Liputan6.com, Jakarta Al Qur'an merupakan pedoman umat Islam dalam menjalani kehidupannya. Di dalamnya, terdapat berbagai perintah, ajaran, hingga penjelasan tentang alam semesta. Salah satu yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah beragam hewan yang hidup di bumi.
Baca Juga
Hewan-hewan ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam kisah-kisahnya. Keistimewaan ini juga bahkan sudah terbukti secara ilmiah. Hadirnya hewan-hewan ini menjadi pengingat manusia bahwa ada makhluk lain yang hidup berdampingan di bumi.
Advertisement
Mengenali hewan-hewan yang disebutkan dalam Al Qur'an merupakan salah satu cara mengimani kebersaran Allah. Berikut hewan-hewan yang disebutkan dalam Al Qur'an dan keistimewaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu(8/5/2022).
Unta
Unta disebutkan dalam Surat Al-Ghasyiyah Ayat 17. Ayat ini berbunyi: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan". Dalam ayat ini, jelas bahwa Allah mengajak manusia untuk berpikir dan merenung melalui keberadaan hewan unta.
Dalam surat Al Ghasiyah ayat 17, Allah juga ingin mengajak umat manusia untuk mencontoh sifat khusus yang dimiliki hewan unta. Keistimewaan unta adalah ia mampu bertahan hidup di tengah padang pasir yang gersang dan minim air. Ia juga memiliki mata dengan kelopak besar dan bulu mata tebal yang melindungi mata dari debu gurun pasir. Allah juga menciptakan penutup telinga dan hidung unta dari gangguan debu gurun pasir. Kemudian, telapak kakinya dirancang dengan bentuk yang lebih untuk memudahkannya berjalan di hamparan gurun pasir tanpa terperosok. Kaki unta juga diciptakan untuk tahan panas sehingga unta mampu berjalan di panas teriknya matahari gurun.
Unta juga dikenal sebagai hewan penurut, yang dapat melayani dan menuruti setiap perintah pemiliknya dengan patuh. Rasulullah pun menjelaskan lebih lanjut melalui sebuah hadist riwayat. Dalam hadist riwayat Al Hakim, Rasulullah mengatakan bahwa, “Sesungguhnya,orang mukmin itu seperti unta yang ditusuk hidung. Ke mana pun unta dituntun, ia patuh.” Dalam hadist lain, Rasulullah juga bersabda, “Kepada Tuhanmu jadilah engkau seperti unta yang ditusuk hidung.”
Advertisement
Kuda
Kuda disebutkan secara khusus dalam Surah Al Adiyat. Surah ini berarti kuda perang yang berlari kencang. Surah Al Adiyat artinya diawali dengan sumpah Allah SWT atas kuda perang yang berlari kencang tengerah-engah hingga memercikkan api saat kakinya bergesekan dengan batu. Kuda melakukan ini karena kehendak tuannya. Ini diumpamaan sebagai pengingat manusia, agar tidak ingkar kepada nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama di dunia.
Kuda juga disebutkan dalam Surah An-Nahl Ayat 8. Ayat ini berisi: "Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya,". Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kuda diciptakan sebagai tunggangan dan perhiasan (harta). Kuda memang dikenal hewan yang gesit dan kuat. Ia kerap dijadikan tunggangan dan alat transportasi manusia. Hampir seluruh bangsa di dunia ini menjadikan kuda sebagai kendaraan perang mereka. Allah Ta'ala telah merancang tubuh kuda dengan kokoh dan berimbang untuk menopang ketika dia berlari cepat agar tidak mudah terjerembab.
Lebah
Lebah disebutkan dalam surah An-Nahl, salah satunya yang berbunyi: "Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.". An-Nahl sendiri berarti lebah. alam surat ini, Allah mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang-sarang di perbukitan, pepohonan, dan bangunan-bangunan yang dibuat manusia dan lebah menaatinya.
Keistimewaan lebah adalah ia merupakan hewan yang menghasilkan madu. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Lebah sering dijadikan pengibaratan orang salih di mana ia ia mengambil yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik-baik pula.
Advertisement
Semut
Semut terabadikan dalam Surah An-Naml yang juga berarti semut. Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terlindas oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
Dalam Islam, semut merupakan hewan yang istimewa. Semut dikenal dengan cara hidupnya yang berkelompok dan saling bergotong royong. Satu semut memang dianggap rapuh, namun sekelompok semut dapat melawan kelompok lain. Semut mengajarkan maunisa tentang untuk tidak meremehkan sesuatu tang kecil untuk menyelesaikan masalah besar.
Laba-Laba
Laba-Laba disebutkan dalam Surah Al-Ankabut Ayat 41 yang berbunyi: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui."
Meski sarangnya disebut lemah, laba-laba merupakan hewan istimewa dalam Islam. Hewan inilah yang melindungi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dari kejaran kaum kafir. Pada saat itu, laba-laba membuat sarang di mulut gua tempat Rasulullah bersembunyi. Akibatnya, kaum kafir mengira bahwa Rasulullah tidak bersembunyi di dalamnya karena ada sarang laba-laba yang masih menempel di mulut gua.
Advertisement
Sapi
Sapi juga merupakan nama satu surah dalam Al Qur'an, yaitu surah Al Baqarah yang berarti sapi betina. Surah ini dinamai al-Baqarah yang artinya Sapi Betina sebab di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil pada zaman Nabi Musa AS. Sapi betina dalam surah al-baqarah bermakna berhenti bertanya-tanya atau meminta penjelasan untuk sesuatu yang sudah jelas adanya.
Sapi mempunyai daya penciuman yang sangat tajam dan mampu mencium sesuatu yang berjarak 8 km jauhnya. Sapi juga dapat mendengar suara dengan frekuensi lebih rendah atau lebih tinggi dari yang manusia bisa dengar.
Burung Hud Hud
Burung Hud Hud disebutkan dalam surah An-Naml ayat 20 yang berbunyi: "Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?". Dalam Islam, burung Hud-hud erat dengan kisah Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman menggunakan burung Hudhud untuk berbagai keperluan seperti membawakan surat, mencari air dan memantau keadaan bangsa lain.
Burung Hud Hud memiliki kemampuan fisik dan daya ingat jelajah yang mumpuni. untuk terbang bermil-mil jauhnya dengan sistem navigasi canggih agar tidak tersesat dan bisa kembali dengan selamat. Saat burung hu-hud tidak hadir di hadapan Nabi Sulaiman, saat itu ia kembali dan membawa kabar bahwa ada kerajaan yang makmur dan sejahtera, namun masih menyembah selain Allah. Kerajaan ini adalah kerajaan milik Balqis yang kemudian ia dan pengikutnya beriman kepada Allah SWT.
Advertisement