Sukses

Makna Bulan Syawal dan Keistimewaannya, Ketahui Amalan Baiknya

Syawal merupakan bulan yang istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Syawal merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Bulan Syawal juga satu-satunya bulan dalam kalender Islam yang dianjurkan untuk berpuasa sunah, khususnya puasa 6 hari pertama bulan Syawal.

Pada bulan inilah Allah menganugerahkan perayaan Idul Fitri. Peringatan ini dianggap sebagai ganjaran Allah atas keberhasilan menyelesaikan Ramadhan. Puasa selama enam hari di bulan suci Syawal adalah keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam. Puasa di bulan Syawal juga mengkompensasi kekurangan yang mungkin dilakukan seseorang selama puasa Ramadhan.

Di bulan Syawal, dianjurkan untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Pada bulan ini, kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi di sisi Allah SWT. Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai ketakwaan. Berikut keistimewaan bulan Syawal, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (2/5/2022).

2 dari 6 halaman

Mengenal bulan Syawal

Syawal adalah bulan ke 10 dalam kalender Islam setelah bulan suci Ramadhan. Hari pertama di bulan Syawal dirayakan sebagai Idul Fitri. 'Syawal'—berasal dari kata Arab Sawaal yang berarti 'dibesarkan'. Syawal berarti naik atau meninggi.

Pada bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi di sisi Allah SWT karena telah melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadan. Diyakini, penamaan Syawal diberikan untuk menandakan waktu tahun di mana unta betina akan mengandung bayinya. Ini merupakan simbol kehidupan baru dan pembaruan setelah sebulan pembersihan spiritual.

Syawal adalah bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) di mana beberapa amalan haji dapat dimulai. eriode haji juga dimulai pada bulan Syawal, yang disebut juga dengan Asyhur Al-Hajj atau bulan-bulan haji.

3 dari 6 halaman

Keistimewaan bulan Syawal

Puasa 6 hari di bulan Syawal

Puasa pada hari pertama Syawal dilarang, karena pada saat itulah Idul Fitri berlangsung. Namun, dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari di bulan ini. Puasa dapat dimulai dari hari kedua Syawal. Seseorang dapat berpuasa enam hari kapan saja selama Syawal, meskipun perbuatan baik yang terbaik adalah yang dilakukan paling cepat.

Puasa selama enam hari di bulan suci Syawal adalah keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam. Puasa ini juga bisa mengkompensasi kekurangan yang mungkin dilakukan seseorang selama puasa Ramadhan. Meskipun puasa Syawal tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan seperti yang ditunjukkan oleh sabda Nabi yang berbunyi: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Melanjutkan kebiasaan bulan Ramadhan

Bulan Syawal juga bisa menjadi waktu yang sangat penting untuk merenungkan kebiasaan baik yang ditanamkan sepanjang bulan Ramadhan. Di bulan ini, umat Islam bisa memusatkan pikiran, tubuh, dan jiwa untuk sisa tahun ini dan seterusnya. Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai taqwa, artinya ajang untuk membuktikan umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanannya, tidak hanya sewaktu Ramadan saja.

4 dari 6 halaman

Keistimewaan bulan Syawal

Penyempurna Amalan di Bulan Ramadhan

Bulan Syawal hadir sebagai penyempurna dan penambal amalan-amalan yang tidak dapat dilaksanakan saat bulan Ramadan. Ibadah ini seperti Itikaf yang mungkin tidak sempat dilakukan saat Ramadhan. Melakukan i’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid merupakan salah satu keistimewaan bulan Syawal. I’tikaf merupakan cara seorang hamba lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan salat 5 waktu dan salat sunah, serta membaca Al-Quran.

Bulan tanda syukur

Salah satu keutamaan bulan Syawal adalah dipilihnya Allah untuk merayakan Idul Fitri. Hari ini dirancang sebagai tanda syukur umat Islam atas pencapaian Ramadhan dan sebagai hadiah oleh Allah. Bulan Syawal adalah bulan setelah bulan suci Ramadhan dan di dalamnya terdapat peluang pahala yang besar bagi umat Islam.

5 dari 6 halaman

Keistimewaan bulan Syawal

Bulan yang baik untuk bersilaturahmi

Bulan Syawal dimanfaatkan umat Islam untuk saling bersilaturahmi. Salah satu keistimewaan bulan Syawal ini biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti mudik ke kampung halaman dan saling bermaafan dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman. Bulan Syawal merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan yang dilaksanakan oleh seluruh umat islam.

Bulan untuk menikah

Bulan Syawal dikenal sebagai bulan yang baik untuk menikah. Pada bulan Syawal, Rasulullah SAW melangsungkan pernikahan dengan Ummu Salamah di tahun kedua bulan Hijriyah pasca perang badar. Sebelumnya, Rasulullah juga menikahi Aisyah ra. di tahun ke-10 kenabian pada bulan Syawal.

6 dari 6 halaman

Amalan yang bisa dilakukan di bulan Syawal

Puasa Syawal

Allah (swt) memberi lebih banyak berkah dalam bentuk 6 hari Syawal. Dianjurkan untuk berpuasa 6 hari selama bulan Syawal. Pahala puasa Syawal 6 hari berturut-turut sama dengan pahala puasa sepanjang tahun. Puasa setelah Ramadhan bertindak sebagai tanda bahwa Allah telah menerima puasa Ramadhan dan memberi seseorang kekuatan untuk melakukan perbuatan baik puasa lagi di Syawal.

Umrah

Bulan Syawal adalah waktu untuk merayakan dan mengabdikan diri untuk melayani Allah. Banyak Muslim cenderung memilih umrah di bulan Syawal. Karena ini adalah bulan suci, melakukan umrah di bulan Syawal mutlak sesuai dengan syariat Islam.

Silaturahmi

Bersilaturahmi sangat dianjurkan di bulan Syawal. Rasulullah SAW bersabda, menyambung silaturahmi kepada sesama manusia secara langsung akan mendatangkan rezeki yang lapang dan umur panjang. Hal itu sebagaimana dalam sebuah hadist shahih yang berbunyi, "Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturrahim." (HR. Bukhari).

Iktikaf

Amalan penting di bulan Syawal yang juga penuh dengan pahala adalah iktikaf. Selama ini, iktikaf dipahami sebagai amalan sunnah yang hanya dikerjakan pada bulan suci Ramadan. Kenyataannya, iktikaf tetap dapat dilakukan pada bulan Syawal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan iman. Iktikaf pada bulan Syawal tersebut dapat dilakukan jika seorang muslim tidak dapat melaksanakannya selama bulan suci Ramadan.