Sukses

Bak Terbuat dari Kaca, Anak Laki-Laki Ini Miliki Tulang yang Mudah Retak

Anak 12 tahun ini juga hanya memiliki tinggi 50 cm.

Liputan6.com, Jakarta Masa anak-anak tak bisa lepas dari masa pertumbuhan. Bukan hanya orang tua saja yang memperhatikan tumbuh kembang anak, akan tetapi pemerintah juga turut berperan aktif.

Pasalnya tak sedikit pula ditemukan berbagai kasus mengenai tumbuh kembang anak yang terhambat. Tak hanya itu saja, ada juga beberapa kasus langka lainnya yang ditemukan hingga menghambat pertumbuhan anak-anak.

Salah satunya yang dialami oleh anak laki-laki bernama Rohit. Dilansir Liputan6.com dari Mirror.co.uk, Selasa (21/6/2022), Rohit diketahui memiliki penyakit yang cukup langka. Pasalnya, dirinya yang telah berusia 12 tahun hanya memiliki tinggi sekitar 50 cm saja.

Bukan hanya itu saja, Rohit juga diketahui memiliki penyakit langka. Dimana dirinya memiliki tulang yang cukup rawan bak kaca hingga mudah retak jika disentuh. Tentu saja kondisi Rohit ini menjadi sorotan banyak netizen.

2 dari 3 halaman

Telah mematahkan 100 tulang

Anak laki-laki asal Uttar Pradesh, India ini diketahui menderita penyakit osteoporosis atau yang lebih dikenal dengan penyakit tulang rapuh. Rohit bahkan diketahui telah mematahkan sekitar 100 tulang selama hidupnya hingga dirinya digambarkan seolah-olah terbuat dari kaca karena kondisi langkanya.

Meski biasanya osteoporosis merupakan penyakit yang kerap diidap oleh orang lanjut usia, namun dalam kasus Rohit termasuk kasus langka. Pasalnya, sekecil apapun sentuhannya dapat menyebabkan salah satu tulangnya patah. Hal ini pun mengakibatkan dirinya tak bisa bermain dengan anak-anak lainnya.

3 dari 3 halaman

Bercita-cita sebagai penyanyi

Karena kondisi penyakitnya, Rohit diketahui sangat bergantung dengan ibunya. Ia bahkan tak mendaftar sekolah karena kondisinya, hingga sang kakak perempuannyalah yang mengajari cara membaca.

Terlepas dari kondisinya, Rohit diketahui memiliki cita-cita untuk menjadi penyanyi saat dewasa. Dirinya bertekad bahwa penyakit yang diidapnya tidak dibiarkan menghalangi cita-citanya.

Saat ini, memang belum ada obat untuk mengobati osteoporosis, namun, berbagai perawatan dapat dilakukan. Perawatan tersebut pun dapat membantu memperlambat kerusakan tulang serta memacu pertumbuhan tulang baru.