Sukses

Cara Penularan Hepatitis Akut pada Anak, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Penularan hepatitis akut tersebut dimungkinkan terjadi melalui makanan dan udara.

Liputan6.com, Jakarta Kasus hepatitis akut misterius tengah menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya selain menyerang anak-anak di Eropa, AS, dan Asia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus hepatitis akut tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

WHO telah mencatat setidaknya 228 kemungkinan kasus hepatitis akut dari 20 negara. Sedangkan Indonesia dilaporkan telah mengidentifikasi 20 kasus hepatitis berat yang tidak diketahui asalnya setelah melaporkan tiga kematian di antara kelompok usia anak.

Merebaknya penyakit hepatitis akut misterius tengah menjadi sorotan, setelah di Jakarta telah terdeteksi kasus penyakit ini. Penting untuk orang tua, dan masyarakat secara umum, untuk mengetahui cara penularan hepatitis akut misterius tersebut.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai cara penularan hepatitis akut pada anak beserta gejala dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/5/2022).

2 dari 6 halaman

Apa Itu Hepatitis Akut

Hepatitis akut pada dasarnya sama seperti hepatitis pada umunya, yaitu liver yang mengalami radang. Hanya saja hepatitis akut terjadi secara tba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu yang singkat. Banyak pakar mengatakan, hepatitis akut umumnya disebabkan infeksi virus. Namun ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan hepatitis, yaitu infeksi bakteri, kerusakan liver, dan cedera pada bagian liver.

Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan adanya peradangan hati atau liver. Penyakit hepatitis ditandai dengan gejala demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Akan berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).

Penyakit hepatitis pada anak dipengaruhi oleh banyak hal. Stanford Children's Health menjelaskan penyebab hepatitis akut pada anak paling mendasar adalah paparan virus yang menyebabkannya (virus hepatitis).

Menghimpun data dari Kementerian Kesehatan RI pada 10 Mei 2022, SARS-CoV-2 atau virus COVID-19 ditemukan pada 20 kasus hepatitis akut pada anak, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan Adenovirus. Sejumlah pihak mengklaim penyebab hepatitis akut pada anak adalah vaksin COVID-19 dan virus COVID-19. Namun, UK Health Security Agency membantah tentang klaim tersebut.

3 dari 6 halaman

Cara Penularan Hepatitis Akut pada Anak

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, penularan hepatitis akut tersebut dimungkinkan terjadi melalui makanan dan udara. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab kejadian hepatitis akut misterius tersebut melalui sejumlah pemeriksaan panel virus lengkap.

Dugaan awal yang dimiliki Kemenkes adalah bahwa penyakit ini disebabkan oleh Adenovirus, SARS Cov-2, virus ABC, dan sejenisnya, yang menyerang saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Tentu jelas di sini, bagaimana penularannya bisa terjadi.

Pada penularan hepatitis akut misterius lewat saluran pencernaan, virus bisa berpindah dengan menggunakan media makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia. Tentu, untuk melakukan pencegahan, sederet langkah bisa dilakukan sehingga memastikan kanal masuknya virus bisa diminimalisir.

Pada penularan menggunakan saluran pernapasan, virus ini bisa menular melalui droplet. Serupa dengan Covid-19, virus pemicu hepatitis akut misterius bisa menular melalui udara dan menempel pada beberapa benda di sekitar.

4 dari 6 halaman

Gejala Hepatitis Akut pada Anak

Berikut gejala hepatitis akut pada anak, menurut Kemenkes:

Gejala awal

1. Mual

2. Muntah

3. Diare berat

4. Demam ringan

Gejala lanjut

1. Urine berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat

2. Warna mata dan kulit menguning

3. Ganggguan pembekuan darah

4. Kejang

5. Kesadaran menurun

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.Sedangkan menurut WHO hepatitis akut ditandai dengan peningkatan enzim hati yang nyata. Gejala hepatitis akut yang dilaporkan banyak merupakan gejala gastrointestinal yang termasuk:

1. Sakit perut

2. Diare

3. Muntah

Gejala ini muncul sebelum gejala hepatitis akut parah. Pada kasus hepatitis ini, juga terjadi peningkatan kadar enzim hati (aspartate transaminase (AST) atau alanine aminotransaminase (ALT) lebih besar dari 500 IU/L) dan penyakit kuning.

