Liputan6.com, Jakarta Makmum masbuq adalah makmum yang sering ditemui ketika sholat berjamaah. Sholat merupakan tiang agama umat Islam. Menjalankan sholat, terutama sholat berjamaah merupakan ibadah utama yang harus dilakukan.
Dalam sholat berjamaah ada istilah makmum yang merupakan orang yang dipimpin sholat oleh imam. Makmum ini terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya makmum masbuq. Makmum masbuq adalah makmum yang hadir ketika sholat sudah dimulai.
Makmum masbuq adalah makmum yang punya ketentuan sendiri dalam menjalankan sholatnya. Ada kriteria tertentu seseorang disebut sebagai makmum masbuq. Makmum masbuq adalah makmum yang tetap akan mendapatkan keutamaan sholat berjamaah.
Advertisement
Cara menjadi Makmum masbuq adalah makmum yang harus diketahui setiap umat Islam. Berikut pengertian tentang makmum masbuq, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(3/6/2022).
Arti makmum masbuq
Makmum berasal dari bahasa Arab, مَأْمُوْمٌ ma’mūm yang berarti pengkut. Ia berakar dari kata أَمَّ amma yang berarti memimpin, menuju, atau menginginkan. Dalam KBBI, makmum artinya orang yang dipimpin oleh imam.
Sementara masbuq berasal dari bahasa Arab مَسْبُوْقٌ masbūq yang berarti tertinggal. Masbuq adalah dalah orang yang datang terlambat untuk sholat berjamaah. Makmum Masbuq adalah makmum yang datang terlambat pada saat salat berjemaah, sementara imam sudah mengerjakan sebagian rukun salat atau sudah masuk ke rakaat berikutnya.
Masbuq atau orang yang terlambat datang adalah orang yang mengikuti sholat berjamaah setelah ruku pada rakaat pertama. Misalnya, jika makmum baru mengikuti 2 rakaat terakhir sholat Zuhur, Ashar, Isya, maka ia harus menambah 2 rakaat lagi tanpa mengikuti tasyahud akhir imam. Setelah ia menambah ketertinggalannya yaitu 2 rakaat baru melakukan tasyahud terakhir.
Advertisement
Kriteria makmum masbuq
Seorang makmum masbuq adalah makmum yang memenuhi kriteria tertentu. Berikut kriteria seseorang disebut sebagai makmum masbuq:
- Imam sudah memulai sholat berjamaah dan tertinggal takbiratul ihram.
- Seorang makmum masbuk tidak sempat membaca surat Al-Fatihah atau tertinggal bacaan surat Al-Fatihah sebagian atau keseluruhan.
- Seorang makmum masbuk dapat tertinggal surat-surat pendek yang dibaca imam setelah membaca surat Al-Fatihah.
- Mendapati imam sedang rukuk.
- Mendapati imam sedang mengerjakan beberapa rukun sholat lainnya tidak hanya rukuk seperti i'tidal, sujud, ataupun duduk di antara dua sujud.
Ketentuan makmum masbuq
Makmum Masbuq adalah makmum yang harus mengikuti aturan berikut:
- Makmum Masbuq tidak harus melakukan Salam sama dengan Imamnya; melainkan segera setelah Imam menyelesaikan salam pertamanya ia harus berdiri untuk menyelesaikan sholatnya.
- Dengan menyelesaikan sholatnya sendiri, seorang "Masbuq" akan melakukan semua tindakan sholat dengan cara yang sama, seperti yang harus dia lakukan saat sholat sendiri.
- Untuk bacaan surah, makmum masbuq harus mengikuti hitungan rakaatnya sendiri. Jika dia melewatkan dua rakaat dengan Imam dan telah berdiri untuk menyelesaikan rakaat yang tersisa, dia harus membaca surah di keduanya karena rakaat ini akan dianggap sebagai yang pertamadan rakaat kedua dan sholatnya dengan Imam akan dianggap sebagai rakaat ketiga dan keempat.
