Sukses

Proses Respirasi adalah Tujuannya Menghasilkan Energi, Simak Penjelasannya

Proses respirasi adalah bagian dari proses bernapas.

Liputan6.com, Jakarta - Apa itu proses respirasi? Memahami respirasi adalah proses bernapas. Proses respirasi adalah bagian dari proses bernapas untuk bisa menghasilkan energi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan proses respirasi adalah pengikatan oksigen.

Dalam buku berjudul Biologi XI oleh Drs. Munawir, proses respirasi adalah sistem pernapasan sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Tujuan proses respirasi adalah untuk memperoleh energi.

Proses respirasi adalah tidak selalu mengandalkan oksigen (O2) oleh makhluk hidup. Melainkan juga melewati pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang respirasi, proses respirasi, dan jenis-jenis respirasi, Kamis (9/11/2022).

2 dari 4 halaman

Proses Respirasi adalah Tujuannya Menghasilkan Energi

Memahami proses respirasi adalah bagian dari proses bernapas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan proses respirasi adalah pengikatan oksigen untuk dibagi ke seluruh tubuh sekaligus mengeluarkan karbon dioksida.

“Proses respirasi adalah dalam biologi sebagai pengikatan oksigen oleh butir-butir darah untuk penyediaan bahan bagi seluruh tubuh melalui permukaan alat pernapasan (paru-paru, insang) pada binatang sekaligus mengeluarkan karbon dioksida,” dijelaskan.

Dalam buku berjudul Biologi XI oleh Drs. Munawir, proses respirasi adalah sistem pernapasan sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Tujuan proses respirasi adalah untuk memperoleh energi.

Secara sederhana, proses respirasi adalah memasukkan oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Melansir dari Medicine Libretexts, proses respirasi adalah terjadi karena oksigen yang masuk ke alveolus paru-paru memiliki tekanan parsial 40mmHg.

Tekanan parsial ini jauh lebih tinggi dibandingkan tekanan karbon dioksida yang hanya 5 mmHg. Maka dari itu, perbedaan tekanan parsial ini menciptakan gradien, kemudian oksigen bisa masuk ke dalam darah dan pada prosesnya bisa mengeluarkan karbon dioksida dalam darah.

“Difusi kedua gas ini berjalan dengan sangat cepat,” dijelaskan.

Proses respirasi adalah sama dengan proses mobilisasi energi. Ini dijelaskan dalam modul berjudul Respirasi Sel (Respirasi) yang dipublikasikan oleh Universitas Krisnadwipayana Jakarta. Dalam aktivitas sehari-hari, proses respirasi adalah sama dengan pernapasan.

“Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melewati pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) sebagai dipakai dalam menjalankan fungsi hidup,” dijelaskan.

Memahami bahwa proses respirasi adalah dilakukan oleh seluruh tingkatan organisme hidup dari individu sampai satuan terkecil sel. Meski dalam banyak versi proses respirasi adalah selalu melibatkan oksigen sebagai pemecah senyawa, sebenarnya proses respirasi adalah tidak selalu melibatkan oksigen.

“SET bisa berupa molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana,” dijelaskan lebih mendalam.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Respirasi dan Penjelasannya

Ada dua jenis respirasi yang perlu diketahui, yakni respirasi ekternal dan respirasi internal. Ini penjelasan jenis-jenis respirasi yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

Respirasi adalah proses yang bisa juga diartikan sebagai proses pernapasan. Manusia bernafas dengan cara menghirup oksigen dari hidung memasukannya ke paru-paru lalu menghembuskan gas karbon dioksida. Proses itu disebut sebagai pernapasan eksternal. Sedangkan, di dalam sel-sel tubuh manusia dan tumbuhan juga terjadi proses pernapasan internal.

Respirasi eksternal adalah pertukaran gas yang terjadi dalam paru-paru atau sering disebut dengan pernafasan. Jadi respirasi eksternal adalah proses menghirup udara dari lingkungan dan menukar oksigen yang dihirup dengan karbon dioksida di dalam paru-paru. Sedangkan respirasi internal adalah proses pemecahan makanan untuk menghasilkan energi yang terjadi di dalam sel tubuh.

Respirasi eksternal dimulai dengan menghirup oksigen dari lingkungan sekitar oleh organ pernafasan dan masuk ke dalam alveolus paru-paru. Oksigen yang masuk ke dalam pembulih darah lalu dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh, seperti yang telah kita pelajari dalam sistem pernafasan dan sirkulasi darah.

Sedangkan respirasi internal, akan menyerap sari-sari di dalam tubuh seeprti glukosa dari makanan dan oksigen dari pernafasan untuk menghasilkan energi.

4 dari 4 halaman

Fungsi Paru-Paru dan Penjelasannya

Proses respirasi adalah terjadi di paru-paru untuk bisa menghasilkan energi. Organ paru-paru terletak di dada, di belakang tulang rusuk di kedua sisi jantung.

Mereka kira-kira berbentuk kerucut dengan titik bulat di puncaknya dan dasar yang lebih rata di mana mereka bertemu dengan diafragma.

