Liputan6.com, Jakarta - Memahami separatisme adalah sebuah paham atau gerakan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri (mendirikan negara sendiri).
Apa sebenarnya penyebab separatisme itu?
Advertisement
Baca Juga
Dalam modul berjudul Mengenal Apa Itu Separatisme serta Contohnya di Indonesia yang dipublikasikan Universitas Medan Area (UMA) ada empat hal, yakni krisis ekonomi dan kemanusiaan, pemulihan ekonomi lamban, kelicikan politik, dan intervensi atau ajakan.
Pada kebanyakan kasus yang sudah terjadi, separatisme adalah sering menjadi tindak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu pengambilalihan militer yang terjadi dahulu. Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang gerakan separatisme, penyebab separatisme, dan contoh separatisme, Jumat (10/6/2022).
Penyebab Separatisme adalah Pengaruh Masalah Ekonomi hingga Politik
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri (mendirikan negara sendiri). Kelompok yang menganut paham separatisme adalah memiliki sebutan separatis.
Dalam modul berjudul Separatisme yang dipublikasikan Universitas Krisnadwipayana, separatisme adalah bagian dari gerakan politis dan damai. Separatisme adalah gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau golongan manusia (biasanya golongan dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain).
“Separatisme adalah sering menjadi tindak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu pengambilalihan militer yang terjadi dahulu. Di seluruh dunia jumlah golongan teroris menyatakan bahwa separatisme adalah satu-satunya metode bagi meraih tujuan mereka mencapai kemerdekaan,” dijelaskan.
Apa sebenarnya penyebab separatisme di Indonesia itu?
Mengenai penyebab separatisme adalah dijelaskan dalam modul berjudul Mengenal Apa Itu Separatisme serta Contohnya di Indonesia yang dipublikasikan Universitas Medan Area (UMA) ada empat hal. Ini penjelasan penyebab separatisme di Indonesia:
1. Krisis Ekonomi dan Kemanusiaan
Penyebab separatisme adalah adanya krisis ekonomi dan kemanusiaan. Dijelaskan, kondisi dari ekonomi yang lemah sebagai penyebab separatisme adalah bisa mengakibatkan kejahatan-kejahatan antar manusia (rakyat suatu negara) seperti merampok, mencuri, membunuh, dan sebagainya.
2. Pemulihan Ekonomi Lamban
Penyebab separatisme adalah adanya pemulihan ekonomi yang lamban bahkan stagnan. Kelanjutan dari krisis ekonomi berkepanjangan sebagai penyebab separatisme adalah pemulihannya yang sangat lama, tidak berjalan, atau stagnan.
“Bagi kelompok yang memiliki paham dan berpotensi melakukan gerakan separatisme me, alasan ini bisa memicunya dengan kuat,” dijelaskan.
3. Dunia Politik Licik dan Masalah Sosial
Penyebab separatisme adalah adanya dunia politik yang licik dan masalah sosial. Kelicikan politik sebagai penyebab separatisme adalah dipicu oleh para pejabat yang korup, memperjuangkan kepentingan pribadi, yang dilakukan terus menerus tanpa rasa malu.
Sementara itu masalah sosial sebagai penyebab separatisme adalah adanya pembedaan atau diskriminasi berdasarkan SARA, intimidasi kepada kaum tertentu, dan sebagainya.
4. Intervensi Negara
Penyebab separatisme adalah bisa karena intervensi negara kepada kelompok tertentu. Selain yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab separatisme lainnya bisa berupa ajakan atau intervensi negara kepada kelompok atau ras tertentu hingga memicu adanya perpecahan dalam kesatuan.
Advertisement
Contoh Gerakan Separatisme dan Dampaknya
Gerakan separatisme ini bertujuan untuk memisahkan diri dari negara asal untuk menjadi negara sendiri dan merdeka. Contoh gerakan separatisme yang paling populer dan sering dikisahkan adalah Pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, G30S/PKI, Republik Maluku Selatan (RMS), Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ini penjelasan contoh gerakan separatisme yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Contoh Gerakan Separatisme Pemberontakan PKI di Madiun
Salah satu contoh separatisme me dalam sejarah Indonesia adalah pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia.
Tujuannya untuk meruntuhkan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun. Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah melancarkan operasi militer.
2. Contoh Gerakan Separatisme Pemberontakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
Selain itu ada juga pemberontakan yang dilakukan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Berdasarkan Perundingan Renville, kekuatan militer Republik Indonesia harus meninggalkan wilayah Jawa Barat yang dikuasai Belanda dan mengungsi ke daerah Jawa Tengah yang dikuasai Republik Indonesia.
Tidak semua komponen bangsa menaati isi Perjanjian Renville yang dirasakan sangat merugikan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah S.M. Kartosuwiryo beserta para pendukungnya. Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Tentara dan pendukungnya disebut Tentara Islam Indonesia (TII).
Gerakan Darul Islam yang didirikan oleh Kartosuwiryo mempunyai pengaruh yang cukup luas. Pengaruhnya sampai ke Aceh yang dipimpin Daud Beureueh, Jawa Tengah (Brebes, Tegal) yang dipimpin Amir Fatah dan Kyai Somolangu (Kebumen), Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu Hajar, dan Sulawesi Selatan dengan tokohnya Kahar Muzakar.
3. Contoh Gerakan Separatisme Republik Maluku Selatan (RMS)
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). RMS ditumpas tuntas pada November 1950.
Selain ketiga contoh tersebut, gerakan separatisme lainnya yang juga pernah terjadi di Indonesia adalah G30S/PKI, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kemudian ada negara-negara yang sekarang sudah pecah karena gerakan separatisme. Ini penjelasannya sesuai dalam modul berjudul Separatisme yang dipublikasikan Universitas Krisnadwipayana:
1. Negara yang pecah karena gerakan separatisme adalah Cekoslowakia menjadi Republik Ceko dan Slovakia
2. Negara yang pecah karena gerakan separatisme adalah Ethiopia melakukan pemisahan dari Eritrea
3. Negara yang pecah karena gerakan separatisme adalah Timor Leste yang melakukan pemisahan dari Indonesia
4. Negara yang pecah karena gerakan separatisme adalah Yugoslavia menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Slovenia, Serbia, Montenegro, dan Kosovo
5. Negara yang pecah karena gerakan separatisme adalah Uni Soviet menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizia, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan
6. Negara yang pecah karena gerakan separatisme adalah Sudan Selatan yang melakukan pemisahan dari Sudan.