Liputan6.com, Jakarta Infeksi jamur merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Jamur adalah organisme yang dapat tumbuh secara alami. Bahkan, beberapa spesies jamur dapat hidup di kulit dan organ dalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur umumnya terjadi pada bagian tubuh yang lembab seperti rambut, kulit dan kuku.Â
Baca Juga
Menurut MyHealth, kondisi daerah yang panas dan lembap serta gaya hidup yang tidak higienis seperti berbagi handuk menjadi faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur. Infeksi ini biasanya tidak menular dan juga tidak fatal. Meski begitu, beberapa jenis jamur dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.
Advertisement
Seperti yang dialami seorang pria di Kentucky, Amerika Serikat. Melansir Siakapkeli, pria tersebut mengalami infeksi jamur pada bagian wajahnya. Infeksi tersebut juga telah mengubah hidup pria itu saat harus kehilangan wajahnya. Lantaran penyakit yang menimpanya itu, ia disebut sebagai pria tanpa wajah.
Seperti apa kisahnya? Berikut ini Liputan6.com telah melansirnya dari Siakapkeli, kisah menakjubkan pria tanpa wajah yang mata dan hidungnya harus dicabut karena infeksi jamur, Kamis (14/4/2022).
Disebut pria tak berwajah
Dijuluki pria tak berwajah, Mark Tatum menjadi perhatian dunia sekitar tahun 2000 setelah kehilangan mata, rahang atas, dan hidungnya akibat infeksi jamur. Seperti disebutkan, infeksi jenis ini tidak jarang dan sering dialami oleh masyarakat, namun yang diderita Tatum sangat jarang.
Infeksi tersebut diketahui terjadi setelah seorang pekerja bangunan menghancurkan dinding rumahnya yang telah terkontaminasi Stachybotrys Chartarum yang biasa dikenal sebagai jamur hitam.
Infeksi jamur bernama Rhinocerebral Mucormycosis juga diperparah dengan penyakit sinus yang diderita pria tersebut. Untuk menyelamatkan nyawanya, dokter harus mengangkat mata, hidung, rahang atas dan semua tulang dan jaringan di sekitarnya.
Â
Advertisement
Memakai wajah palsu
Sejak saat itu, Tatum dianggap sebagai fenomena luar biasa karena ia mampu bertahan di luar dugaan para dokter. Dia bahkan memakai wajah palsu untuk menjalani hidup seperti orang normal. Dengan kondisi yang langka, Tatum mendapat perhatian dunia dan telah muncul di acara terkenal di AS seperti Ripley's Believe It Or Not.
"Itu mengerikan, saya merasakan sakit di mata saya. Saya memberi tahu istri saya bahwa saya tidak tahu apa yang salah tetapi saya harus pergi ke rumah sakit. Saya tidak tahu saya terinfeksi jamur di rumah saya," katanya, dikutip dari Siakapkeli, Kamis (14/4/2022).
Â
Tidak segera mendapat pengobatan
Tatum juga mengatakan dia menjadi buta karena tidak segera mendapatkan perawatan dan itu menyebabkan jamur masuk ke saraf optik dan saluran otaknya. Pada tahun 2002, tes yang dilakukan di rumahnya menemukan bahwa ada jamur cladosporium, penicillium dan aspergillus.
Hal itu kemungkinan besar menjadi faktor penyebab penyakit yang dideritanya. Selain itu, Tatum juga dikabarkan harus mengonsumsi hingga 15 jenis obat setiap hari untuk melindungi wajah dan sisi kanan tubuhnya yang lumpuh.
Kos ubat-ubatan dan bekalan pembersihan tambahan yang diperlukan untuk melindungi wajahnya adalah sebanyak $300 (RM1,269) sehari atau sekitar Rp 4,3 juta. Walaupun berada dalam keadaan begitu, Tatum tetap bersemangat untuk meneruskan hidup dan senantiasa positif terhadap masa depannya.
Dia juga selalu mendapat sokongan dan kasih sayang dari istri dan keluarganya. Namun, lelaki itu telah meninggal dunia pada 26 Februari 2005, kira-kira dua bulan setelah memakai wajah palsu.
Advertisement