Liputan6.com, Jakarta Kondensasi adalah reaksi yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh kondensasi adalah embun yang muncul di pagi hari. Kondensasi adalah kebalikan dari penguapan.
Baca Juga
Advertisement
Kondensasi adalah fenomena yang terjadi secara teratur di alam. Memahami proses kondensasi adalah salah satu cara mengenali fenomena alam sekitar. Kondensasi adalah salah satu proses yang juga bisa memengaruh siklus air.
Kondensasi adalah proses yang sering dimanfaatkan untuk menghasilkan air dalam jumlah besar untuk penggunaan manusia. Berikut pengertian kondensasi, proses, dan contohnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (24/4/2022).
Mengenal kondensasi
Kondensasi adalah perubahan wujud zat uap menjadi zat cair. Ketika uap air di udara bersentuhan dengan permukaan yang lebih dingin, kondensasi terjadi. Sebutan lain dari kondensasi adalah pengembunan.
Kondensasi adalah kebalikan dari penguapan, yaitu perubahan zat cair ke uap. Kondensasi adalah proses yang terjadi ketika uap didinginkan atau dikompresi. Ketika uap air di udara bersentuhan dengan permukaan yang lebih dingin, kondensasi terjadi. Proses kondensasi sering dimanfaatkan untuk menghasilkan air dalam jumlah besar untuk penggunaan manusia.
Advertisement
Mengapa kondensasi terjadi?
Melansir Geeksforgeeks, kondensasi adalah perubahan yang terjadi pada tekanan tinggi dan suhu rendah. Setiap kali tekanan keadaan cair gas lebih rendah dari tekanan gas kondensasi, proses kondensasi terjadi. Selama ini, ada pelepasan energi panas, menghasilkan transformasi keadaan materi.
Kondensasi umumnya terjadi ketika uap di udara hangat bertemu dengan permukaan yang dingin. Tetapi kondensasi tidak memerlukan permukaan padat untuk terjadi, karena dapat terjadi ketika kantong uap air yang hangat bertemu dengan gas yang lebih dingin.
Proses kondensasi
Melansir Britannica, suatu zat mengembun ketika tekanan yang diberikan oleh uapnya melebihi tekanan uap fase cair atau padat zat pada suhu permukaan di mana kondensasi terjadi. Proses kondensasi melibatkan reaksi di mana dua molekul digabungkan bersama disertai dengan hilangnya tetesan air.
Kondensasi bisa terjadi dalam dua bentuk. Pertama, uap air didinginkan hingga titik embunnya – yaitu suhu di mana air di udara mengembun untuk menciptakan tetesan air. Kedua, udara menjadi sangat jenuh dengan uap air sehingga tidak dapat menampung air lagi.
Salah satu contoh kondensasi adalah pembentukan embun. Ketika suhu udara mendingin ke apa yang disebut titik embun, uap air dapat terkumpul dalam bentuk cair dan mengendap di permukaan yang dingin. Uap air hanya akan mengembun pada suatu permukaan ketika suhu permukaan lebih dingin dari suhu uap air.
Advertisement
Contoh proses kondensasi
Embun pagi
Embun di pagi hari terjadi ketika uap air di udara mengembun di rerumputan yang mendingin pada malam hari. Ketika uap air dari udara mengembun secara alami pada permukaan yang dingin menjadi air cair, itu disebut embun. Embun adalah air yang terkondensasi di atmosfer. Suhu di mana proses kondensasi terjadi dikenal sebagai titik embun.
Pembentukan awan
Awan adalah contoh kondensasi skala besar, dan umumnya terbentuk ketika uap air di udara hangat naik untuk bertemu udara dingin yang lebih tinggi di atmosfer. Saat udara hangat mendingin dan molekul-molekul bergabung dan saling menempel, tetesan air atau kristal es terbentuk dan mengelilingi partikel debu di udara. Awan adalah miliaran partikel debu berlapis air yang berputar bersama.
Siklus air
Awan adalah bagian dari siklus air yang memungkinkan kehidupan di bumi. Ketika awan menjadi jenuh dengan tetesan air atau kristal es, dan tidak dapat menahannya lagi, kelebihan air turun sebagai hujan atau salju. Hujan dan salju meresap ke dalam bumi dan mengalir ke sungai dan sungai, dan mengisi penampungan air. Air di tanah juga menguap, berubah kembali menjadi uap air, naik ke udara dan membentuk lebih banyak awan.
Contoh proses kondensasi
Kabut di cermin
Setelah mandi air panas, kelembapan pancuran mengembun di cermin dingin. Kelembaban di sekitarnya ditangkap oleh kaca depan yang dingin, yang mengembun dalam bentuk tetesan air.
Kondensasi di gedung
Kondensasi adalah bentuk kelembaban yang paling umum ditemui di gedung-gedung. Pada bangunan, udara dalam ruangan dapat memiliki tingkat kelembaban relatif yang tinggi karena aktivitas penghuninya seperti memasak, menjemur pakaian, dan bahkan bernafas. Ketika udara ini bersentuhan dengan permukaan dingin seperti jendela dan dinding yang dingin, ia dapat mengembun, menyebabkan kelembapan.
Kondensasi pada kacamata atau kaca lainnya
Jika memakai kacamata dan pergi dari ruangan ber-AC yang dingin ke luar pada hari yang lembab, lensa akan berkabut saat tetesan air kecil melapisi permukaan melalui kondensasi. Kondensasi juga terjadi pada gelas atau jenis kaca lainnya.
Advertisement
Contoh proses kondensasi
Kabut
Kondensasi juga terjadi di permukaan tanah. Kondisi ini dikenal dengan kabut. Perbedaan antara kabut dan awan yang terbentuk di atas permukaan bumi adalah bahwa udara yang naik tidak diperlukan untuk membentuk kabut. Kabut berkembang ketika udara yang memiliki kelembaban relatif tinggi bersentuhan dengan permukaan yang lebih dingin, seringkali permukaan bumi, dan mendingin hingga titik embun.
Penyulingan
Kondensasi adalah alah satu komponen penting dalam penyulingan. Ini merupakan proses memisahkan suatu zat dari campurannya, baik di laboratorium penelitian maupun di lingkungan industri. Alat yang digunakan untuk mengembunkan uap disebut kondensor.
Penadah air
Kondensasi adalah fenomena yang terjadi secara alami, sering kali dapat digunakan untuk menghasilkan air dalam jumlah besar untuk digunakan manusia. Banyak struktur—seperti pagar kabut, sumur udara, dan kolam embun—dibuat semata-mata untuk tujuan mengumpulkan air dari kondensasi. Sistem tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan kelembaban tanah di daerah di mana penggurunan aktif terjadi.