Liputan6.com, Jakarta - Apa itu konjungsi temporal? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Sementara menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu. Ada dua jenis konjungsi temporal, yakni konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat.
Bagaimana contoh konjungsi temporal itu?
Advertisement
Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, contoh konjungsi temporal sederajat pasti berada di tengah dan menggunakan kata sebelumnya, selanjutnya, setelahnya, lalu, kemudian, dan sesudahnya.
Sementara contoh konjungsi temporal tidak sederajat bisa berada di awal, tengah, dan akhir kalimat serta menggunakan kata ketika, sejak, apabila, sebelum, hingga, demi, sementara, sambil, bila, waktu, saat, dan manakala.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam contoh konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat, Rabu (22/6/2022).
Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
Memahami contoh konjungsi temporal sederajat adalah tidak boleh ditempatkan pada bagian awal maupun akhir kalimatnya. Akan tetapi, contoh konjungsi temporal sederajat harus berada pada tengah tengah kalimat.
Ini mengingat apabila contoh konjungsi temporal sederajat diletakkan di awal ataupun akhir kalimat akan membuat kalimat tersebut menjadi sulit untuk dipahami.
Contoh konjungsi temporal sederajat adalah menggunakan kata sebelumnya, selanjutnya, setelahnya, lalu, kemudian, dan sesudahnya. Bagaimana contoh konjungsi temporal sederajat dalam bentuk kalimat utuh?
Ini contoh konjungsi temporal sederajat:
- Habib sedang mencuci piring, sebelumnya ia telah menyapu halaman.
- Dita menyelesaikan skripsinya sesudahnya ia akan melanjutkan S2.
- Anak-anak bermain sepak bola sesudahnya mereka akan bermain petak umpet.
- Kakek sedang diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD), selanjutnya akan dipindah ke ruang kamar inap.
- Bibi mencuci bersih sayur yang sudah dikupas selanjutnya di rebus dan ditambahkan garam.
- Febby mengerjakan PR Bahasa Indonesia selanjutnya mengerjakan PR Matematika.
- Doni pergi bermain, sebelumnya ia telah mengerjakan tugas sekolah.
- Dito mengerjakan PR bahasa Indonesia dan sesudahnya ia akan mengumpulkan tugas itu.
- Husai baru menyelesaikan PR Ipa selanjutnya ia akan menyelesaikan PR bahasa Indonesia.
- Mereka lalu ke pergi ke pasar.
- Sinta menyapu halaman, kemudian dia mengepel lantai.
- Andi sedang menonton TV, sebelumnya dia sudah membersihkan kamarnya terlebih dahulu.
- Ari sedang mengerjakan PR, sesudahnya dia dapat bermain dengan teman-temannya.
- Ridwan sedang melakukan tes kesehatan mata, selanjutnya dia akan melakukan tes kesehatan gigi.
- Sari mandi lalu sarapan bersama ayahnya di teras rumah.
- Adik jatuh lalu menangis dan mengadu kepada ibu.
- Bu RT kecopetan lalu ia lapor kepada satpam setempat.
- Bibi mencucui baju lalu ia menjemurnya di bawah sinar matahai.
- Keluarga Rahmad berlibur ke kebun binatang lalu ke pantai.
- Tito kecelakaan lalu di bawa ke rumah sakit.
- Guru memberikan materi Matematika, kemudian tanpa ragu juga memberikan tugas kepada murid-muridnya tersebut.
- Sarmila suka sekali bernyayi, ketika ia telah selesai bernyayi dangdut setelahnya ia bernyayi lagu pop.
- Siang ini kami belajar matematika kemudian belajar bahasa Inggris di rumah Sinta.
- Kakak nonton TV sebelumnya ia telah mengerjakan PR.
- Risti merupakan pengusaha makanan yang sukses, sebelumnya ia hanya penjual kaki lima.
- Paman mengetok pintu lalu dipersilahkan masuk dan mengajak berbincang.
- Ibu membaca koran kemudian berangkat ke kantor.
- Aku membaca buku kemudian memahami isi buku tersebut.
- Adik menangis kemudian ibu membawakan susu.
- Pak guru memberikan materi Bahasa Indonesia kemudian ia memberi tugas untuk murid-muridnya.
- Rara sedang bermain game, sebelumnya dia sudah membaca materi tadi Siang.
