Sukses

Cara Mandi Wajib Haid yang Baik dan Benar, Pahami Niat, Sunah dan Makruhnya

Setelah haid, wajib untuk mandi wajib.

Liputan6.com, Jakarta Cara mandi wajib haid yang baik dan benar penting diketahui semua muslimah. Haid merupakan salah satu bentuk hadas besar yang bisa mengharamkan wanita untuk beribadah. Ketika haid sudah selesai, cara mandi wajib haid yang baik dan benar harus dilakukan.

Cara mandi wajib haid yang baik dan benar wajib dilakukan agar bisa kembali beribadah. Cara mandi wajib haid yang baik dan benar umumnya sama seperti mandi besar lainnya. Cara mandi wajib haid yang baik dan benar merupakan cara membersihkan diri dari hadas besar.

Berikut cara mandi wajib haid yang baik dan benar, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(10/5/2022).

2 dari 6 halaman

Niat mandi wajib haid

Niat mandi wajib haid berbeda dengan niat mandi wajib secara umum. Niat mandi wajib haid ini bisa dibaca sebelum memulai mandi wajib. Berikut niatnya:

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.

3 dari 6 halaman

Cara mandi wajib haid yang baik dan benar

Berikut tata cara mandi wajib untuk perempuan:

1. Membaca niat mandi wajib haid

2. Membasuh tangan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain. Pastikan tidak ada sisa darah haid yang menempel di tubuh.

4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Cuci tangan dengan

5. Berwudhu seperti tata cara wudhu saat hendak salat.

6. Masukkan tangan ke dalam air, sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Kemudian siram kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut ikut tersiram air.

Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga basah semua. Perbedaan antara tata cara mandi wajib perempuan dan laki-laki terletak di sini. Saat membasuh keseluruhan rambut, perempuan tidak harus menguraikan rambutnya. Perempuan bisa cukup menyela kepala dengan air tiga kali dan mengguyurnya.

7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan sisi kiri masing-masing 3 kali.

8. Pastikan seluruh anggota tubuh dibersihkan dari kotoran-kotaran.

4 dari 6 halaman

Sunah saat mandi wajib

Berikut sunah saat mandi wajib yang baik dan benar:

1. Membaca basmalah (bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīmi).

2. Menggosok atau membersihkan gigi.

3. Mandi sambil berdiri (bagi yang mampu).

4. Menghadap kiblat.

5. Membasuh kedua telapak tangan.

6. Berkumur dan Istinsyaq (memasukkan air ke lubang hidung).

7. Membersihkan kemaluan (farji) dan sekitarnya dari bekas darah haid dengan niat mandi wajib.

8. Berwudhu (jika ada hadas kecil maka berwudhu dengan niat untuk menghilangkan hadas kecil. Jika tidak hadas kecil, maka berwudu dengan niat mandi besar (haid).

9. Memperhatikan bagian tersembunyi seperti ujung mata, lipatan telinga, dan lain-lain.

10. Menyeka sela-sela rambut kepala, menggosok-gosok kulit dan badan.

11. Mendahulukan bagian tubuh yang kanan lalu bagian kiri sebanyak 3 kali-3 kali berurutan.

12. Muwalat, yakni memulai membasuh suatu anggota tubuh yang sebelumnya kering.

13. Mandi tidak dalam keadaan telanjang bulat.

14. Tidak berlebihan menggunakan air.

5 dari 6 halaman

Makruh saat mandi wajib

Selain hal-hal yang disunahkan, ada juga hal yang dimakruhkan ketika mandi wajib. Makruh adalah suatu perkara yag jika dilakukan tidak akan mendapat dosa, namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Aktivitas yang berstatus hukum makruh dilarang namun tidak terdapat konsekuensi bila melakukannya. Berikut yang dimakruhkan saat mandi wajib:

- Mandi di tempat di mana siapa pun mengawasi. Mandi harus dilakukan di tempat yang sangat privasi.

- Mandi sambil mengarah kiblat

- Berbicara

- Mandi yang berlawanan dengan rukun mandi wajib

- Membaca doa selain bismillah dan niat

6 dari 6 halaman

Hukum mandi wajib haid

Hukum mandi wajib sudah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alquran yaitu Surat Al Maidah dan An-Nisa'.

Allah SWT berfirman,

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).

Dalam surat An-Nisa', Allah SWT juga menyuruh umat Muslim mandi junub jika dalam keadaan junub.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43).

Kondisi haid yang menjadi hadas besar dijelaskan dalam surah surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:

"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu merupakan sesuatu yang kotor.” Sebab itu jauhilah istri pada waktu menstruasi atau haid dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah (melakukan hubungan suami isteri) mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang yang bertaubat dan yang menyucikan dirinya." (QS. Al Baqarah:222).