Ini penjelasan fungsi paru-paru yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Alat pernapasan

Fungsi utama dari paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Peran utama paru-paru adalah membawa udara dari atmosfer dan mengalirkannya ke dalam aliran darah.

Dari sana, ia beredar ke seluruh tubuh. Paru-paru bertanggung jawab untuk menambahkan oksigen ke dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah.

Dalam ventilasi paru, udara dihirup melalui rongga hidung dan mulut (hidung dan mulut). Ini bergerak melalui faring, laring, dan trakea ke paru-paru. Kemudian udara dihembuskan, mengalir kembali melalui jalur yang sama.

2. Pertukaran oksigen dan karbondioksida

Di dalam paru-paru, oksigen ditukar dengan limbah karbon dioksida melalui proses yang disebut respirasi eksternal. Proses pernapasan ini terjadi melalui ratusan juta kantung mikroskopis yang disebut alveoli. Oksigen dari udara yang dihirup berdifusi dari alveoli ke kapiler paru yang mengelilinginya.

Ini mengikat molekul hemoglobin dalam sel darah merah, dan dipompa melalui aliran darah. Sementara itu, karbon dioksida dari darah terdeoksigenasi berdifusi dari kapiler ke alveoli, dan dikeluarkan melalui pernapasan.

3. Sekresi zat lainnya

Selain aktivitas pernapasan, paru-paru melakukan fungsi tubuh lainnya. Melalui mereka, air, alkohol, dan agen farmakologis dapat diserap dan diekskresikan. Biasanya, hampir satu liter air dihembuskan setiap hari; gas anestesi seperti eter dan nitrous oxide dapat diserap dan dikeluarkan oleh paru-paru.

4. Organ metabolisme

Paru-paru juga merupakan organ metabolisme sejati . Ini terlibat dalam sintesis, penyimpanan, transformasi, dan degradasi berbagai zat, termasuk surfaktan paru , fibrin, dan molekul beragam fungsional lainnya (yaitu, histamin, angiotensin, dan prostaglandin).

5. Pelindung organ lain

Fungsi paru-paru manusia yang pertama sebagai pelindung organ lain seperti hati. Mengingat posisi hati terletak di bawah dua sisi paru-paru sehingga terlindung dari guncangan.

6. Pelindung infeksi

Fungsi paru-paru manusia selanjutnya adalah sebagai siliaris eskalator. Maksudnya adalah sebagai pelindung terhadap infeksi yang dibawa oleh udara yang masuk ke dalam tubuh. Segala kandungan berbahaya seperti debu dan bakteri akan terperangkap dalam lapisan lendir yang terletak di permukaan mukosa saluran pernapasan.

7. Pengendali pH darah

Paru-paru dapat berfungsi menjadi pengaruh kadar asam dan basa dalam darah. Ukuran pH darah yang tidak seimbang dapat mengganggu kerja organ tubuh. Namun, dengan adanya paru-paru yang berfungsi dengan benar, pH darah menjadi normal yaitu berkisar antara 7,35 sampai 7,45.

Sebaliknya, jika fungsi paru-paru tidak berjalan dengan semestinya, maka akan terjadi asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik yang merupakan kondisi tidak seimbangnya pH darah manusia.

8. Tempat menampung darah

Fungsi paru-paru manusia berikutnya sebagai tempat menampung darah. Paru-paru dapat menampung darah dalam jumlah tertentu, tergantung dari kondisi tubuh kamu. Fungsi paru-paru ini bisa berguna saat kamu melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga, karena paru-paru akan membantu jantung bekerja lebih efisien.

9. Proses penciptaan suara

Fonasi adalah penciptaan suara oleh struktur di saluran pernapasan bagian atas dari sistem pernapasan. Selama pernafasan, udara mengalir dari paru-paru melalui laring, atau “kotak suara”. Saat berbicara, otot-otot di laring menggerakkan kartilago arytenoid.

Kartilago arytenoid mendorong pita suara, atau pita suara, bersama-sama. Ketika pita didorong bersama, udara yang lewat di antara mereka membuat mereka bergetar, menciptakan suara.

Ketegangan yang lebih besar pada pita suara menciptakan getaran yang lebih cepat dan suara bernada tinggi. Ketegangan yang lebih rendah menyebabkan getaran yang lebih lambat dan nada yang lebih rendah.

10. Mendukung indera penciuman

Proses penciuman dimulai dengan serat penciuman yang melapisi rongga hidung di dalam hidung. Saat udara memasuki rongga, beberapa bahan kimia di udara mengikat dan mengaktifkan reseptor sistem saraf pada silia.

Stimulus ini mengirimkan sinyal ke otak: neuron mengambil sinyal dari rongga hidung melalui lubang di tulang ethmoid, dan kemudian ke bulbus olfaktorius. Sinyal kemudian berjalan dari bulbus olfaktorius, sepanjang saraf kranial 1, ke area olfaktorius di korteks serebral.