Liputan6.com, Jakarta Kudeta adalah penggulingan pemerintahan yang ada secara tiba-tiba dan dengan kekerasan oleh sekelompok kecil. Secara sederhana, kudeta adalah salah satu upaya perebutan kekuasaan, khususnya dalam pemerintahan.Â
Baca Juga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kudeta adalah perebutan kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa. Mengudeta adalah melakukan perebutan kekuasaan dengan paksa dan tidak secara sah.
Advertisement
Secara informal, istilah kudeta terkadang digunakan untuk merujuk pada pengambilalihan atau kemenangan bukan hanya di bidang pemerintahan tetapi juga perusahaan. Hal ini biasanya dilakukan oleh sekolompok militer.
Untuk lebih rinci, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian kudeta beserta penyebab dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (25/4/2022).
Pengertian Kudeta
Kudeta adalah istilah yang berasal dari bahasa Perancis, coup d'état. Coup d'état berarti pukulan negara. Ia biasa juga disebut coup. Dalam bahasa Prancis, kata tat, dikapitalisasi ketika menunjukkan entitas politik yang berdaulat.
Mengutip Cambridge Dictionary, kudeta adalah kekalahan mendadak pemerintah melalui kekuatan ilegal oleh sekelompok kecil, seringkali kelompok militer. Prasyarat utama kudeta adalah kendali atas semua atau sebagian angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya.
Sementara, menurut menurut ilmuwan politik Universitas Kentucky Clayton Thyne mendefinisikan kudeta adalah upaya ilegal dan terbuka oleh militer atau elit lain dalam aparatur negara untuk menggulingkan eksekutif yang sedang menjabat.
Salah satu bentuk kudeta modern yang terkenal adalah kudeta di Perancis. Saat itu, Napoleon Bonaparte menggulingkan menggulingkan pemerintahan Louis XVI karena krisis perekonomian pada masa itu di tahun 1799 silam dan juga Napoleon III membubarkan majelis Republik Kedua Prancis pada tahun 1851.
Advertisement
Perbedaan Kudeta dan Revolusi
Kudeta berbeda dengan revolusi. Jika revolusi biasanya membutuhkan banyak orang untuk mengambil alih kekuasaan, dengan tujuan untuk membuat perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Sedangkan kudeta dapat dilakukan oleh segelintir orang. Bahkan satu orang dapat memulai kudeta. Kudeta adalah pergantian kekuasaan dari atas yang hanya menghasilkan pergantian tiba-tiba pejabat pemerintah yang terkemuka.
Tidak seperti revolusi, kudeta jarang mengubah kebijakan sosial dan ekonomi fundamental suatu negara. Ia juga tidak secara signifikan mendistribusikan kembali kekuasaan di antara kelompok politik yang bersaing.
Penyebab Kudeta
Berikut ini terdapat beberapa faktor penyebab terjadi kudeta, antara lain:
1. Keluhan pribadi aparatur negara.
2. Keluhan organisasi militer.
3. Popularitas militer.
4. Kekompakan sikap militer.
5. Penurunan ekonomi.
6. Krisis politik dalam negeri.
7. Penularan dari kudeta regional lainnya.
8. Ancaman eksternal.
9. Partisipasi dalam perang.
10. Kolusi dengan kekuatan militer asing.
11. Doktrin keamanan nasional militer.
12. Budaya politik pejabat.
13. Lembaga non-inklusif.
14. Warisan kolonial.
15. Pertumbuhan ekonomi.
16. Ekspor yang tidak terdiversifikasi.
17. Komposisi kelas perwira.
18. Ukuran militer.
19. Kekuatan masyarakat sipil.
20. Legitimasi rezim dan kudeta masa lalu.
Advertisement
Contoh Kasus Kudeta
1. Kudeta Mesir 2011 dan 2013
Contoh kudeta adalah kudeta Mesir. Pada 2011, jutaan warga sipil menggelar demonstrasi menuntut penggulingan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Mubarak kemudian mengundurkan diri pada 11 Februari 2011, dengan kekuasaan diserahkan kepada junta militer, dipimpin oleh kepala negara yang efektif Mohamed Hussein Tantawi.
Kudeta Mesir berikutnya terjadi pada 3 Juli 2013. Sebuah koalisi militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah el-Sisi mencopot Presiden terpilih Mohamed Morsi dari kekuasaan dan menangguhkan konstitusi Mesir yang diadopsi setelah kudeta 2011.
2. Percobaan Kudeta Turki 2016
Pada 15 Juli 2016, militer Turki melakukan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan dan pemerintah sekuler Islamnya. Namun, kudeta ini tidak berhasil dilakukan. Upaya ini diduga direncanakan oleh sebuah faksi di tubuh Angkatan Bersenjata Turki namun upaya kudeta ini telah gagal.
3. Kudeta Sudan 2019
Sudan juga sempat mengalami kudeta. Pada April 2019, diktator Omar al-Bashir telah dihapus dari kekuasaan oleh faksi militer Sudan setelah hampir 30 tahun berkuasa. Pada 12 April 2019, sehari setelah penggulingan al-Bashir, Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dilantik sebagai ketua Dewan Militer Transisi yang berkuasa di Sudan dan kepala negara resmi.
4. Kudeta Myanmar 2021
Kudeta yang baru saja terjadi adalah kudeta Myanmar. Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh Partai National League of Democracy (NLD) ditahan pada hari Senin, 1 Februari 2021 setelah militer merebut kekuasaan dengan paksa melalui kudeta. Tidak hanya Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint juga turut ditangkap oleh militer Myanmar.
Militer Myanmar melakukan kudeta militer dan seluruh otoritas pemerintahan diberikan kepada komandan tertinggi dan keadaan darurat telah diumumkan. Kudeta militer Myanmar terjadi karena didasari pada klaim dari pihak militer tentang kecurangan daftar pemilih dalam pemungutan suara yang memenangkan Aung San Suu Kyi. Militer juga mengatakan pemerintah gagal dalam menunda pemilihan karena masih dalam pandemi Covid-19.
Permasalahan kudeta militer berawal dari pemilu November 2020 yang merupakan pemilu kedua setelah keluar dari pemerintahan di bawah militer semenjak tahun 2011 silam. Pihak militer Myanmar menuduh kecurangan yang ada pada pemilu Myanmar November 2020, perolehan NLD jauh lebih besar dari yang diperkirakan.