Sukses

Penyebab Herpes Kulit, Faktor Risiko, dan Ketahui Pencegahannya

Penyebab herpes kulit dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang ada pada tubuh seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab herpes kulit bisa kamu kenali dari jenisnya. Herpes sendiri adalah kelompok virus herpesviridae yang bisa menginfeksi manusia. Penyebab herpes adalah virus, dan jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. 

Penyebab herpes kulit dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang ada pada tubuh seseorang.Hal ini termasuk usia, kondisi tubuh, hingga perawatan kesehatan yang sedang dijalani seseorang. Infeksi virus herpes ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).

Selain itu, ada juga virus Varicella-zoster yang mengakibatkan herpes zoster.  Kedua virus tersebut memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (15/5/2022) tentang penyebab herpes kulit.

2 dari 5 halaman

Penyebab Herpes Kulit (Herpes Simplex Virus Tipe 1)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab herpes kulit bisa kamu kenali dari jenis-jenisnya. Penyakit herpes yang pertama adalah jenis Herpes Simplex Virus Tipe 1. HSV tipe 1 adalah tipe yang umumnya menjadi penyebab herpes kulit dengan gejala luka atau lecet pada daerah sekitar mulut. HSV tipe 1 biasanya menular melalui kontak kulit, walaupun juga dapat menyebar ke daerah genital saat melakukan oral seks.

Herpes simplex virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menjadi penyebab herpes oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menjadi penyebab herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral.

HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita herpes ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman (termasuk saat mencium bayi), berbagi pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.

Gejala-gejala yang bisa kamu kenali pada HSV 1 ini di antaranya yaitu diawali dengan demam, nyeri otot, dan lemas, lalu muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi, selanjutnya timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari, kemudian blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.

3 dari 5 halaman

Penyebab Herpes Kulit (Herpes Simplex Virus Tipe 2)

Penyakit herpes kedua adalah jenis Herpes Simplex Virus Tipe 2. HSV tipe 2 merupakan tipe yang umumnya menjadi penyebab herpes kulit genital. Virus dapat menular melalui kontak seksual maupun kontak kulit. HSV tipe 2 cukup umum ditemui dan sangat menular, walaupun seseorang tidak memiliki luka terbuka. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.

Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. Penyebab herpes kulit tipe ini dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, sehingga kamu lebih rentan terkena infeksi yaitu berjenis kelamin perempuan, bergonta-ganti pasangan seksual, memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sedang mengalami penyakit menular seksual selain herpes, serta melakukan hubungan seksual di usia muda.

Gejala HSV 2 di antaranya adalah gatal, sakit pada saat buang air kecil, keluarnya cairan dari vagina, munculnya benjolan di selangkangan, munculnya koreng yang menyakitkan pada kemaluan, pantat, anus, atau paha, dan pada pria, herpes dapat menyebabkan kulit penis kering, perih, dan gatal.

4 dari 5 halaman

Penyebab Herpes Kulit (Varicella-zoster Virus)

Penyakit herpes kulit selanjutnya adalah jenis Herpes Zoster. Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sementara itu, penyebab herpes kulit zoster adalah ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.

VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.

Faktor risiko terkena infeksi virus varicella-zoster antara lain, berusia di bawah 12 tahun, mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan, pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air, bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak, hingga tinggal bersama anak-anak.

Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Beberapa faktor risiko penyebab herpes kulit zoster ini yaitu berusia 60 tahun ke atas, sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi, sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan), serta menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.

5 dari 5 halaman

Pencegahan Herpes

Setelah mengenali penyebab herpes kulit, kamu tentu bisa menghindarinya dan melakukan tindakan pencegahan. Untuk mencegah penyebaran virus herpes, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:

- Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat herpes.

- Mencuci tangan secara rutin.

- Mengoleskan obat antivirus topikal, misalnya acyclovir topikal, menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus herpes.

- Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.

- Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit herpes.