Sukses

Pernah Ditawar Rp 3 Miliar, Ini 8 Potret Rumah Batu Mirip Punya Patrick 'Spongebob'

Penampakan dalam rumah batu yang mirip hunian Patrick Star 'Spongebob' ini megah bak Istana.

Liputan6.com, Jakarta Punya rumah yang tampak luar megah sudah biasa, namun berbeda dengan rumah unik yang satu ini. Rumah yang berada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah itu viral lantaran bentuknya yang unik. Rumah dari batu tersebut memiliki bentuk seperti tempat tinggal milik tokoh Patrick Star dalam serial kartun Spongebob Squarepants.

Hunian itu pun disebut sebagai rumah batu Patrick Star di dunia nyata. Penampakan rumah tersebut ditunjukkan oleh pemilik akun TikTok @nurul_muayidah. Dalam tayangannya, pemilik rumah yang bernama Sutini mengatakan bahwa kediaman miliknya itu dibangun pada akhir tahun 1997.

Pembangunan rumah batu itu menghabiskan waktu selama 1 tahun. Baru pada awal tahun 1999, ia beserta keluarga menempati rumah tersebut. Saking uniknya, rumah batunya itu pernah ditawar dengan harga Rp 3 miliar. Namun, Sutini menolak sebab tidak ingin pindah dari rumah batunya.

Pemilik rumah menjelaskan tempat tinggalnya dibangun oleh sang suami dibantu dengan tukang. Penasaran seperti apa? Berikut ini Liputan6.com rangkum dari laman TikTok @nurul_muayidah, 8 potret rumah batu mirip punya Patrick Star 'Spongebob', Rabu (1/6/2022).

2 dari 9 halaman

1. Penampakan luar rumah batu milik Sutini sangat sederhana. Bagian depan rumah dipenuhi ilalang panjang yang merambat.

3 dari 9 halaman

2. Terlihat lubang berbentuk lingkaran sebagai ventilasi depan rumah.

4 dari 9 halaman

3. Inilah penampakan dalam rumah batu yang ternyata megah bak istana.

5 dari 9 halaman

4. Pilar-pilar besar dengan corak marmer dijadikan penyangga rumah. Lantai rumah batu itu menggunakan keramik.

6 dari 9 halaman

5. Sekeliling rumah di lantai satu terdapat tempat duduk dari batu.

7 dari 9 halaman

6. Sementara, lantai dua rumah batu ini dijadikan sebagai kamar.

8 dari 9 halaman

7. Ukuran kamar sangat luas dengan atap yang masih menggunakan batu aslinya.

9 dari 9 halaman

8. Sutini mengatakan, alasannya membangun rumah dari batu karena rasa trauma menjadi korban puting beliung.