Sukses

Leukosit Adalah Sel Darah Putih, Ketahui Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Leukosit adalah sel darah putih yang membentuk komponen darah.

Liputan6.com, Jakarta Leukosit adalah sel darah putih yang membentuk komponen darah. Leukosit tak memiliki warna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, serta dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis.

Sel darah putih ada beberapa macam, di antaranya basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit. Salah satu fungsi leukosit adalah untuk menghasilkan antibodi, yaitu zat yang dapat membasmi virus, bakteri, jamur, parasit, serta zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.

Ini menjadikan leukosit sebagai salah satu bagian terpenting dalam sistem imunitas atau kekebalan tubuh manusia. Kadar leukosit biasanya diperiksa sebagai bagian dari pemeriksaan darah lengkap untuk keperluan medical check-up atau diagnosis penyakit tertentu, misalnya infeksi. Normalnya, kadar leukosit di dalam tubuh orang dewasa berkisar antara 4,500−10.000 sel/mm³.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai fungsi utama leukosit dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/6/2022).

2 dari 5 halaman

Mengenal Leukosit

Leukosit adalah sel darah putih yang berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh alias sistem imun. Fungsi leukosit adalah melacak dan melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Tidak hanya melawan kuman penyebab penyakit dan infeksi, leukosit juga melindungi kita dari zat asing yang mungkin mengancam kondisi tubuh.

Batas minimal jumlah sel darah putih di dalam tubuh orang dewasa adalah sekitar 4.000 sel/mm³. Jika jumlah sel darah putih berada di bawah angka tersebut, seseorang dikatakan mengalami kekurangan sel darah putih atau leukopenia. 

Sedangkan, kondisi kadar sel darah putih yang tinggi disebut sebagai leukositosis. Seseorang disebut mengalami kondisi ini ketika jumlah sel darah putih atau leukositnya lebih dari angka 11.000 sel/mm³. Namun, rentang batas maksimal jumlah sel darah putih ini bisa berbeda pada bayi dan anak-anak.

3 dari 5 halaman

Fungsi Leukosit

Leukosit atau yang lebih dikenal dengan nama sel darah putih memang memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah. Namun, fungsinya sangat vital bagi tubuh manusia.

Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi virus, jamur, dan bakteri yang dapat menimbulkan risiko tubuh terserang berbagai penyakit. Sel darah putih juga akan memproduksi sifat antibodi yang mampu memerangi beberapa zat asing dalam tubuh.

Perlu diketahui bahwa leukosit ini dibentuk dari bagian sumsum tulang dengan jenis yang berbeda-beda, mulai dari neutrofil, monoctyes, basofil, eosinofil, serta limsofit. Masa bertahan hidupnya cukup lama. Leukosit mampu bertahan dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun tergantung pada jenisnya masing-masing.

4 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Leukosit

Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa leukosit terdiri dari lima jenis. Berikut rinciannya:

1. Sel Darah Putih Neutrofil

Jenis leukosit yang pertama adalah neutrofil. Hampir setengah dari jumlah sel darah putih dalam tubuh adalah sel neutrofil. Neutrofil adalah sel pertama dari sistem kekebalan tubuh yang merespons dengan cara menyerang bakteri atau virus.

Sebagai tameng utama, neutrofil juga akan mengirimkan sinyal yang memperingati sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk merespons bakteri atau virus tersebut. Neutrofil umumnya ada pada nanah yang keluar dari infeksi atau luka di tubuh Anda. Sel darah putih ini akan keluar setelah dilepaskan dari sumsum tulang, dan bertahan di tubuh hanya sekitar 8 jam. Tubuh Anda dapat memproduksi sekitar 100 miliar sel neutrofil tiap hari.

2. Sel Darah Putih Monosit

Monosit adalah sel darah putih yang bisa dibilang sebagai truk sampah. Sel leukosit ini jumlahnya ada sekitar 5 persen dari keseluruhan sel darah putih. Fungsi truk sampah monosit ini adalah berpindah ke jaringan-jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di dalamnya.  

Monosit merupakan salah satu sistem kekebalan tubuh yang tidak memiliki butiran hal pada sel atau granula. perlawanan yang dilakukan terhadap infeksi dan juga benda asing monosit dapat melakukannya dengan cara memakan lawannya meski ukurannya lebih besar dibandingkan monosit itu sendiri.

Sel darah putih monosit berfungsi untuk menghancurkan sel-sel asing, mengangkat jaringan yang sudah mati, membunuh sel kanker, pembersih dari fagositosis yang dilakukan oleh neutrophil, dan merangsang sel darh putih yang lain untuk tubuh. Sebagai penunjuk perubahan pada kesehatan penderita dengan banyak atau sedikit monosit yang ada pada tubuh.

3. Sel Darah Putih Basofil

Selanjutnya, jenis leukosit adalah basofil. Basofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peran penting sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel basofil ini berperan penting dalam menghasilkan reaksi peradangan untuk melawan infeksi.

Jenis sel darah ini diproduksi di sumsum tulang dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan kuman penyebab infeksi, menyembuhkan luka, serta menghancurkan zat atau racun yang berpotensi membahayakan tubuh.

Basofil adalah sel darah putih yang jumlahnya hanya sekitar 1 persen. Basofil berfungsi untuk meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen. Basofil adalah sel yang paling dikenal karena perannya memunculkan asma.

Ketika dirangsang dengan adanya pemicu asma, seperti debu, sel basofil akan melepaskan histamin. Basofil inilah yang dapat menyebabkan peradangan dan bronkokonstriksi di saluran pernapasan Anda.

5 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Leukosit

4. Sel Darah Putih Eosinofil

Berikutnya, jenis leukosit adalah eosinofil. Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki jumlah 7% yang ada di dalam sel darah putih dan juga meningkat jika berhubungan dengan asma, alergi dan juga demam. Eosinofil mempunyai diameter sekitar 10 sampai 12 mikrometer.

Eosinofil merupakan salah satu kelompok granulosit yang mempunyai tugas untuk membunuh parasit dalam jangka waktu 8 sampai 12 hari. Eosinofil mempunyai zat kimiawi antara lain ribonuklease, histamin lipase dan masih banyak yang lainnya. Eosnofil memiliki fungsi untuk mencegah alergi, manghancurkan antigen antibodi, penghancur parasit besar, dam berperan untuk merespon alergi.

5. Sel Darah Putih Limfosit

Limfosit adalah sel darah putih yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Limfosit merupakan sel darah putih terbanyak kedua sesudah neutrofil. Limfosit terbentuk di dalam sumsum tulang dan juga limfa. Limfosit terbagi menjadi dua limfosit kecil dan juga limfosit besar.

Limfosit memproduksi sekitar 1 kubik atau sekitar 8000 sel di dalam darah putih. Jika peningkatan limfosit terjadi dapat menyebabkan kanker darah atau yang sering disebut leukimia. Lemfosit dibagi menjadi 6 yaitu limfosit B, sel T helper, sel T sitotoksit, sel T memori, dan juga sel T supresor.