Liputan6.com, Jakarta Westernisasi adalah proses pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat. Segala tata cara kehidupan dalam westernisasi mengacu pada budaya dunia barat. Proses perubahan sosial ini terjadi karena adanya globalisasi.
Sebagian besar masyarakat seringkali menyamakan westernisasi dengan modernisasi, padahal keduanya memiliki perbedaan. Westernisasi adalah proses meniru gaya hidup orang barat atau luar negeri. Sedangkan modernisasi mencakup hal yang lebih luas.
Proses pengambilan atau peniruan budaya barat dalam westernisasi dilakukan secara langsung tanpa ada seleksi atau penyesuaian dengan budaya setempat. Umumnya, unsur budaya yang paling cepat ditiru adalah budaya material seperti gaya rambut, pakaian, pergaulan bebas, budaya pesta, dan bentuk rumah.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian westernisasi beserta penyebab, dampak, dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/6/2022).
Pengertian Westernisasi
Kata westernisasi berasal dari kata west yang artinya barat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, westernisasi sebagai pemujaan terhadap Barat yang berlebihan. Secara umum westernisasi adalah proses masuknya budaya barat dan diadopsi oleh masyarakat tanpa disaring terlebih dahulu.
Sedangkan, menurut Elly M. Setiadi, dijelaskan bahwa westernisasi adalah proses pengambilalihan unsur-unsur kebudayaan barat secara membabi buta tanpa melalui proses pertimbangan apakah unsur-unsur kebudayaan barat tersebut sesuai dengan kultur bangsa atau tidak.
Faktor utama penyebab terjadinya westernisasi adalah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Teknologi yang lebih maju membuat masyarakat mudah untuk mengakses berbagai kebudayaan barat tanpa adanya filter sama sekali.
Selain itu, westernisasi juga terjadi karena adanya kecenderungan masyarakat yang menganggap bahwa kebudayaan barat lebih maju, modern, keren, dan lebih bergaya. Adanya anggapan tersebut membuat masyarakat mengadopsi semua kebudayaan barat tanpa melakukan filter. Padahal tidak semua budaya barat dapat diterapkan di Indonesia. Westernisasi inilah yang membuat eksistensi kebudayaan nasional menjadi terancam.
Advertisement
Faktor Penyebab Westernisasi
Selain karena faktor teknologi yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya, westernisasi juga bisa muncul dari berbagai faktor lain. Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab westernisasi adalah:
1. Sifat konsumtif masyarakat terhadap produk luar negeri
Kita bisa melihat saat ini masyarakat cenderung lebih senang dan bangga ketika mereka menggunakan barang-barang dengan merek luar negeri. Terlebih, produk dengan merek luar negeri juga ikut mendominasi pasar di Indonesia, mulai dari produk teknologi, pakaian, hingga makanan.
2. Karya-karya yang mengandung unsur kebarat-baratan
Di Indonesia sendiri, kecaman terhadap karya-karya budaya luar sudah dimulai jauh sebelum orde baru lahir. Bahkan, sebagai bentuk kecemasan Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, terhadap westernisasi, beliau melarang adanya film-film Hollywood dan semua bentuk kesenian yang berbau kebarat-baratan.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap westernisasi
Budaya barat tidak semuanya memiliki dampak negatif. Hanya tinggal, bagaimana sikap masyarakat dalam memilah pengaruh westernisasi tersebut. Jangan sampai westernisasi ini berdampak buruk pada kehidupan masyarakat kita, atau bahkan sampai mengancam budaya asli nusantara.
Dampak Positif Westernisasi
Menurut Moestopo (1983) adanya budaya asing berupa westernisasi yang masuk ke Indonesia, berpotensi membawa dampak positif. Berikut pengaruh positif westernisasi adalah:
1. Dapat memberi inspirasi bagi masyarakat Indonesia agar tidak tertinggal dalam urusan informasi terkait perkembangan teknologi.
2. Dapat dijadikan sebagai motivasi untuk hidup yang lebih baik dan maju.
3. Dapat memberikan peluang bagi kita untuk memperkenalkan kepada Negara asing bahwa keberagaman budaya di Indonesia juga menarik dan mampu bersaing dengan kebudayaan luar negeri.
Advertisement
Dampak Negatif Westernisasi
Dikutip dari buku Eksiklopedia Sosiologi Perubahan Sosial (2018) karya Joan Hesti dan kawan-kawan, dijelaskan dampak negatif westernisasi adalah:
1. Segi gaya hidup
Akibat westernisasi, sebagian besar masyarakat mulai mementingkan gengsi dan kepraktisan seperti yang dilakukan oleh masyarakat barat. Masyarakat cenderung mengikuti gaya hidup konsumtif dan serba praktis, seperti mengikuti gaya hidup artis Hollywood atau menggemari fast food.
2. Segi pergaulan
Tidak bisa dimungkiri bahwa gaya pergaulan remaja di barat cenderung lebih bebas. Cara pergaulan ini jelas tidak sesuai apabila diterapkan di Indonesia yang notabennya menjunjung tinggi adat ketimuran. Selain itu, pergaulan bebas dapat menyebabkan permasalahan yang lebih luas, seperti remaja yang sering melanggar nilai dan norma sosial, free sex, penggunaan alkohol, dan penggunaan obat terlarang atau narkoba.
3. Segi budaya
Budaya lokal atau budaya nasional yang beraneka ragam perlahan mulai tergeser dan tergantikan oleh penyamaan dengan budaya barat. Selain itu, westernisasi juga berpotensi melunturkan semangat nasionalisme bangsa, terutama bagi generasi muda.
Contoh Westernisasi
Berikut terdapat beberapa contoh westernisasi yang dibawa ke Indonesia, antara lain:
1. Gaya Pakaian yang Berlebihan
Contoh westernisasi mengenai pristiwa westernisasi dalam masyarakat adalah adanya sikap meniru secara berlebihan gaya pakaian (mode) yang selalu mengalami bentuk perubahan sosial dengan cepat. Gaya hidup dalam mode pakain yang dipergunakan oleh masyarakat barat dianggap tidak sesuai dengan keadaan atau kebudayaan di Indonesia, misalnya saja gaya mode ini berkaitan dengan memakai bikini.
2. Gaya Bicara dan Sopan Santun
Contoh lainnya mengenai westernisasi dalam masyarakat, bisa dilihat pada beberapa aspek kehidupan. Yang mana banyak sekali masyarakat di sekitar kita meniru gaya bicara dan adat sopan santun pergaulan budaya barat. Misalnya saja dengan melewati orang yang lebih tua tidak menundukan badan, atau bahkan tidak mengecilkan suara saat bertemu dengan lawan biacara yang lebih tua.
3. Pergi ke Diskotik
Contoh westernisasi dalam masyarakat yang saat ini sedang melanda Indonesia, diantaranya saat malam minggu atau di saat liburan. Banyak masyarakat yang ada di sekeliling kita termasuk pemuda dan pemudi pergi ke tempat diskotik. Padahal diskotik sendiri diperoleh masyarakat Indonesia sebagai bagian daripada arti asimilasi terhadap budaya barat.
Advertisement