Liputan6.com, Jakarta Doa mandi wajib setelah haid perlu diketahui oleh setiap perempuan muslim. Pasalnya, hadi merupakan salah satu kondisi hadas besar pada perempuan. Ketika dalam keadaaan hadas besar, setiap muslim wajib membersihkan diri dengan melaksanakan mandi wajib.
Jika seorang muslim belum melaksanakan mandi wajib saat mengalami hadas besar, maka ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah SWT. Jadi, memahami doa mandi wajib beserta tata caranya yang benar sangat penting diketahui oleh seluruh umat Islam.Â
Baca Juga
Advertisement
Dalam surat An-Nisa', Allah SWT menyuruh umat Muslim mandi junub jika dalam keadaan junub.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43).
Doa mandi wajib setelah haid yaitu niat yang perlu kamu lafalkan sebelum mandi. Niat mandi wajib setelah haid bisa berbeda dengan niat mandi wajib secara umum karena perkara lainnya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/4/2022) tentang doa mandi wajib setelah haid.
Doa Mandi Wajib untuk Perempuan
Doa mandi wajib untuk perempuan berbeda-beda tergantung perkaranya. Doa mandi wajib setelah haid berbeda dengan doa mandi wajib setelah nifas. Hal ini berarti doa mandi wajib setelah haid juga berbeda dengan doa mandi wajib secara umum.
Doa Mandi Wajib Setelah HaidÂ
Doa mandi wajib setelah haid berbeda dengan doa mandi wajib secara umum. Doa mandi wajib setelah haid ini bisa dibaca sebelum memulai mandi. Berikut niat atau doa mandi wajib setelah haid:
"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala"
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.
Doa Mandi Wajib Setelah Nifas
Doa mandi wajib setelah haid berbeda dengan doa mandi wajib setelah nifas. Berikut niat mandi wajib setelah nifas:
Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardlon Lillahi Ta’ala
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.
Niat Mandi Wajib Secara Umum
Niat ini merupakan niat umum yang bisa dibaca oleh perempuan yang sedang dalam kondisi hadas besar. Bacaan niatnya sedikit berbeda dengan doa mandi wajib setelah haid. Berikut niat mandi wajib secara umum:
"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Janabati Fardlon Lillahi Ta’ala"
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala
Advertisement
Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan
Berikut tata cara mandi wajib untuk perempuan:
1. Membaca niat mandi wajib
2. Membasuh tangan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.
4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang.
5. Berwudhu seperti tata cara wudhu saat hendak salat.
6. Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga basah semua. Perbedaan antara tata cara mandi junub perempuan dan laki-laki terletak di sini. Saat membasuh keseluruhan rambut, perempuan tidak harus menguraikan rambutnya. Perempuan bisa cukup menyela kepala dengan air tiga kali dan mengguyurnya.
7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan sisi kiri masing-masing 3 kali.
8. Pastikan seluruh anggota tubuh dibersihkan dari kotoran-kotaran.
Kondisi yang Mengharuskan Perempuan Melaksanakan Mandi Wajib
Berikut kondisi yang mengharuskan seorang perempuan muslim untuk mandi wajib:
- Bersetubuh. Perempuan yang selesai bersetubuh, wajib hukumnya melakukan mandi wajib. Mandi wajib tetap harus dilakukan meski tidak keluar air mani. Meskipun memakai kondom atau tidak keluar sperma, aktivitas tersebut tetap masuk pada kategori hubungan seksual. Dalam kondisi tersebut, baik perempuan maupun laki-laki sedang dalam wajib artinya harus kembali bersuci dengan melakukan mandi wajib.
- Keluarnya air mani. Kondisi wajib selanjutnya adalah keluarnya air mani. Baik pria maupun wanita yang mengeluarkan air mani, maka wajib hukumnya untuk membersihkan dan mensucikan diri dengan mandi wajib. Mandi wajib karena keluarnya air mani harus dilakukan baik keluar dalam keadaan terjaga atau tidur, disengaja atau tidak disengaja, ada sebab atau tidak ada sebab, dan disertai syahwat atau tidak.
- Haid. Perempuan juga wajib mandi wajib setelah masa haid selesai. Darah haid termasuk dalam hadas besar. Jika darah haid sudah berhenti keluar maka wajib hukumnya bagi perempuan untuk melakukan mandi wajib.
- Nifas. Selain haid, perempuan yang selesai masa nifas juga wajib mandi wajib. Setelah melahirkan, perempuan bisa mengeluarkan darah nifas yang bisa berlangsung dalam waktu sebentar atau maksimal selama 60 hari. Ketika nifas sudah benar-benar berhenti, wajib bagi perempuan untuk mandi wajib.
Advertisement