Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran untuk meningkatkan kewaspadaan atas penemuan kasus hepatitis akut pada anak.
Baca Juga
Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) ditandatangani oleh Direktur Jenderal (Dirjen) P2P Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 27 April 2022.
Advertisement
Menghimpun data dari Kementerian Kesehatan RI pada 10 Mei 2022, SARS-CoV-2 atau virus COVID-19 ditemukan pada 20 kasus hepatitis akut pada anak, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan Adenovirus.
Sejumlah pihak mengklaim penyebab hepatitis akut pada anak adalah vaksin COVID-19 dan virus COVID-19. Namun, UK Health Security Agency membantah tentang klaim tersebut. Dijelaskan vaksin COVID-19 penyebab hepatitis akut pada anak adalah kabar tidak benar.
Lalu virus apa saja yang berisiko menjadi penyebab hepatitis akut pada anak?
Berikut Liputan6.com ulas sembilan jenis virus penyebab hepatitis akut pada anak dan kebenaran fakta tentang pengaruh vaksin dan virus COVID-19 sebagai penyebab hepatitis akut pada anak, Selasa (10/5/2022).
Virus Penyebab Hepatitis Akut pada Anak
Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan adanya peradangan hati atau liver. Penyakit hepatitis ditandai dengan gejala demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Akan berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).
Penyakit hepatitis pada anak dipengaruhi oleh banyak hal. Stanford Children's Health menjelaskan penyebab hepatitis akut pada anak paling mendasar adalah paparan virus yang menyebabkannya (virus hepatitis).
Dijelaskan, ada sembilan jenis virus yang berisiko menjadi penyebab hepatitis akut pada anak. Kesembilan virus penyebab hepatitis akut pada anak ini akan memengaruhi kekebalan tubuh anak yang akhirnya menyerang organ hati hingga menyebabkan peradangan yang mengarah pada penyakit hepatitis.
Apa saja virus penyebab hepatitis akut pada anak tersebut?
1. Virus Hepatitis
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus hepatitis itu sendiri. Ada 5 jenis utama virus hepatitis, yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A melalui Kementerian Kesehatan RI menyebut penularan virus penyebab hepatitis akut pada anak adalah utamanya menyerang saluran cerna dan pernapasan.
2. Sitomegalovirus
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus sitomegalovirus (CMV). Virus ini adalah bagian dari keluarga virus herpes.
Para ahli mengatakan penularan virus CMV terjadi melalui cairan tubuh, hubungan seks, transplantasi organ, hingga donor darah.
Termasuk virus CMV akan menular dari ibu ke bayi saat persalinan atau menyusui. Virus ini dapat menetap dalam tubuh penderitanya dalam waktu yang lama.
3. Virus Epstein-Barr
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus epstein-bar. Virus ini menyebabkan mononukleosis.
Infeksi virus epstein-barr paling sering terjadi ditularkan melalui air liur, paling sering menyerang pada masa kanak-kanak, dan menimbulkan sakit ringan seperti pilek.
Menghimpun data dari Health Line, sebanyak 90 hingga 95 persen orang dewasa di seluruh dunia terinfeksi virus ini selama hidupnya.
Virus epstein-barr setelah menginfeksi akan menetap di dalam tubuh seumur hidup meskipun infeksinya baru terjadi sekali saja.
4. Virus Herpes Simpleks
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus herpes simpleks. Herpes bisa menyerang wajah, kulit di atas pinggang, atau alat kelamin.
Penularan virus herpes simpleks adalah melalui kontak benda dengan virus dan kontak dengan penderita yang sudah terinfeksi.
Para ahli mengatakan virus herpes simpleks akan menetap di dalam saraf tubuh dan bisa muncul kembali ketika tubuh anak atau sistem imun tubuh anak melemah seperti saat demam dan stres.
Advertisement
Virus Penyebab Hepatitis Akut pada Anak Selanjutnya
5. Virus Varisela Zoster (Cacar Air)
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus varisela zoster yang menimbulkan masalah cacar air. Komplikasi dari virus ini adalah hepatitis. Tapi ini sangat jarang terjadi pada anak-anak.
6. Enterovirus
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah enterovirus. Ini adalah kelompok virus yang sering terlihat pada anak-anak. Mereka termasuk virus coxsackie dan echovirus.
