Sukses

Doa Makan Sahur, Lengkap dengan Anjuran dan Sunah Saat Sahur

Sahur membantu memberi energi selama seharian berpuasa.

Liputan6.com, Jakarta Doa makan sahur merupakan amalan yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah santap sahur. Sahur merupakan aktivitas yang dianjurkan Rasulullah sebelum berpuasa. Sahur membantu memberi energi selama seharian berpuasa.

Membaca doa makan sahur membuat makan sahur menjadi lebih terberkahi. Doa makan sahur bisa dibaca sebelum ataupun sesudah makan sahur. Doa makan sahur ini bisa diamalkan setiap hari sebelum memulai puasa.

Doa makan sahur termasuk doa pendek yang mudah dihafal. Doa makan sahur akan membuat puasa menjadi lebih lancar. Berikut doa makan sahur dan anjuran makan sahur, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (18/4/2022).

2 dari 6 halaman

Anjuran makan sahur Rasulullah

Salah satu Sunah dalam berpuasa adalah santap sahur. Sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Sahur adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa.

Waktu sahur yang disunnakan adalah selepas tengah malam. Makan sahur memang bukanlah sebuah ibadah yang di wajibkan dalam Islam atau sebuah aktivitas yang harus dilakukan. Sahur adalah aktivitas yang dianjurkan Rasulullah sebelum berpuasa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).

Aktivitas sahur sendiri dapat berupa menyantap sesuatu walaupun hanya seteguk air. Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan sahur,

"Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)." (HR Ahmad).

3 dari 6 halaman

Hukum makan sahur

Meski anjuran makan sahur kuat ditekankan Rasulullah, tidak ada hadis atau dalil yang mewajibkan seseorang untuk makan sahur. Dalam ajaran Islam, tidak pernah ada aturan yang menyatakan bahwa inti puasa atau syarat wajib puasa adalah sahur.

Jadi intinya, hukum makan sahur adalah sunah karena dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah tidak pernah mengajarkan di antara syarat sahnya puasa adalah makan sahur. Sehingga, puasa seseorang tetap sah meski pagi harinya tidak makan sahur. Ini artinya, hukum puasa tanpa makan sahur, puasanya tetap sah di mata Allah SWT.

Sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim, Nasai, dan Tirmudzi juga memperkuat hukum ini:

"Dari Aisyah RA berkata, 'Suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami dan bertanya, 'apakah engkau punya makanan?' Kami menjawab, 'Tidak.' Kemudian beliau bersabda, 'Kalau begitu, saya akan puasa'."

Jadi hukum melewatkan sahur, puasanya adalah sah karena sahur bukanlah syarat wajib puasa.

4 dari 6 halaman

Doa sebelum makan sahur

Doa makan sahur diawali dengan bacaan Bismillah. Kemudian bisa membaca doa sebelum makan yang berbunyi:

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka.” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)

Setelah membaca doa sebelum makan, bisa membaca:

Yarhamullaahul mutasahhiriin.

Artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

5 dari 6 halaman

Doa setelah sahur

Untuk doa setelah sahur, bisa membaca Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin

Artinya: “Segala puji milik Allah, Dzat yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.”

Doa saat sahur di jalan

Dalam kondisi perjalanan jauh atau kondisi tertentu, Anda mungkin harus sahur dalam perjalanan. Pada saat ini, Anda bisa membaca doa makan sahur di jalan yang berbunyi:

Samma'a sami'un bihamdillah wa husni balaihi 'alaina rabbana shohibna wa afdhil 'alaina 'aizan billahi minan nari.

Artinya: " Semoga ada yang mendengar yang menyampaikan pujian kepada Allah, dan cobaa-Nya yang baik kepada kami. Wahai Tuhan kami, lindungilah kami dan berilah kami karunia dengan berlindung kepada Allah dari api neraka."

6 dari 6 halaman

Sunah makan sahur

Tidak melewatkan sahur

Rasulullah menganjurkan untuk makan sahur karena sahur juga masuk sebagai bagian dari ibadah puasa. Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan sahur, bahkan dalam sebuah hadist dari Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW, berkata bahwa

"Aku masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata, "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasaa`i dan Ahmad).

Mengakhirkan sahur

Salah satu sunah Rasulullah saat sahur adalah mengakhirkan waktu sahur. Rasulullah SAW selalu sahur di akhir waktu atau menjelang waktu Subuh. Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu,

"Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat, aku tanyakan (kata Anas): Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Rasulullah menjawab, "Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur'an." (HR Bukhari Muslim).

Tidak berlebihan

Selain menimbulkan masalah pencernaan, makan dan minum berlebihan juga sangat dibenci oleh Allah SWT. Makan dan minum secara berlebih adalah cara yang salah jika dilakukan saat makan sahur. Agar mendapat keberkahan, Rasulullah mengajurkan untuk makan dan minum sahur secukupnya dan tidak berlebihan.

Makan kurma

Bukan hanya saat berbuka puasa, Rasulullah SAW juga selalu mengkonsumsi kurma saat sahur bahkan menyebut kurma sebagai makanan terbaik untuk sahur. Rasulullah SAW bersabda "Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).

Tidak tidur saat sahur

Rasulullah SAW sendiri tidak pernah tidur setelah sahur melainkan melakukan banyak aktifitas seperti sholat, berdzikir, dan ibadah lain hingga matahari terbit. Selain itu Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk tidur setelah shalat subuh karena di waktu inilah rezeki dibagikan dan merupakan waktu yang berkah. Tidak sampai disitu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” . (HR. Abu Daud no. 2606).