Liputan6.com, Jakarta Playing victim adalah gagasan tentang mentalitas seseorang yang selalu merasa menjadi korban dan menyebarkan energi negatif di lingkungannya. Secara sederhana, playing victim adalah tindakan melempar kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain.
Kondisi tersebut seringkali tidak hanya merugikan mereka saja, tetapi akan merugikan orang di sekitarnya. Namun, terkadang seseorang yang melakukan playing victim tidak menyadari tindakan yang dilakukannya telah merugikan orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Orang yang playing victim bisa sangat melelahkan bagi orang lain di sekitarnya. Playing victim adalah sifat yang bisa menebarkan energi negatif. Selain itu, playing victim adalah perilaku manipulatif.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian playing victim beserta ciri-ciri dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/6/2022).
Pengertian Playing Victim
Playing victim adalah orang-orang yang selalu mengidentifikasi diri sebagai korban dan memiliki keyakinan bahwa orang lain yang menjadi penyebab kesengsaraan yang ia alami, dan biasanya pelaku playing victim ini tidak ingin bertanggungjawab atas segala kesalahannya.
Dalam definisi lain, victim mentality atau playing victim adalah sebuah perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban dan melakukan kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain. Playing victim selalu punya alasan untuk menyalahkan orang lain dan menghindari tanggung jawab. Orang yang playing victim selalu merasa hal buruk terjadi dan akan terus terjadi. Mereka juga percaya segala upaya untuk menciptakan perubahan akan gagal, jadi tidak ada gunanya mencoba.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Playing Victim
Berikut ini ada beberapa ciri-ciri orang playing victim adalah:
1. Menghindari tanggung jawab
Salah satu ciri umum dari seseorang yang suka melakukan playing victim adalah menghindari tanggung jawab. Mereka mungkin akan membuat berbagai alasan untuk menyangkal permasalahan yang telah mereka perbuat. Sayangnya, hal ini juga bisa berimbas pada hal-hal penting seperti pekerjaan. Maka, tidak jarang sifat ini akan membuat seseorang kehilangan pekerjaan.
2. Tidak pernah mencari solusi akan masalah yang dihadapi
Suatu masalah mungkin akan terasa sangat susah sampai kita merasa tidak bisa melewatinya. Namun setidaknya, kita akan melakukan sesuatu hal untuk meringankannya. Sayangnya, tindakan ini tidak berlaku bagi mereka yang suka playing victim. Mereka bahkan mungkin menolak bantuan yang ditawarkan orang lain dan memilih untuk meratapi apa yang mereka sedang hadapi.
3. Rasa tidak berdaya
Banyak orang yang merasa menjadi korban percaya bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi yang ada. Mereka sebenarnya sadar akan kondisi buruk yang dihadapi. Namun, mereka berpikir bahwa dunia ini memang akan selalu berlaku buruk padanya, sehingga apapun yang ia lakukan tidak akan mengubahnya.
4. Memberi afeksi negatif pada diri sendiri
Selanjutnya, ciri playing victim adalah memberikan afeksi negatif pada diri sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu ungkapan seperti “segala sesuatu yang terburuk selalu menimpaku”, “aku pantas menerima semua kejahatan ini”, atau “tidak ada yang peduli denganku” ini akan merusak ketahanan mental mereka sendiri.
Ciri-Ciri Orang Playing Victim
5. Tidak merasakan kebahagiaan
Berikutnya, ciri playing victim adalah tidak bisa melihat kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Mereka bahkan mungkin akan membenci orang-orang yang terlihat bahagia. Pikiran ini tentunya justru akan melukai mereka sendiri dan membuat ledakan kemarahan, depresi, bahkan hingga perasaan terisolasi.
6. Semua adalah kesalahan orang lain
Playing victim melihat bahwa semua masalah yang terjadi dalam hidup mereka adalah kesalahan orang lain dan tidak melibatkan tanggung jawab sedikit pun pada diri mereka sendiri.
7. Manipulatif
Selanjutnya, ciri-ciri orang playing victim adalah manipulatif. Orang yang playing victim akan melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi. Ia juga bisa membuat orang lain merasa bersalah atas apa pun yang pernah dilakukan pada mereka.
8. Merasa sakit hati ketika ada yang memberi saran
Playing victim seringkali sulit menerima masukan. Karena mereka telah memposisikan diri sebagai korban sejak awal, mereka akan merasa terpojok jika orang lain memberikan saran atau pendapat yang tidak sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan inginkan.
Advertisement
Penyebab Playing Victim
Setelah mengetahui ciri-ciri orang playing victim, berikut ini terdapat beberapa penyebab seseorang bisa playing victim adalah:
1. Trauma masa lalu
Trauma masa lalu kerap menjadi penyebab playing victim. Pengalaman trauma masa lalu ini membentuk pola pikir playing victim sebagai mekanisme koping dari trauma itu sendiri.
2. Pengkhianatan
Pengkhianatan kepercayaan, terutama pengkhianatan yang berulang, juga dapat membuat orang merasa seperti korban dan membuat mereka sulit untuk mempercayai siapa pun.
3. Ketergantungan bersama
Seseorang yang kodependen mungkin mengorbankan tujuan mereka untuk mendukung pasangannya. Akibatnya, mereka mungkin merasa frustrasi dan kesal karena tidak pernah mendapatkan apa yang mereka butuhkan, tanpa mengakui peran mereka sendiri dalam situasi tersebut.
4. Manipulasi
Beberapa orang yang melakukan playing victim tampak senang menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka timbulkan. Ia akan menyerang dan membuat orang lain merasa bersalah, atau memanipulasi orang lain untuk simpati dan perhatian.