Liputan6.com, Jakarta Kejadiannya hanya terjadi dalam rentang waktu puluhan sampai ratusan tahun, fenomena alam kerap kali bikin takjub. Kali ini adalah fenomena alam Spiral Cahaya Biru atau Blue Light Spiral yang terjadi pada Minggu (19/6/2022) di langit Selandia Baru pukul 19.30 waktu setempat.
Baca Juga
Sederet pertanyaan pun muncul, apakah kejadian alam tersebut benar adanya. Bahkan teori Alien hingga lubang hitam atau black hole pun bermunculan dan dikaitkan dengan fenomenal Spiral Cahaya Biru di langit Selandia Baru tersebut.
Advertisement
Melansir dari News Sky, Astronom Alasdair Burns yang melihat pemandangan indah Blue Light Spiral dari Pulau Stewart di negara itu mengaku takjub dan merasa aneh dengan fenomena alam yang dilihatnya.
"Itu seperti spiral besar. Dan itu sangat, sangat lambat, dengan tenang bergerak ke utara melintasi langit malam dan kemudian menghilang begitu saja." Jelasnya dilansir Liputan6 dari laman News Sky.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang fakta fenomena alam Spiral Cahaya Biru atau Blue Light Spiral, Selasa (21/6/2022).
1. Penjelasan Fisikawan Universitas Auckland Profesor Richard Easther
Fenomena langka Blue Light Spiral yang terjadi memunculkan banyak pertanyaan dan praduga. Melansir dari Mashable, Fisikawan Universitas Auckland Profesor Richard Easther menjelaskan bahwa itu kemungkinan awan yang dibentuk oleh roket yang membawa satelit ke orbit.
Profesor Richard Easther juga menambahkan, fenomena yang terjadi kemungkinan besar berkaitan dengan peluncuran Globalstar FM15 SpaceX pada hari Minggu, yang merupakan misi terakhir dari perusahaan luar angkasa yang menyelesaikan tiga peluncuran hanya dalam 36 jam .
"Ketika propelan (roket) dikeluarkan dari belakang, Anda memiliki apa yang pada dasarnya adalah air dan karbon dioksida - yang secara singkat membentuk awan di ruang angkasa yang diterangi oleh matahari," kata Easther seperti dilansir Liputan6.com dari Republic World.
Advertisement
2. Adanya Kombinasi Geometri Orbit Satelit dan Posisi Bumi
Lebih lanjut Profesor Richard Easther menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi kombinasi geometri orbit satelit dan posisi relatif Bumi terhadap matahari adalah alasan lain mengapa awan bercahaya terlihat dari Selandia Baru.
Menurut Easther, peluncuran satelit Falcon 9 SpaceX baru-baru ini untuk misi GlobalStar FM15 pada 19 Juni dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida mungkin telah menyebabkan terjadinya fenomena tersebut.
3. Menakjubkan Para Pengamat Bintang
Kejadian Spiral Cahaya Biru di langit malam Selandia Baru tentunya mengejutkan para pengamat bintang serta memunculkan beragam teori tentang asal usulnya. Spiral yang menerangi langit tersebut dibawa ke mata publik oleh astronom penduduk Pulau Stewart, Alasdair Burns, yang menjalankan Twinkle Dark Sky Tours.
Menurut The Guardian, Burns mengetahui tentang visual misterius setelah menerima teks dari temannya yang diikuti oleh grup media sosial astronom amatir yang diisi dengan gambar langit yang bersinar. Foto diambil pada pukul 19.20 waktu setempat menggunakan eksposur lama, setelah Burns menerima teks dari seorang teman yang melihat sesuatu di langit.
Advertisement
4. Penjelasan Pengamat Bintang
Melansir dari The Guardian, Alasdair Burns, pemandu pengamatan bintang di Stewart Island/Rakiura, menerima pesan dari seorang teman: pergi ke luar dan lihat ke langit.
"Begitu kami benar-benar pergi ke luar, sangat jelas apa yang dia maksud," kata Burns.
Dia melihat spiral cahaya biru besar di tengah kegelapan. “Itu tampak seperti galaksi spiral yang sangat besar, hanya tergantung di langit, dan perlahan-lahan melayang,” kata Burns.
Burns menduga spiral itu kemungkinan sebuah roket. Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2009. Setelah membaca tentang fenomena serupa pada 2009, ketika peluncuran rudal Rusia menyebabkan spiral biru besar di atas Norwegia. Bahkan mengetahui kemungkinan sumbernya, katanya, itu adalah pemandangan yang menantang. “Tidak ada dari kami yang pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Itu spektakuler.”
5. Peluncuran SpaceX
Melansir dari Mashable, pada hari Jumat, SpaceX meluncurkan lebih banyak satelit internet Starlink dari Kennedy Space Center NASA di Florida. Pada hari Sabtu, hal tersebut adalah satelit militer Jerman dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California. Sementara pada hari Minggu, itu adalah satelit komunikasi untuk perusahaan Amerika Globalstar, diluncurkan oleh roket Falcon 9 ke orbit rendah Bumi dari Cape Canaveral.
Namun, fenomena yang ditangkap di Rakiura (atau Pulau Stewart) di Selandia Baru oleh Twinkle Panduan pengamatan bintang tur Day Dark Sky Alasdair Burns pada hari Minggu masih membuat orang takjub dan memunculkan beragam pertanyaan.
Advertisement