Para ahli kesehatan mengatakan enterovirus sebagai salah satu penyebab hepatitis pada anak, masuk ke dalam tubuh melalui saluran cernam berkembang biak di mulut, tenggorokan, dan tinja pasien.
7. Rubella
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah rubella. Ini adalah penyakit ringan yang menyebabkan ruam pada anak.
Para ahli kesehatan mengatakan wanita hamil perlu mewaspadainya karena ibu hamil rentan terinfeksi. Ini pentingnya mekakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut.
8. Adenovirus
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah adenovirus. Ini adalah kelompok virus yang menyebabkan pilek, radang amandel, dan infeksi telinga pada anak-anak. Mereka juga dapat menyebabkan diare.
Adenovirus berisiko menyebabkan ISPA seperti batuk, pilek, demam, hidung tersumbat, hingga nyeri tenggorokan. Kemudian berisiko menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia dan bronkiolitis.
Para ahli kesehatan mengimbau bahwa infeksi adenovirus adalah menular dari satu orang ke orang lain melalui batuk, bersin, serta kontaminasi tinja. Orang tua harus mewaspadainya karena ini berisiko menyerang anak.
9. Virus Parvo
Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus parvo. Virus ini menyebabkan penyakit kelima atau fifth disease pada anak. Gejalanya meliputi ruam pipih di wajah.
Virus parvo yang menyerang manusia (parvovirus b19) oleh para ahli kesehatan dijelaskan berbeda dengan virus yang menyerang hewan (parvovirus canine tipe 2).
Meski mudah menular, virus parvo pada manusia tidak akan menular pada hewan begitu pula sebaliknya. Virus parvo pada hewan tidak akan menular pada manusia.
Apakah Vaksin COVID-19 dan Virus COVID-19 Penyebab Hepatitis Akut pada Anak?
Ada sejumlah klaim tentang vaksin COVID-19 adalah penyebab hepatitis akut pada anak. Hal ini menjadi kecurigaan banyak pihak karena vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca dan Johnson & Johnson COVID menggunakan Adenovirus.
Meski demikian, UK Health Security Agency membantah tentang klaim tersebut. Dijelaskan vaksin COVID-19 penyebab hepatitis akut pada anak adalah kabar tidak benar.
Ini karena Adenovirus (salah satu penyebab hepatitis akut pada anak) yang digunakan untuk membuat vaksin COVID-19 tidak berbahaya dan telah dimodifikasi. Maka dari itu Adenovirus tersebut tidak akan bisa melakukan replikasi dan menyebabkan infeksi kembali.
Lalu bagaimana dengan virus COVID-19 penyebab hepatitis akut pada anak?
Kementerian Kesehatan RI merilis data yang dihimpun pada 10 Mei 2022, Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 atau virus COVID-19 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan Adenovirus.
Seorang Ahli Spesialis Hati di King's College Hospital London, Prof Anil Dhawan yang merawat anak-anak tersebut melansir BBC, menjelaskan saat ini dia tidak berpikir atau belum yakin bahwa virus COVID-19 yang menjadi penyebab munculkan kasus-kasus hepatitis akut pada anak.
“Karena kalau dilihat dari jumlah pasien, yang positif COVID hanya 16%, dan ini bukan ciri Covid,” ujarnya.
Advertisement
Gejala dan Cara Mengatasi Anak dengan Hepatitis Akut
Kementerian Kesehatan RI meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom penyakit kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.
Menurut WHO, hepatitis akut ditandai dengan peningkatan enzim hati yang nyata. Gejala hepatitis akut yang dilaporkan banyak merupakan gejala gastrointestinal yang termasuk:
- sakit perut
- diare
- muntah
Gejala ini muncul sebelum gejala hepatitis akut parah. Pada kasus hepatitis ini, juga terjadi peningkatan kadar enzim hati (aspartate transaminase (AST) atau alanine aminotransaminase (ALT) lebih besar dari 500 IU/L) dan penyakit kuning.
Bagi Dinas Kesehatan, KKP, dan Rumah Sakit juga diminta segera memberikan notifikasi/laporan apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui Telepon/WhatsApp 0877-7759-1097 atau surat elektroknik poskoklb@yahoo.com.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia, serta belum diketahui penyebabnya secara pasti sejak 15 April 2022.
“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” jelas Hanifah Oswar, dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI ini dalam keterangan pers pada Kamis (5/5/2022) dikutip dari Kemenkes.
Selain itu, untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.