Sukses

9 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Beserta Bacaan Niat dan Hukumnya

Di bulan Dzulqa’dah 1443 H ini, puasa ayyamul bidh jatuh pada hari Senin, Selasa, Rabu, 13, 14 dan 15 Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta Puasa ayyamul bidh adalah ibadah sunnah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Orang yang mengerjakan ibadah sunnah ini akan dicatat seperti berpuasa sepanjang tahun. 

Puasa ayyamul bidh merupakan salah satu jenis puasa sunnah yang dianjutkan untuk dikerjakan umat muslim pada pertengahan bulan. Kata ayyamul bidh berarti hari-hari cerah, tepatnya hari yang dalam malamnya disinari oleh bulan purnama. 

Di bulan Dzulqa’dah 1443 H ini, puasa ayyamul bidh jatuh pada hari Senin, Selasa, Rabu, 13, 14 dan 15 Juni 2022. Bagi umat muslim yang mengerjakannya maka akan mendapatkan keutamaan yang telah diriwayatkan dalam hadis.

Puasa Ayyamul Bidh juga dikenal dengan puasa putih. Pasalnya, bulan tampak terang benderang menuju purnama dan menyerupai warna putih pada pertengahan bulan. Ada pula pendapat dalam kitab Umdatul Qari'Syarhu Shahihil Bukhari yang menyebut Ayyamul Bidh berasal dari kisah Nabi Adam. Saat Adam turun ke Bumi, tubuhnya dalam keadaan gosong. Ketika melakukan puasa selama tiga hari, tubuhnya memutih.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai keutamaan puasa ayyamul bidh beserta bacaan niat, tata cara, hingga hukumnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/6/2022).

2 dari 5 halaman

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun bacaan niat puasa ayyamul bidh adalah sebagai berikut:

Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.” 

Saat membaca niat puasa ayyamul bidh ini, umat Islam dianjurkan untuk melafalkan dengan lisan dan tidak sekedar dibaca dalam hati. Niat ini juga boleh mulai dibaca sejak malam hari sampai dengan sebelum masuknya waktu zawal, pada saat posisi matahari condong ke barat. Dengan catatan saat itu belum makan ataupun minum apa-apa sejak saat terbit fajar hingga masuk waktu niat dilakukan. 

Sebelum melaksanakan puasa ayyamul bidh, disunnahkan untuk mengerjakan sahur terlebih dahulu pada waktu menjelang Subuh atau sebelum imsak. Pada saat memasuki waktu Maghrib, sunnah bagi orang muslim yang melakukan puasa ayyamul bidh untuk menyegerakan waktu berbuka. 

3 dari 5 halaman

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Pelaksanaan puasa sunnah ayyamul bidh sama seperti puasa pada umumny, yakni sebagai berikur.

1. Membaca niat puasa terlebih dahulu 

2. Melaksanakan sahur terlebih dahulu 

3. Menahan diri dari segala yang membatalkannya, seperti makan, minum dan menahan diri dari hawa nafsu 

4. Menjalankan ibadah 

5. Menyegerakan waktu berbuka pada saat menjelang maghrib 

6. Dianjurkan akan atau minum yang manis-manis 

7. Membaca doa berbuka puasa 

4 dari 5 halaman

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

1. Seperti Puasa Sepanjang Tahun

Menjalankan ibadah puasa sunnah Ayyamul Bidh seperti berpuasa selama setahun.

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).

2. Tiket Surga Ar Rayan

Bagi umat muslim yang berpuasa akan mendapatkan pintu khusus untuk masuk surga saat di akhirat nanti. Bagi umat muslim yang berpuasa akan masuk melalui pintu Ar-Rayyan, termasuk orang yang melakukan puasa Ayyamul Bidh.

“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Di katakan : Manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim).

3. Pahalanya Dilipatgandakan

Pahala orang berpuasa seperti halnya puasa Ayyamul Bidh akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim).

4. Mendapat Balasan Langsung dari Allah

Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW., bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadits qudsi: "Semua amal perbuatan anak Adam-yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya. Puasa adalah sebagai perisai -dari kemaksiatan serta dari neraka. Maka dari itu, apabila pada hari seseorang diantara engkau semua itu berpuasa, janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan dengan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah -sedang- berpuasa.”

5. Benteng dari Api Neraka

Puasa menjadi benteng dari api neraka. Para ulama hadis mengatakan benteng tersebut mengandung arti tabir yang melindungi orang berpuasa dari api neraka.

5 dari 5 halaman

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

6. Bergembira di Waktu Buka dan Ketika Bertemu Tuhan

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Orang yang berpuasa itu meninggalkan kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintahKu. Seorang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, sekali kegembiraan di waktu berbukanya dan sekali lagi kegembiraan di waktu menemui Tuhannya.”

7. Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Harum dari Kasturi

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi."

8. Ada Keberkahan dalam Makan Sahur

Dari Anas RA. berkata: Rasulullah SAW., bersabda: “Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan,” (HR Muslim).

9. Senantiasa dalam Kebaikan Selama Berbuka

Dari Sahal bin Saad RA: Bahwa Rasulullah SAW., bersabda: “Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka,” (HR Muslim).

Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW.  bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman: Hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling menyegerakan berbuka."