Liputan6.com, Jakarta Trombosit adalah salah satu bagian darah yang penting. Fungsi utama trombosit adalah membekukan darah. Trombosit membantu membentuk gumpalan darah untuk memperlambat atau menghentikan pendarahan.
Baca Juga
Advertisement
Bentuk trombosit adalah sepotong kecil sel berbentuk cakram yang ditemukan dalam darah dan limpa. Ini sebabnya, trombosit juga sering disebut keping darah. Trombosit adalah komponen terkecil dari sel darah. Ia hanya bisa dilihat di bawah mikroskop.
Kelebihan atau kekurangan trombosit adalah kondisi yang bisa menimbulkan masalah kesehatan. Ini sebabnya, trombosit adalah pemeriksaan yang sering dilakukan dalam kondisi tertentu. Berikut pengertian trombosit dan fungsinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(14/6/2022).
Apa itu trombosit?
Trombosit adalah fragmen sel kecil tidak berwarna dalam darah yang membentuk gumpalan dan menghentikan atau mencegah pendarahan. Kata thrombo di trombosit berarti gumpalan. Trombosit terbentuk dari sel-sel di sumsum tulang yang disebut megakariosit.
Di bawah mikroskop, trombosit terlihat seperti piring kecil. Setelah trombosit dibuat dan diedarkan ke dalam aliran darah, mereka hidup selama 8 sampai 10 hari. Trombosit adalah sel kecil tapi penting dalam darah yang membantu tubuh mengontrol pendarahan.
Trombosit dan sel darah putih membentuk 1% dari seluruh darah bersama dengan plasma (55% total volume) dan sel darah merah (44% total volume). Ada sekitar satu trombosit untuk setiap 20 sel darah merah dalam tubuh. Dalam satu tetes darah, ada puluhan ribu trombosit.
Trombosit adalah komponen darah yang membantu membentuk gumpalan darah untuk memperlambat atau menghentikan pendarahan dan untuk membantu menyembuhkan luka. Memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit trombosit atau memiliki trombosit yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dapat menyebabkan masalah. Memeriksa jumlah trombosit dalam darah dapat membantu mendiagnosis penyakit atau kondisi tertentu.
Advertisement
Jumlah trombosit normal
Normalnya, jumlah trombosit adalah 150.000 sampai 450.000 trombosit per mikroliter darah. Risiko pendarahan berkembang jika jumlah trombosit turun di bawah 10.000 hingga 20.000. Ketika jumlah trombosit kurang dari 50.000, pendarahan kemungkinan akan lebih serius jika terluka atau memar. Beberapa orang membuat terlalu banyak trombosit. Mereka dapat memiliki jumlah trombosit dari 500.000 hingga lebih dari 1 juta.
Jumlah trombosit adalah angka penting yang harus diketahui dokter sebelum dan sesudah operasi untuk memprediksi potensi masalah perdarahan dan pembekuan. Jumlah trombosit adalah penanda penting selama kemoterapi dan terapi radiasi, karena perawatan ini dapat menghambat produksi trombosit di sumsum tulang.
Fungsi trombosit untuk penyembuhan luka
Trombosit adalah sel darah yang bertanggung jawab untuk pembekuan darah. Jika dinding pembuluh darah menjadi rusak, trombosit akan bergegas ke tempat cedera dan membentuk sumbat atau gumpalan untuk menghentikan pendarahan.
Proses di mana trombosit membentuk gumpalan disebut adhesi. Misalnya, jika secara tidak sengaja jari tersayat pisau dan memecahkan pembuluh darah, ia akan mulai berdarah. Untuk menghentikan pendarahan, trombosit di dalam pembuluh yang rusak itu menempel di tempat cedera dan mengirimkan sinyal kimia untuk bantuan lebih lanjut.
Lebih banyak trombosit kemudian menjawab panggilan dan mulai terhubung satu sama lain untuk membentuk sumbat dalam proses yang disebut agregasi. Setelah sumbat atau bekuan terbentuk di dinding pembuluh darah, kaskade pembekuan (koagulasi) diaktifkan, yang kemudian menambahkan fibrin (protein struktural) ke bekuan untuk menyatukannya. Fibrin bertanggung jawab atas keropeng yang mungkin terlihat di tempat yang terpotong.
Trombosit mengontrol pendarahan dalam tubuh, sehingga menjadi penting untuk bertahan dari operasi seperti transplantasi organ, serta melawan kanker, penyakit kronis, dan cedera traumatis.
Donor trombosit adalah prosedur yang diberikan kepada pasien yang tidak memiliki cukup trombosit, suatu kondisi yang dikenal sebagai trombositopenia, atau ketika trombosit seseorang tidak bekerja dengan benar. Meningkatkan jumlah trombosit darah pasien mengurangi risiko perdarahan berbahaya atau bahkan fatal.
Advertisement
Trombosit terlalu tinggi
Jumlah trombosit yang tinggi dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal. Kondisi ini bisa terjadi karena trombositemia atau trombositosis. Trombositemia terjadi ketika sumsum tulang membuat terlalu banyak trombosit. Sementara tombositosis terjadi ketika jumlah trombosit yang tinggi yang disebabkan oleh kondisi lain yang sudah ada sebelumnya.
Trombosit terlalu tinggi juga disebabkan karena gangguan sumsum tulang belakang, peradangan kronis dalam tubuh, infeksi, anemia zat besi, pengangkatan limpa, dan kanker. Selain itu, peningkatan sementara jumlah trombosit dapat terjadi setelah operasi besar atau trauma.
Trombosit terlalu rendah
Trombosit terlalu rendah disebut juga trombositopenia. Jumlah trombosit di bawah 20.000 per mikroliter adalah risiko yang mengancam jiwa. Kondisi ini bisa ditandai dengan pendarahan atau luka yang sulit berhenti atau mengering. Pendarahan bisa eksternal atau internal.
Ini terjadi ketika sumsum tulang membuat terlalu sedikit trombosit, yang berarti seseorang berisiko lebih besar mengalami memar dan pendarahan berkepanjangan yang membutuhkan waktu lama untuk melambat.
Trombosit rendah bisa terjadi akrena kemoterapi, infeksi virus, DBD, kondisi autoimun, kehamilan, dan obat-obatan. Contoh lain dari kondisi yang dapat menyebabkan trombositopenia termasuk memiliki katup jantung mekanis, gangguan penggunaan alkohol kronis, penyakit hati, sepsis berat (infeksi yang mengancam jiwa), dan paparan racun.​
Â
Â
Advertisement