Liputan6.com, Jakarta Pikiran beberapa remaja cenderung masih polos dalam menyerap apapun yang diceritakan orang lain. Mereka mudah percaya perkataan orang yang memberikan janji-janji kosong. Apalagi kalau menyoal uang. Remaja yang pemikirannya masih polos pasti akan tergiur jika ada yang manawarkan sejumlah uang yang bernilai jutaan.
Baru-baru ini, seorang anak berusia 14 tahun hampir menjadi korban penipuan dan mempertaruhkan dirinya untuk dijual ke Thailand sebagai tenaga kerja setelah tergiur pada janji pekerjaan yang menawarkannya Rp 6 juta setiap bulan hanya dengan bermain game.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari World of Buzz, remaja bernama Zhang meninggalkan rumahnya pada 22 Maret dan untungnya, 3 hari kemudian, dia dibawa pulang dengan selamat. Menurut sebuah wawancara dengan China Press, ibu Zhang mengatakan bahwa putranya tergiur pada kata-kata teman-temannya yang dia temui melalui game online dan juga putus sekolah.
"Dia menjanjikan anak saya pekerjaan yang menawarkan Rp 6 juta per bulan dan membujuknya untuk pergi ke Johor untuk pekerjaan itu," jelasnya, dilansir Liputan6.com dari World of Buzz pada Selasa, (17/5/2022).
Dikunci di dalam kamar dan barang disita
Setelah mendengar tawaran pekerjaan itu, Zhang naik bus dari Kuala Lumpur ke Johor Bahru sendirian. Sampai di Johor Baru, kedatangan Zhang ternyata bukan mimpi indah yang dijanjikan padanya. Ia dikunci di dalam kamar dan barang-barangnya juga disita.
"Dia langsung dikurung di sebuah rumah kayu dan fotokopi kartu identitasnya juga disita," kata ibu Zhang.
Zhang juga mengatakan bahwa ketika dia ditahan di rumah kayu, dia mendengar percakapan tentang menjualnya ke Thailand. Setelah Zhang tidak dapat dihubungi selama 24 jam, ibunya segera mengajukan laporan polisi dan memposting pemberitahuan orang hilang di media sosial. Untungnya, dengan bantuan guru sekolah dasar Zhang, mereka berhasil menghubungi Zhang pada malam kedua.
Advertisement
Minta biaya Rp 1 juta untuk perawatan
Mereka segera menuju ke Johor Baru setelah mengetahui keberadaannya. Dalam wawancara lain, ibu Zhang mengungkapkan bahwa rekan yang membujuk putranya meninggalkan rumah sebenarnya meminta "biaya" untuk merawat anaknya.
"Dia memberi tahu saya bahwa makanan, pakaian, dan akomodasi untuk putra saya ada padanya selama 3 hari dan meminta saya untuk memberinya RM300 (Rp 1 juta), atau dia tidak akan mengizinkan putra saya pulang,” lanjutnya.
Pihak keluarga langsung mengajukan laporan ke polisi di Kantor Polisi Petaling Jaya, di mana pihak keluarga sebelumnya telah mempertaruhkan keselamatan untuk mengambil Zhang tanpa memberi tahu polisi.
Kami berharap ini akan menjadi pengingat dan pelajaran yang solid tidak hanya untuk Zhang tetapi juga untuk semua pemuda di luar sana yang berpikir untuk menghasilkan uang dengan mudah tanpa banyak usaha.