Liputan6.com, Jakarta Majas adalah salah satu jenis kalimat yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Majas biasanya digunakan dalam karya sastra dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat karya sastra menjadi lebih hidup.
Baca Juga
Majas punya ciri khasnya lewat gaya bahasa yang digunakan. Ada beberapa jenis majas yang perlu kamu pahami, di antarnya yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Advertisement
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang imajinatif. Agar perlu memahami jenis-jenis majas terlebih dahulu agar dapat menggunakannya sesuai dengan keinginan. Apalagi, hal ini akan memudahkan kamu untuk mengekspresikan sebuah karya sastra agar lebih hidup atau bermakna.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (25/4/2022) tentang majas adalah.
Majas adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang imajinatif atau berupa kiasan. Majas adalah kiasan.
Majas adalah bentuk gaya bahasa yang berusaha menggambarkan suasana dalam suatu kalimat agar terlihat hidup. Penggunaan majas bertujuan untuk membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas digunakan dalam suatu karya sastra dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga karyanya menjadi lebih hidup.
Pengertian Majas Menuru Para Ahli
- Gorys Keraf. Majas adalah sebuah gaya bahasa dalam karya sastra yang disampaikan dengan jujur, menarik, dan sopan santun.
- Luxemburg, dkk. Majas adalah sebuah gaya bahasa yang memberikan karakteristik pada sebuah teks, yang berarti pada waktu khusus sebuah teks bisa dimisalkan seperti individu yang tidak sama dengan individu lain.
- Aina Prihantini. Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
- Prof. Dr. H. G. Tarigan. Majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui gaya bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian seorang penulis.
- Aminuddin. Majas adalah gaya bahasa yang dipakai seorang penulis saat menjabarkan idenya yang bersesuaian dengan tujuan dan efek khusus yang ingin dituju.
Advertisement
Jenis-Jenis Majas dan Contohnya
Ada berbagai jenis-jenis majas yang disesuaikan dengan arah pembicaraan atau gaya bahasa yang diinginkan. Maka tak heran, ada banyak jenis-jenis majas dalam bahasa Indonesia. Ada berbagai jenis majas yang bisa digunakan. Secara garis besar, jenis-jenis majas dapat dibagi ke dalam empat kelompok besar meliputi majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegas. Pembagian ini didasarkan pada cara mengungkapkan makna kiasan dalam gaya bahasa yang digunakan.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan meliputi majas yang menggunakan gaya bahasa ungkapan dengan cara menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan yang lainnya, yakni melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian. Di dalam majas perbandingan ini pun masih dapat dibagi ke dalam beberapa sub jenis seperti:
- Personifikasi, merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia. Jenis-jenis majas dan contohnya seperti: daun papaya itu melambai-lambai seolah mengajak ku bermain bersama.
- Metafora, merupakan gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh penggunaan majas metafora adalah pria yang sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat.
- Asosiasi, merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, namun disamakan dengan menambahkan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti. Contohnya, wajah ayah dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua.
- Hiperbola, merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terkesan tidak masuk akal. Contohnya, pria itu memiliki semnagat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses.
- Eufemisme, merupakan gaya bahasa dimana kata-kata yang dianggap kurang baik diganti dengan padanan kata yang lebih halus. Contohnya, kata kencing diganti dengan buang air kecil.
- Metonimia, merupakan gaya bahasa yang menyandingkan istilah seseuatu untuk merujuk pada benda yang umum. Contohnya, bila haus, minumlah Aqua. Kata Aqua di sini dikenal sebagai sebuah brand air mineral yang sudah cukup terkenal.
- Simile, merupakan gaya bahasa yang menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contohnya, anak kecil itu menangis bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
- Alegori, merupakan gaya bahasa yang menyandingkan suatu obejk dengan kata kiasan. Contohnya, mencari wanita yang sempurna seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.
- Sinekdok, merupakan majas yang terbagi menjadi dua yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
- Simbolik, merupakan gaya bahasa dengan ungkapan yang membandingkan antara manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya.
Advertisement
Majas Pertentangan
Majas pertentangan merupakan gaya bahasa dalam karya sastra yang menggunakan kata-kata kiasan di mana maksudnya berlawanan dengan arti sebenarnya. Majas pertentangan meliputi:
- Litotes, merupakan suatu ungkapan seperti merendahkan diri meskipun pada kenyataan sebenarnya justru sebaliknya. Contohnya, silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata rumah di sini disebut sebagai gubuk.
- Paradoks, merupakan suatu gaya bahasa yang membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi kebalikannya. Contohnya, di tengah keramaian itu aku merasa kesepian.
- Antitesis, merupakan gaya bahasa yang memadukan pasangan kata dimana memiliki arti yang saling bertentangan. Contohnya, semua orang sama di mata hukum, tak peduli tua-muda atau kaya-miskin.
- Kontradiksi interminus, merupakan gaya bahasa yang menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Umumnya, majas ini disertai dengan konjungsi misalnya hanya saja atau kecuali. Contohnya, semua murid boleh bermain, kecuali murid yang tidak mengerjakan tugas.
Majas Sindiran
Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan untuk memberikan sindiran untuk seseorang, perilaku, dan suatu kondisi. Majas sindiran meliputi:
- Ironi, merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan dengan makna berlawanan dengan fakta sebenarnya. Contohnya, ruang bekerja kamu sangat rapih, sampai-sampai aku kesusahan duduk di sini.
- Sinisme, merupakan gaya bahasa dimana seseorang memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain. Contohnya, badan mu bau sekali, tetapi kalau disuruh mandi tidak mau.
- Sarkasme, merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir orang lain dengan konotasi yang kasar. Contohnya, dasar tidak becus! Kalau tidak bisa kerja, kamu hanya akan jadi sampah masyarakat.
Advertisement
Majas Penegasan
Majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara tergas guna meningkatkan pemahaman dan kesan kepada pembaca atau pendengar. Majas penegasan meliputi:
- Pleonasme, merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan sesuatu. Contohnya, ayo cepat naik ke atas, sebelum makanan mu menjadi dingin.
- Repetisi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat. Contohnya, pria itu pencopetnya, dia pelakunya, dia yang mengambil dompet saya.
- Retorik, merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat Tanya tetapi sebenarnya tidak perlu dijawab. Majas ini biasanya dipakai untuk penegasan sekaligus sindiran. Contohnya, kalau kamu sholat subuh setiap kapan saja?
- Klimaks, merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan dimana tingkatannya semakin lama semakin tinggi. Contohnya, pada saat itu semua orang, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia pergi mengungsi akibat gempa.
- Antiklimaks, merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah. Contohnya, setiap hari senin, mulai dari staff dan karyawan rutin melaksanakan upacara bendera.
- Pararelisme, merupakan gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk menegaskan makna kata tersebut dalam beberapa definisi yang berbeda. Biasanya jenis majas ini digunakan pasa sebuah puisi. Misalnya, kasih pasti murah hati, kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan.
- Tautologi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contohnya, sejarah masa lalu pria itu sangat kelam.