Sukses

5 Cara Mencegah Kanker Serviks, Lakukan Sedini Mungkin

Kanker serviks bisa dicegah.

Liputan6.com, Jakarta Cara mencegah kanker serviks bisa dilakukan sedini mungkin. Kanker serviks merupakan kanker yang mengintai perempuan. Menurut WHO, kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada perempuan secara global. 

Ketika didiagnosis, kanker serviks adalah salah satu bentuk kanker yang paling berhasil diobati. Dengan catatan, kanker terdeteksi sejak dini dan dikelola dengan baik. Ini sebabnya, penting mengetahui cara mencegah kanker dan mengenali seperti apa tanda kanker serviks.

Kanker serviks juga termasuk kanker yang bisa dicegah dengan upaya vaksinasi. Selain itu, mengelola gaya hidup sehat juga bisa membantu mencegah penyakit mematikan ini. Berikut cara mencegah kanker serviks, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(8/6/2022).

2 dari 7 halaman

Penyebab kanker serviks

Menurut WHO, hampir semua kasus kanker serviks (99%) terkait dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Virus ini sangat umum ditularkan melalui kontak seksual. Dua jenis human papillomavirus (HPV) (16 dan 18) bertanggung jawab atas hampir 50% pra-kanker serviks tingkat tinggi.

HPV adalah infeksi virus yang paling umum pada saluran reproduksi. Kebanyakan perempuan dan pria yang aktif secara seksual akan terinfeksi di beberapa titik dalam hidup mereka, dan beberapa mungkin berulang kali terinfeksi. Lebih dari 90% dari populasi yang terinfeksi akhirnya sembuh dari infeksi.

Meskipun sebagian besar infeksi HPV sembuh secara spontan dan tidak menimbulkan gejala, infeksi persisten dapat menyebabkan kanker serviks pada perempuan. Hampir semua kasus kanker serviks dapat dikaitkan dengan infeksi HPV.

Dibutuhkan 15 sampai 20 tahun untuk kanker serviks berkembang pada wanita dengan sistem kekebalan normal. Tapi dibutuhkan hanya 5 sampai 10 tahun pada wanita dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mereka dengan infeksi HIV yang tidak diobati.

3 dari 7 halaman

Cara mencegah kanker serviks: skrining

Kanker serviks bisa dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan. Melakukan skrining berkala bisa membantu menemukan kanker serviks lebih awal. Perempuan perlu melakukan tes HPV dari dokter setiap 5 tahun atau tes Pap setiap 3 tahun.

Tes HPV

Tes HPV adalah tes skrining untuk kanker serviks, tetapi tes ini tidak memberi tahu apakah seseorang menderita kanker. Sebaliknya, tes mendeteksi keberadaan HPV, virus yang menyebabkan kanker serviks. Tes HPV dapat mengungkapkan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks. Ini memberi dokter kesempatan untuk merawat sel sebelum berkembang lebih lanjut.

Tes pap

Tes pap dikenal juga dengan sebutan pap smear. Tes ini mencari perubahan prakanker pada sel-sel di serviks. Sel-sel ini bisa menjadi kanker tanpa pengobatan. Seorang profesional kesehatan akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melebarkan vagina dan kemudian menggunakan swab untuk mengambil sampel dari serviks. Mereka akan mengirim sel ke laboratorium untuk dianalisis.

4 dari 7 halaman

Cara mencegah kanker serviks: Vaksin HPV

Vaksin HPV melindungi perempuan dari jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks, vagina, dan vulva. Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan bahwa, selain skrining, mendapatkan vaksin HPV adalah hal terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk mencegah kanker serviks.

Vaksinasi HPV direkomendasikan untuk praremaja berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun. Vaksin HPV juga dianjurkan untuk semua orang hingga usia 26 tahun, jika mereka belum divaksinasi.

Vaksinasi HPV tidak dianjurkan untuk semua orang yang berusia lebih dari 26 tahun. Namun, beberapa orang dewasa berusia 27 hingga 45 tahun yang belum divaksinasi dapat memutuskan untuk mendapatkan vaksin HPV setelah berbicara dengan dokter mereka tentang risiko infeksi HPV baru dan kemungkinan manfaat vaksinasi. Vaksinasi HPV pada rentang usia ini memberikan manfaat yang lebih kecil, karena lebih banyak orang telah terpapar HPV.

5 dari 7 halaman

Cara mencegah kanker serviks: Gunakan pelindung

Infeksi HPV menyebar melalui kontak seksual. Risiko infeksi HPV lebih tinggi pada perempuan yang aktif secara seksual sebelum usia 18 tahun dan pada mereka yang memiliki enam atau lebih pasangan seksual.

Menggunakan metode kontrasepsi penghalang, seperti kondom membantu melindungi dari infeksi HPV. Membatasi jumlah pasangan seks dan menghindari hubungan seks dengan orang yang memiliki banyak pasangan seks lain dapat menurunkan risiko terkena HPV.

6 dari 7 halaman

Cara mencegah kanker serviks: Berhenti merkok

CDC menjelaskan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks. Zat beracun dalam asap tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Selain itu, racun ini dapat merusak atau mengubah DNA sel, menyebabkan tumor mulai berkembang.

Studi pada 2019 juga menemukan bahwa perokok pasif dan memiliki pasangan seksual yang merokok dapat berkontribusi pada risiko kanker serviks. Nikotin dan zat lain dalam tembakau dapat masuk ke serviks melalui air mani, mengganggu sistem kekebalan dan kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri melawan kanker.

7 dari 7 halaman

Cara mencegah kanker serviks: Pola makan

Dalam penelitian di tahun 2019, mengonsumsi makanan antioksidan seperti vitamin A, C, dan E, dalam buah-buahan dan sayuran bisa membantu melindungi tubuh terhadap virus HPV. Makanan lain yang perlu dikonsumsi untuk mencegah kanker serviks adalah polifenol, flavonoid, likopen, dan sulforaphane dalam makanan nabati dan teh, folat, kalsium, dan vitamin D, kacang-kacangan dan polong-polongan.

Hindari makanan dengan indeks glikemik (GI) tinggi

Penelitian pada 2020 mencatat bahwa konsumsi makanan rendah GI dapat berperan dalam mencegah kanker serviks.

Makanan inflamasi

Studi 2021 menemukan bahwa mengonsumsi makanan tinggi inflamasi, seperti lemak jenuh dan gula, dapat meningkatkan kemungkinan bakterial vaginosis, yang memiliki hubungan dengan peningkatan risiko kanker serviks.

 

 

Â