Liputan6.com, Jakarta Apa sumber energi terbesar di bumi? Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan sumber energi terbesar di bumi adalah matahari. Matahari menjadi salah satunya.
Baca Juga
Advertisement
Matahari adalah benda panas yang tersusun dari gas bertekanan tinggi. Sumber energi terbesar di bumi seperti matahari sekaligus sebagai pusat tata surya yang terdiri dari hidrogen dan helium, dapat menghasilkan energi besar dari reaksi fusi.
Reaksi fusi sebagai sumber energi terbesar di bumi adalah terjadi di dalam inti matahari, di mana atom-atom hidrogen menjadi helium. Pada reaksi fusi ini, energi yang sangat besar akan terbentuk.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang sumber energi terbesar di bumi adalah matahari, Selasa (10/5/2022).
Sumber Energi Terbesar di Bumi adalah Matahari
Memahami sumber energi terbesar di bumi adalah matahari. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan demikian. Energi matahari adalah salah satu sumber energi terbesar di bumi.
“Energi matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif karena sumber energi terbarukan yang tidak akan habis,” dijelaskan.
Matahari sebagai sumber energi terbesar di bumi adalah bintang yang paling dekat dengan bumi. Sumber energi terbesar di bumi adalah matahari dapat memancarkan energi sangat besar dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Matahari adalah benda panas yang tersusun dari gas bertekanan tinggi. Sumber energi terbesar di bumi seperti matahari sekaligus sebagai pusat tata surya yang terdiri dari hidrogen dan helium, dapat menghasilkan energi besar dari reaksi fusi.
Reaksi fusi sebagai sumber energi terbesar di bumi adalah terjadi di dalam inti matahari, di mana atom-atom hidrogen menjadi helium. Pada reaksi fusi ini, energi yang sangat besar akan terbentuk.
“Matahari tersusun dari berbagai macam gas antara lain hidrogen (76%), helium (22%), oksigen dan gas lain (2%),” dijelaskan.
Matahari sebagai sumber energi terbesar di bumi adalah terletak di galaksi terbesar bernama Bima Sakti. Diameter Matahari 109 kali diameter Bumi, yaitu 1,4 juta km. Walaupun Matahari itu berbentuk gas, beratnya lebih dari 300.000 kali berat Bumi.
“Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat Celsius,” dijelaskan.
Advertisement
Lapisan-Lapisan dan Gangguan pada Matahari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan matahari adalah terdiri dari empat lapisan. Ada inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
Lapisan-Lapisan Matahari:
1. Inti Matahari
Inti matahari adalah bagian dalam dari matahari. Pada bagian ini terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada inti matahari adalah dapat mencapai 15000000 derajat celcius. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi matahari adalah akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
2. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan matahari ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
3. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer matahari adalah mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat Celcius. Kromosfer matahari adalah terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
4. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona matahari adalah mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi.
Korona matahari adalah tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuk korona matahari adalah mirip mahkota dengan warna keabu-abuan.
Ganguan pada Matahari:
Matahari adalah mampu menghasilkan energi yang sangat besar dari reaksi fusi. Meski demikian, dalam modul yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ada empat hal yang berisiko menjadi gangguan pada matahari. Apa saja?
1. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)
Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Gangguan pada matahari ini menyebabkan permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.
2. Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari adalah daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
3. Lidah Api Matahari
Lidah api matahari adalah hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api sering disebut prominensa atau protuberan.
Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi. Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen).
Ini menjadikan kecepatan partikel menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis.
4. Letupan (Flare)
Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.