Liputan6.com, Jakarta Insomnia adalah istilah yang mungkin sudah sering kamu dengar sekarang ini. Apalagi bagi anak muda dan orang dewasa yang kerap kali mengalami kondisi ini. Padahal, kualitas tidur yang buruk akibat insomnia dapat memengaruhi fisik maupun mental seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Insomnia sendiri adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit untuk tidur, atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Padahal, setiap orang setidaknya butuh waktu tidur sebanyak 7- 8 jam sehari.
Insomnia akan menurunkan energi di pagi hari dan mengganggu mood kamu. Bahkan, tidak cukup tidur juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mungkin dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/4/2022) tentang insomnia .
Insomnia adalah
Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit untuk tidur, atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Padahal kuantitas dan kualitas tidur memengaruhi kualitas hidup seseorang. Tidur yang cukup ini sendiri umumnya membutuhkan 7 hingga 8 jam tidur dalam sehari, hal ini berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya menjadi tidak prima untuk melakukan segala aktivitas keesokan paginya. Selain itu, kesehatan seseorang juga sangat dipengaruhi dengan kualitas tidur yang sehat ini. Kalau kamu mendapati tidur yang tidak cukup, maka akan menimbulkan gangguan fisik dan juga mental.
Insomnia adalah gangguan tidur yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat insomnia di antaranya adalah prestasi kerja atau sekolah akan menurun, meningkatkan risiko kecelakaan jika mengendarai kendaraan, gangguan cemas dan Depresi, kelebihan berat badan atau obesitas, mudah tersinggung dan emosi, serta meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, hingga diabetes mellitus.
Adapun beberapa gejala insomnia yang umum dirasakan penderitanya, misalnya saja, penderita sering kali membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk bisa tidur. Selain itu, insomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderita hanya bisa tidur selama enam jam atau bahkan kurang.
Biasanya insomnia adalah gangguan tidur yang terjadi setidaknya tiga hari berturut-turut dalam satu bulan atau lebih. Gejala insomnia di antaranya adalah sulit untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali, bangun terlalu pagi, merasa lelah dan mengantuk keesokan harinya, kesulitan mengingat atau berkonsentrasi.
Advertisement
Penyebab Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang penyebabnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu penyabab insomnia primer dan penyebab insomnia sekunder. Berikut penjelasannya:
1. Insomnia primer
Merupakan gangguan tidur yang tidak disebabkan oleh masalah kesehatan.
2. Insomnia sekunder
Merupakan kesulitan tidur yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya masalah kesehatan seperti asma, depresi, gastroesophageal reflux disease/ GERD, kanker, dan nyeri. Selain itu, bisa juga disebabkan karena mengonsumsi obat-obatan atau substansi lain seperti alkohol.
Beberapa hal berikut ini yang merupakan faktor atau penyebab insomnia, yaitu stress yang disebabkan oleh berbagai kondisi, penyakit tertentu, faktor lingkungan, seperti suara yang berisik, cahaya, dan suhu yang ekstrim (dingin atau panas), obat-obatan (misalnya obat depresi, anti-hipertensi, dan asma), jadwal tidur yang terganggu, misalnya karena jet lag dan bekerja dengan sistem shift, nyeri, depresi atau gangguan cemas, kafein, nikotin, dan alkohol.
Kondisi Kesehatan yang Bisa Menimbulkan Insomnia
Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan insomnia adalah sebagai berikut:
1. Gangguan Pernapasan.
Kalau memiliki kondisi gangguan pada sistem pernapasan, maka hal ini bisa menganggu tidurmu. Alergi dan asma adalah kondisi yang paling sering mengganggu pernapasan ketika tidur. Gangguan tidur seperti mendengkur juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
2. Gatal.
Kondisi seperti psoriasis dan eksem dapat membuat kulit terasa amat gatal, sehingga akan mengganggu tidurmu. Sebab, saat gatal, kamu hanya akan fokus dengan rasa gatal itu dan semakin intens kamu akan menggaruk bagian kulit yang gatal. Kondisi ini membuat kamu akan semakin sulit untuk tidur.
3. Nyeri Karena Berbagai Penyakit.
Beberapa kondisi nyeri yang bisa membuat kamu sulit tidur seperti radang sendi, masalah punggung kronis, kanker, atau kondisi lain seperti fibromyalgia (gangguan yang memengaruhi otak dalam memproses sinyal rasa sakit).
4. Masalah Mental.
Keadaan mental yang bermasalah juga memainkan peran yang penting dalam urusan tidur. Orang yang mengalami depresi sangat mungkin mengalami masalah susah tidur, termasuk insomnia. Masalah mental yang biasanya terjadi adalah kecemasan, bipolar, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Advertisement
Pencegahan Insomnia
Cara mencegah insomnia adalah sebagai berikut:
- Olahraga teratur. Sebaiknya lakukan minimal 4 jam sebelum tidur. Hindari berolahraga mendekati waktu tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur.
- Hindari kafein, nikotin, dan alkohol, terutama pada sore dan malam hari.
- Buatlah diri kamu terpapar sinar matahari pada sore hari. Hal ini dapat membantu tubuh melepaskan melatonin untuk regulasi ritme sirkadian tubuh. Ini merupakan penentu jam biologis tubuh.
- Latihan teknik melepas stres, seperti yoga, meditasi, atau relaksasi.
Pengobatan Insomnia
Untuk mengatasi sulit tidur/insomnia harus diketahui dulu penyebabnya agar pengobatan tepat sasaran. Secara umum penanganan terhadap insomnia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Perubahan perilaku (behaviour therapy)
Behaviour therapy merupakan terapi lini pertama untuk mengatasi insomnia. Terapi ini terdiri bisa dilakukan dengan membuat kebiasaan tidur yang baik. Misalnya dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktifitas yang dapat membuat kamu tetap terbangun, dan membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur.
- Cognitive behavioural therapy
Terapi ini membantu kamu mengontrol atau mengeliminasi pikiran negatif dan rasa khawatir yang membuat kamu tetap terjaga.
- Teknik relaksasi
Relaksasi otot dan latihan pernapasan dapat mengurangi gangguan cemas.
- Stimulus control therapy
Terapi ini bertujuan untuk membatasi aktivitas di tempat tidur yang membuat kamu tetap terbangun. Selain itu, kamu juga akan diminta untuk menjadikan tempat tidur hanya untuk tidur dan melakukan aktifitas seksual. Bukan untuk membaca, bekerja, menonton TV, atau makan.
- Pemberian obat-obatan
Obat-obatan diberikan jika insomnia tidak berhasil diatasi dengan terapi. Obat tidur hanya boleh diberikan oleh dokter dan tetap berada dalam pengawasan dokter. Dokter biasanya tidak merekomendasikan penggunaan obat tidur dalam jangka waktu lama.
Advertisement