5 dari 6 halaman

Virus Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

1. Virus Hepatitis

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus hepatitis itu sendiri. Ada 5 jenis utama virus hepatitis, yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E. Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A melalui Kementerian Kesehatan RI menyebut penularan virus penyebab hepatitis akut pada anak adalah utamanya menyerang saluran cerna dan pernapasan.

2. Sitomegalovirus

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus sitomegalovirus (CMV). Virus ini adalah bagian dari keluarga virus herpes. Para ahli mengatakan penularan virus CMV terjadi melalui cairan tubuh, hubungan seks, transplantasi organ, hingga donor darah. Termasuk virus CMV akan menular dari ibu ke bayi saat persalinan atau menyusui. Virus ini dapat menetap dalam tubuh penderitanya dalam waktu yang lama.

3. Virus Epstein-Barr

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus epstein-bar. Virus ini menyebabkan mononukleosis. Infeksi virus epstein-barr paling sering terjadi ditularkan melalui air liur, paling sering menyerang pada masa kanak-kanak, dan menimbulkan sakit ringan seperti pilek. Menghimpun data dari Health Line, sebanyak 90 hingga 95 persen orang dewasa di seluruh dunia terinfeksi virus ini selama hidupnya. Virus epstein-barr setelah menginfeksi akan menetap di dalam tubuh seumur hidup meskipun infeksinya baru terjadi sekali saja.

4. Virus Herpes Simpleks

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus herpes simpleks. Herpes bisa menyerang wajah, kulit di atas pinggang, atau alat kelamin. Penularan virus herpes simpleks adalah melalui kontak benda dengan virus dan kontak dengan penderita yang sudah terinfeksi. Para ahli mengatakan virus herpes simpleks akan menetap di dalam saraf tubuh dan bisa muncul kembali ketika tubuh anak atau sistem imun tubuh anak melemah seperti saat demam dan stres.

5. Virus Varisela Zoster (Cacar Air)

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus varisela zoster yang menimbulkan masalah cacar air. Komplikasi dari virus ini adalah hepatitis. Tapi ini sangat jarang terjadi pada anak-anak.

6 dari 6 halaman

Virus Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

6. Enterovirus

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah enterovirus. Ini adalah kelompok virus yang sering terlihat pada anak-anak. Mereka termasuk virus coxsackie dan echovirus. Para ahli kesehatan mengatakan enterovirus sebagai salah satu penyebab hepatitis pada anak, masuk ke dalam tubuh melalui saluran cernam berkembang biak di mulut, tenggorokan, dan tinja pasien.

7. Rubella

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah rubella. Ini adalah penyakit ringan yang menyebabkan ruam pada anak. Para ahli kesehatan mengatakan wanita hamil perlu mewaspadainya karena ibu hamil rentan terinfeksi. Ini pentingnya mekakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut.

8. Adenovirus

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah adenovirus. Ini adalah kelompok virus yang menyebabkan pilek, radang amandel, dan infeksi telinga pada anak-anak. Mereka juga dapat menyebabkan diare. Adenovirus berisiko menyebabkan ISPA seperti batuk, pilek, demam, hidung tersumbat, hingga nyeri tenggorokan. Kemudian berisiko menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia dan bronkiolitis. Para ahli kesehatan mengimbau bahwa infeksi adenovirus adalah menular dari satu orang ke orang lain melalui batuk, bersin, serta kontaminasi tinja. Orang tua harus mewaspadainya karena ini berisiko menyerang anak.

9. Virus Parvo

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus parvo. Virus ini menyebabkan penyakit kelima atau fifth disease pada anak. Gejalanya meliputi ruam pipih di wajah. Virus parvo yang menyerang manusia (parvovirus b19) oleh para ahli kesehatan dijelaskan berbeda dengan virus yang menyerang hewan (parvovirus canine tipe 2). Meski mudah menular, virus parvo pada manusia tidak akan menular pada hewan begitu pula sebaliknya. Virus parvo pada hewan tidak akan menular pada manusia.