Sukses

Bacaan Takbir Idul Fitri dalam Latin dan Terjemahannya, Sambut Hari Kemenangan

Bacaan takbir Idul Fitri adalah seruan atas kebesaran Allah SWT yang biasa diucapkan oleh umat Islam.

Liputan6.com, Jakarta Mengumandangkan bacaan takbir Idul Fitri dalam menyambut hari kemenangan merupakan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Bacaan takbir Idul Fitri adalah seruan atas kebesaran Allah SWT yang biasa diucapkan oleh umat Islam. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian bacaan takbir adalah seruan atau ucapan “Allahu Akbar” yang artinya Allah Mahabesar. Bacaan takbir Idul Fitri dikumandangkan saat menjelang Idul Fitri hingga sholat id.

Perlu diketahui, takbir dibagi menjadi dua yakni takbir mursal dan takbir muqayyad. Bacaan takbir mursal adalah dilakukan dari matahari terbenam pada malam Hari Raya, sampai imam berada dalam gerakan takbiratul ihram pada sholat Ied. Sementara, bacaan takbir yang dikumandangkan saat sholat disebut takbir muqayyad. 

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan takbir Idul Fitri dalam latin dan artinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/4/2022).

2 dari 4 halaman

Bacaan Takbir Idul Fitri

Bacaan takbir Idul Fitri dibagi menjadi dua versi, yaitu versi pendek dan versi panjang. Berikut ini bacaan takbirIdul Fitri secara singkat yang umum diketahui masyarakat berbunyi:

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

Artinya: “Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

Sementara itu ada pula bacaan takbir Idul Fitrii yang lebih panjang dan lengkap, sebagai berikut bunyinya:

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar wa lillaahilhamd.allaahu akbar kabiiraw wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahibukrataw wa ashiilaa. laa ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun. laa ilaaha illallaahu wahdahu shadaqa wa'dahu wa nashara abdahu wa a'azza jundahu wa hazamalahzaaba wahdah. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dan aku mengagungkan Allah dengan besar-besar keagungan. Segala puji bagi Allah dan kami memuji Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang kafir membenci. Tidak ada Tuhan melainkan allah sendirinya, benar janjinya, dan dia menolong hambanya, dan dia mengusir musuh nabinya dengan sendirinya, tidak ada tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puji."

3 dari 4 halaman

Hukum Membaca Takbir Idul Fitri

Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa sunnah hukumnya apabila mengumandangkan bacaan takbir Idul Fitri pada malam Hari Raya. Sunah ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi,

“Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musar dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai sholat Idul Fitri. Tidak disunahkan takbir setelah sholat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.”

Sunah mengumandangkan bacaan takbir Idul Fitri saat malam lebaran dikemukakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi,

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir"

Sementara itu, anjuran memperbanyak bacaan takbir Idul Fitri sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah SAW,

"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."

Disunahkan pula untuk melantunkan takbir selama menuju tempat sholat. Tak perlu lantang saat melantunkannya, melantunkan dengan suara lirih atau cukup di dalam hati juga dianjurkan.

4 dari 4 halaman

Waktu Membaca Takbir Idul Fitri

Bacaan takbir Idul Fitri termasuk dalam takbir mursal. Menggemakan takbir pada malam Idul Fitri merupakan salah satu amalan menghidupkan hari raya. Ustaz Muhammad Ajib dari Rumah Fiqih Indonesia menjelaskan, takbiran boleh dilakukan secara berjamaah atau sendirian dan dengan suara keras ataupun suara lirih. Pada umumnya memang takbiran dilakukan secara berjamaah dan dengan suara yang keras. Hal ini boleh boleh saja dilakukan sebagai bentuk syiar agama islam.

Para ulama  membedakan antara bacaan takbir Idul Fitri dan takbir hari raya Idul Adha. Jumhur ulama ( mayoritas ulama ) mengatakan bahwa bacaan takbir Idul Fitri dikumandangkan sejak malam hari raya dan berakhir pada waktu imam naik mimbar untuk menyampaikan khutbah id.  Jadi setelah khutbah id disampaikan maka takbir pada hari raya Idul Fitri sudah tidak dianjurkan lagi untuk dikumandangkan. Hadis tersebut memberikan pelajaran bahwa Nabi pun membaca takbir sampai waktu sholat Idul Fitri telah dekat.