Liputan6.com, Jakarta Apa arti kata baku? Kata baku memiliki bentuk yang tetap dan tidak berubah. Arti kata baku adalah memiliki makna sebenarnya, pasti, tidak rancu, dan tidak berlebihan.
Baca Juga
Dalam buku berjudul PUEBI & Sastra Indonesia (2019) oleh Redaksi Cemerlang, fungsi kata baku adalah dipakai dalam situasi-situasi resmi seperti, pidato kepresidenan, undang-undang pidato kenegaraan, surat menyurat (dinas), karya ilmiah dan lain-lain.
Advertisement
Apa perbedaan arti kata baku dan arti kata tidak baku? Perbedaan kata baku dan tidak baku ada pada bentuk, makna, dan penggunaannya. Apabila kata baku sering digunakan di acara formal, justru kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti kata baku, kata tidak baku, fungsi kata baku, ciri-ciri kata baku, dan penggunaan kata baku, Jumat (22/4/2022).
Arti Kata Baku adalah Bermakna Sebenarnya
Memahami arti kata baku adalah kata yang bentuknya tetap dan tidak mudah berubah. Arti kata baku adalah selalu digunakan sesuai dengan konteks dalam kalimat. Arti kata baku adalah memiliki makna sebenarnya, pasti, tidak rancu, dan tidak berlebihan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan kata baku adalah tidak akan terpengaruh oleh bahasa asing atau daerah. Ditegaskan dalam buku berjudul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2016) oleh Sukirman Nurdjan dkk, kata baku adalah ada yang berasal dari bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan asing yang sudah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia resmi.
Memahami arti kata baku adalah merujuk pada fungsinya. Kata baku adalah dipakai di situasi yang formal dan ini sangat berkebalikan dengan kata tidak baku yang biasanya dipakai dalam situasi yang tidak resmi seperti percakapan sehari-hari.
Dalam buku berjudul PUEBI & Sastra Indonesia (2019) oleh Redaksi Cemerlang, fungsi kata baku adalah dipakai dalam situasi-situasi resmi seperti, pidato kepresidenan, undang-undang pidato kenegaraan, surat menyurat (dinas), karya ilmiah dan lain-lain.
Apabila sudah memahami kata baku adalah tidak mudah berubah dan selalu dipakai dalam situasi yang formal, selanjutnya pahami pula bedanya dengan bahasa baku. Memahami bahasa baku adalah ragam pengucapan dan penulisan sesuai kaidah.
Dalam buku berjudul Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku oleh Ernawati Waridah dijelaskan bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar yang paling baru adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa baku, dan kamus umum seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Advertisement
Fungsi, Penggunaan, dan Ciri-Ciri Kata Baku
Memahami fungsi, penggunaan, dan ciri-ciri kata baku sangat penting dalam proses belajar tentangnya. Kemdikbud menjelaskan fungsi, penggunaan, dan ciri-ciri kata baku sebagai berikut.
Fungsi Kata Baku:
1. Fungsi Kata Baku adalah Pemersatu
Pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang sekaligus menjadi satu kesatuan masyarakat dalam berbahasa.
2. Fungsi Kata Baku adalah Pemberi Kekhasan
Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya, seperti bahasa asing atau daerah.
3. Fungsi Kata Baku adalah Pembawa Kewibawaan
Pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya. Itulah mengapa kata baku sering dipakai dalam urusan formal.
4. Fungsi Kata Baku adalah Kerangka Acuan
Bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
Penggunaan Kata Baku:
1. Penggunaan kata baku adalah membuat surat dinas, surat edaran, dan surat resmi lainnya.
2. Penggunaan kata baku adalah membuat laporan.
3. Penggunaan kata baku adalah membuat karya ilmiah.
4. Penggunaan kata baku adalah membuat nota dinas.
5. Penggunaan kata baku adalah membuat surat lamaran pekerjaan.
6. Penggunaan kata baku adalah saat musyawarah atau diskusi.
7. Penggunaan kata baku adalah saat berpidato dan rapat dinas.
8. Penggunaan kata baku adalah surat menyurat antar organisasi, instansi, atau lembaga.
Ciri-Ciri Kata Baku:
1. Ciri-ciri kata baku adalah bentuknya tetap dan tidak mudah berubah.
2. Ciri-ciri kata baku adalah tidak terpengaruh bahasa asing atau daerah.
3. Ciri-ciri kata baku adalah penggunaan sesuai konteks dalam kalimat.
4. Ciri-ciri kata baku adalah memiliki arti yang pasti, tidak rancu, dan tidak berlebihan.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Kata Baku – Kata Tidak Baku
1. Abjad – Abjat
2. Advokat - Adpokat
3. Aktif - Aktip
4. Al Quran - alquran
5. Apotek- Apotik
6. Asas- Azas
7. Atlet - Atlit
8. Atmosfer - Atmosfir
9. Baut - Baud
10. Berpikir - Berfikir
11. Besok - Esok
12. Bus - Bis
13. Cabai - Cabe
14. Cendekiawan - Cendikiawan
15. Cenderamata - Cinderamata
16. Daftar - Daptar
17. Definisi - Difinis
18. Depot - Depo
19. Detail - Detil
20. Diagnosis - Diagnosa
21. Diesel Disel
22 Dipersilakan- Dipersilahkan
23 Dolar - Dollar
24 Ekspor - Eksport
25 Ekstrem - Ekstrim
26. Ekuivalen - Ekwivalen
27. Embus - Hembus
28. Februari - Pebruari
29. Film - Filem
30. Fisik - Phisik
31. Fondasi - Pondasi
32. Formal - Formil
33. Foto - Photo
34. Frekuensi - Frekwensi
35. Gizi - Gisi
36. Gladi - Geladi
37. Hafal - Hapal
38. Hak - Haq
39. Hakikat - Hakekat
40. Hierarki - Hirarki
41. Hipotesis - Hipotesat
42. Ijazah - Ijasah
43. Ikhlas - Ihlas
44. Imbau - Himbau
45. Indera - Indra
46. Insaf -n Insyaf
47. Istri - Isteri
48. Izin - Ijin
49. Jadwal - Jadual
50. Jenazah - Jenasah
51. Jenderal - Jendral
52. Justru - Justeru
53. Kaidah - Kaedah
54. Karier - Karir
55. Kategori - Katagori
56. Komplet - Komplit
57. Konferensi - Konperensi
58. Kongres - Konggres
59. Konkret - Konkrit
60. Kreatif - Kreative
61. Kreativitas - Kreatifitas
62. Kualifikasi - Kwalifikasi
63. Kualitatif - Kwalitatif
64. Kuantitatif - Kwantitatif
65. Kualitas - Kwalitas
66. Kuitansi - Kwitansi
67. Kiai - Kyai
68. Lubang - Lobang
69. Maaf - Ma’af
70. Makhluk - Mahluk
71. Manajemen - Managemen
72. Manajer - Manager
73. Mencolok - Menyolok
74. Menerjemahkan - Menterjemahkan
75. Mengesampingkan - Menyampingkan
76. Merek - Merk
77. Meterai - Meterei
78. Metode - Metoda
79. Mesti - Musti
80. Museum - Musium
81. Motif - Motip
82. Motivasi - Motifasi
83. Nasihat - Nasehat
84. November - Nopember
85. Napas - Nafas
86. Objek - Obyek
87. Paham - Faham
88. Paspor - Pasport
89. Pikir - Fikir
90. Praktik - Praktek
91. Provinsi - Propinsi
92. Risiko - Resiko
93. Rezeki - Rejeki
94. Saksama - Seksama
95. Sekadar - Sekedar
96. Sekretaris - Sekertaris
97. Silakan - Silahkan
98. Sistem - Sistim
99. Subjek - Subyek
100. Sutera - Sutra
101. Sekretaris - Sekertaris
102. Selebritas - Selebriti
103. Sentimeter - Centimeter
104. Seriawan - Sariawan
105. Setrika - Seterika
106. Siapa Pun - Siapapun
107. Silakan - Silahkan
108. Sistem - Sistim
109. Sopir - Supir
110. Standar - Standard
111. Standardisasi - Standarisasi
112. Stres - Stress
113. Stroberi - Strawberi, Strawberry
114. Studi - Study
115. Subjek - Subyek
116. Sumatra - Sumatera
117. Surga - Sorga
118. Survei - Survey
119. Sutra - Sutera
120. Sutra - Sutera
121. Syair - Sair
122. Takhayul - Tahayul
123. Takhta - Tahta
124. Tampak - Nampak
125. Taoco - Tauco
126. Taoge - Toge
127. Tarif - Tarip
128. Teknik - Tekhnik
129. Teknologi - Tekhnologi
130. Teladan - Tauladan
131. Telanjur - Terlanjur
132. Telentang - Terlentang
133. Telepon - Telpon
134. Telur - Telor
135. Tenteram - Tentram
136. Tepercaya - Terpercaya
137. Terampil - Trampil
138. Terima Kasih - Terimakasih
139. Tetapi - Tapi
140. Tidak - Nggak
141. Tim - Team
142. Tobat - Taubat
143. Toleransi - Tolerir
144. Tradisional - Tradisionil
145. Transpor - Transport
146. Tur - Tour
147. Ubah - Rubah
148. Unta - Onta
149. Urine - Urin
150. Utang - Hutang
151. Variasi - Vareasi
152. Varietas - Varitas
153. Verifikasi - Veripikasi
154. Video - Vidio
155. Vila - Villa
156. Volume - Volum
157. Wiraswasta - Wirausaha
158. Yogyakarta - Jogjakarta
159. Yudikatif - Yudikatip
160. Zaman - Jaman
Advertisement