik untuk berpuasa
Rajab adalah bulan yang baik untuk berpuasa. Ini sebabnya sangat dianjurkan untuk melakukan puasa Rajab. Pada dasarnya puasa sunnah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah. Berpuasa di bulan Rajab juga bisa menjadi persiapan menyambut bulan Ramadan.