Demikian juga, jika dia telah melewatkan tiga rakaat dan hanya mengerjakan satu rakaat bersama imam, maka ketika mengerjakan tiga rakaat yang tersisa, ia hanya membaca satu surah pada dua rakaat pertama dan tidak membacanya pada rakaat ketiga.
- Namun, dalam hal duduk Tasyahud, Makmum Masbuq akan mengikuti jumlah rakaat total yang telah ia lakukan baik dengan Imam atau sendiri. Oleh karena itu, jika ia telah melewatkan tiga rakaat dan hanya melakukan satu rakaat bersama imam, maka ia harus duduk untuk Tasyahud di rakaat pertama sambil menyelesaikan sholatnya sendiri, karena ini sebenarnya rakaat kedua yang digabungkan dengan salat yang dilakukan dengan Imam. Dan karena Tasyahud adalah wajib setelah setiap dua rakaat, Makmum Masbuq harus membuat Tasyahud dan dia tidak boleh duduk di rakaat berikutnya karena itu sebenarnya adalah rakaat ketiganya.
Advertisement
Manfaat sholat berjamaah
Menjadi makmum masbuq termasuk upaya tetap melakukan sholat berjamaah. Sholat berjamaah termasuk sholat yang sangat diutamakan. Allah bahkan menjanjikan surga dan pengampunan di dalam manfaat sholat berjamaah. Berikut manfaat sholat berjamaah:
Pahala berlipat
Allah akan memberi pahala 27 derajat bagi orang yang melaksanakan shalat berjamaah. Hal ini menunjukkan bahwa barang siapa yang mencari dan melaksanakan shalat berjamaah, pahala mereka atas shalatnya akan berlipat ganda. Shalat berjamaah memiliki lebih banyak manfaat spiritual daripada shalat secara individual.
Meraih ridho Allah
Orang-orang yang menjalankan shalat berjamaah adalah tamu Allah. Allah SWT akan selalu memuliakan tamu-tamu-Nya. Manfaat shalat berjamaah akan mendapatkan ridho Allah yang tak terhingga.
Perlindungan dari setan
Sholat berjamaah tidak hanya melipatgandakan pahala, tapi juga langsung melindungi diri dari kejahatan setan. Setan berhati-hati dalam merusak ibadah umat Islam terutama shalat. Setan menguasai pengabaian jamaah yang shalat sendirian dan tidak shalat berjamaah. Akibatnya, shalat berjamaah melindungi manusia dari kejahatan setan.
Menghindari kemunafikan
Manfaat luar biasa lainnya dari shalat berjamaah adalah membantu mengetahui di mana Anda berdiri dengan kemunafikan. Jika ingin menghindari kemunafikan, kita harus bertekad untuk memanfaatkan setiap shalat berjamaah dengan penekanan pada shalat Isya dan Subuh.
Kesempurnaan Islam dan iman manusia
Manfaat shalat berjamaah menjadi kesempurnaan dalam Islam. Melaksanakan shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Allah SWT memerintahkan manusia dan membimbing mereka untuk melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah. Shalat berjamaah adalah bagian dari kesempurnaan iman manusia.
Meruntuhkan perbedaan sosial
Ketika orang berkumpul di masjid, yang kaya bisa di sebelah orang miskin. Pangeran di sebelah penguasa, penguasa di sebelah yang diperintah, yang muda di sebelah agung, dan seterusnya. Dengan begitu, tiap orang akan merasa dirinya setara. Keakraban pun akan terjadi. Shalat berjamaah meningkatkan perasaan cinta, persaudaraan, kebahagiaan di antara umat Islam. Hal ini mendorong mereka untuk saling mendukung ketika membutuhkan bantuan.
Pengampunan dosa
Ketika seseorang berwudhu dan melakukannya dengan baik, kemudian dia datang ke masjid tidak ada tujuan lain selain berdoa, Allah mengangkatnya satu derajat dengannya dan menghapus salah satu dosanya, sampai dia masuk masjid. Jika ia melaksanakan shalat wajib dengan berjamaah atau di masjid, maka dosanya diampuni oleh Allah.