Sukses

Frasa Adalah Gabungan Dua Kata, Simak Jenis dan Contohnya dalam Kalimat

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.

Liputan6.com, Jakarta Frasa adalah salah satu kelompok kata. Dalam penyamaan tersebut, bisa diuraikan bahwa frasa itu selalu terdiri atas dua kata atau lebih. Secara umum, frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. 

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Dalam tata bahasa, frasa adalah sekelompok kata yang merupakan bagian dari kalimat tetapi tidak dapat berdiri sendiri.

Ketika mempelajari ilmu bahasa Indonesia, anda perlu juga memahami pengertian frasa dan jenis-jenisnya. Sebab frasa adalah sebagai penyempurna kalimat. Frasa hanya teridiri dari satu fungsi. Ia bisa berupa subjek saja atau kata kerja saja.

Untuk lebih rinci, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian frasa beserta jenis-jenis dan contohnya dalam kalimat yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/4/2022).

2 dari 4 halaman

Pengertian Frasa Menurut Para Ahli

Secara umum, frasa adalah  frasa adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih, namun tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat. Dalam sebuah kalimat, frasa berkedudukan sebagai fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis lebih dikenal dengan subjek (S), predikat (P), objek (O), komplemen (pelengkap), dan keterangan. Pendapat tersebut juga sama dengan beberapa pendapat mengenai pengertian frasa menurut para ahli berikut ini:

1. Ramlan

Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan. Artinya sebanyak apapun kata tersebut, asal tidak melebihi jabatannya sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka masih bisa disebut frasa.

2. Kridalaksana

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Frasa Berdasarkan Distribusi Unsurnya

Menurut Ramlan, frasa dibagi menjadi dua berdasarkan kesetaraan distribusi unsur-unsurnya. Berikut jenis frasa adalah:

1. Frasa Endosentris

Apa itu frasa endosentris adalah frasa yang distribusi unsur-unsurnya setara dalam kalimat. Ketika salah satu unsur dihilangkan, frasa tersebut akan tetap dapat digunakan. Frasa endosentris terbagi menjadi 3, atributif, koordinatif dan apositif.

a. Frasa atributif

Frasa atributif adalah drasa yang terdiri dari inti dan penjelas. Frasa ini mengandung hanya satu inti yang dapat didahului atau diikuti oleh modifikator. Frasa ini tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan dan atau. Contoh frasa atributif adalah buku baru, ibu kandung, rumah hantu, tiga ekor, dan seorang anak.

b. Frasa koordinatif

Frasa koordinatif adalah frasa yang terdiri dari unsur pembentuk yang memiliki kata dengan kedudukan sama. Unsur frasa ini bisa dihubungkan dengan kata dan atau atau. Contoh frasa koordinatif adalah kakek nenek, suami istri, ayah ibu, dan susah senang. Dengan penambahan konjungsi koordinatif, maka contoh kalimat tersebut menjadi kakek dan nenek, atau suami maupun istri.

c. Frasa apositif

Frasa apositif adalah frasa yang memiliki keterangan yang ditambahkan atau diperjalas. Unsur-unsur pembangun frasa apositif memiliki kedudukan yang sama sehingga bisa saling menggantikan. Contoh frasa apositif adalah Farah, si penari ular, atau Tono anak Pak RT. Contoh kalimatnya adalah Farah, si penari ular yang sedang beratraksi di panggung hiburan. Frasa si penari ular tersebut berfungsi untuk menjelaskan identitas Farah.

2. Frasa eksosentris

Apa itu frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi sama dengan semua unsurnya. Salah satu komponen dari frasa eksosentrik tidak dapat saling mengisi ketika dipisahkan. Contoh frasa eksosentris adalah di pasar, di sekolah, atau dari kampung. Contoh kalimatnya adalah “Mika les piano di sekolah". Ketika salah satu unsur dari frasa di sekolah dihilangkan maka tidak menjadi unsur keterangan. Bila unsur di dihilangkan dan berubah menjadi, "Mika les piano sekolah," maka maknanya menjadi berbeda.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Frasa Berdasarkan Kelas Kata

1. Frasa nomina

Frasa nomina adalah frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Ia dapat berfungsi menggantikan kata benda. Frasa nomina dapat terdiri dari beberapa kata benda, tetapi ada pula frasa nomina yang terdiri dari kata benda dan kata dari kelas kata lain. Contoh frasa nomina adalah buku tulis, lemari besi, ibu bapak, pisau cukur.

2. Frasa verba

Apa itu frasa verba adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata kerja. Frasa verba dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat. Umumnya frasa verba menempati kedudukan fungsi predikat dan tidak dapat diberi kata ‘sangat’. Contoh frasa verba adalah akan datang, sedang belajar, belum muncul, dan baru menyadari.

3. Frasa adjektiva

Apa itu frasa adjektiva adalah frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Konstruksi frasa adjektiva dapat dibedakan secara koordinatif dan subordinatif. Frasa adjektiva koordinatif tersusun atas dua kata inti yang saling melengkapi, sedangkan frasa adjektiva subordinatif tersusun atas dua kata yang masing-masing katanya berfungsi sebagai inti dan pewatas. Contoh frasa adjektiva adalah cukup pintar, tidak jelek, hitam manis, atau murah meriah.

4. Frasa pronomina

Frasa pronomina adalah frasa yang intinya berisi kata ganti. Frasa ini berisi jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh frasa pronomina adalah saya sendiri, kami sekalian, kamu semua.

5. Frasa numeralia

Frasa numeralia adalah jenis frasa yang intinya berupa kata yang termasuk kategori numeralia. Numeralia merupakan kata-kata yang secara semantis menyatakan bilangan atau jumlah tertentu. Contoh frasa numeralia adalah dua buah, lima ekor, tiga biji, atau dua puluh lima orang.