- Ia akan pergi menjadi TKI ke luar negeri sebelumnya ia mengikuti kursus bahasa terlebih dahulu.
- Taufik berhasil menjadi juara nasional sebelumnya ia sempat gagal di tingkat desa.
- Dia adalah pengusaha kaya raya sebelumnya ia adalah buruh tani.
- Kak Ghani memasak kue lebaran sesudahnya membagikan kue untuk saudara-saudara.
- Ferdi pergi ke rumah Ringgi sesudahnya ia main bola di lapangan depan neneknya.
Advertisement
Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Memahami contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah berupa kata sambung yang menghubungkan beberapa kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat.
Fungsi dari kata sambung pada contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah untuk jenis kalimat majemuk. Posisi peletakan contoh konjungsi temporal tidak sederajat bisa di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
Contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah menggunakan kata ketika, sejak, apabila, sebelum, hingga, demi, sementara, sambil, bila, waktu, saat, dan manakala.
Bagaimana contoh konjungsi temporal tidak sederajat dalam bentuk kalimat utuh?
Ini contoh konjungsi temporal sederajat:
- Abah menonton TV sambil meminum kopi.
- Bila adik tidak mau sekolah, Ayah tidak akan membelikan mainan baru.
- Sementara aku membereskan tempat tidur ibu menyiapkan makanan.
- Adik mau makan apabila lauknya ayam goreng.
- Sang putri merasa gembira manakala pangeran datang ke istana.
- Ade dibelikan sepeda apabila dia mendapat nilai 90 di ulangan.
- Hasan demi membanti pengobatan ibunya, ia rela menjual sepeda motornya.
- Semenjak dia menikah dengan Sari, kehidupannya menjadi lebih tenang.
- Sedari dulu aku sudah menginginkan dia menjadi temanku.
- Aku menyukai sastra sedari aku masih kelas lima SD.
- Aku makan sambil menonton televisi.
- Sambil menjaga toko kelontong, Ina membaca buku.
- Sebelum makan siswa taman kanak-kanak diajarkan mencuci tangan terlebih dahulu.
- Sebelum belajar fisika aku menyalin catatan temanku.
- Budi beranjak pulang sebelum tugas kelompok kita diselesaikan.
- Sejak 17 Agustus 1945 Indonesia mulai merdeka dari tangan penjajah.
- Aku dibelikan sepeda baru bila menjadi juara 1.
- Rino berjualan mainan sejak ayahnya meninggal.
- Ketika aku mengerjakan PR, adikku datang mengganggu.
- Aku jalan-jalan ketika teman temanku mengajak pergi.
- Rika bekerja keras sejak Ayahnya berhenti bekerja.
- Aku belajar giat sejak nilai bahasa Indonesiaku jelek.
- Aku mengerjakan tugas sekolah sejak adik pulang sekolah.
- Demi bisa melanjutkan sekolah, Fara membantu ibunya berjualan nasi goreng di sekolah
- Reny membantu ibunya mencuci pakaian demi mendapatkan uang saku.
- Ketika aku makan siang, ibu datang dari pasar.
- Aku belajar ketika teman-temanku sedang asik bermain
- Aku menunggu Doni di depan gerbang sekolah hingga hujan reda.
- Semenjak aku pindah rumah teman-temanku selalu mampir ke rumah untuk bermain.
- Aku belajar fisika semenjak ayah pergi ke kota.
- Pak Tarno bekerja di perusahaan ayah sejak aku masih bayi.
- Waktu kakek sedang menyiram tanaman, paman berangkat ke stasiun.
- Moa memberiku sebuah kalung sewaktu akan berangkat ke luar negeri
- Manakala ibu datang, saya sedang belajar matematika.
- Sang putri sedih manakala mendengar pangeran tertembak mati.
- Dini mencuci pakaian sementara adiknya bermain di taman.
- Sementara adik tidur siang, ibu membersihkan mainan.
- Selama aku kuliah diluar kota, ibu selalu menelepon.
- Ibu menitihkan air mata tatkala melihat aku menjadi juara nasional bulu tangkis.
- Tatkala Susi menceritakan pengalaman hidupnya, aku terharu.
- Adinda mulai menitihkan air mata seraya ia menjauh dari kafe di mana ia bertemu mantan kekasihnya.
- Apabila kakak suka menabung, Ibu akan merasa senang.
- Seraya memilih bunga, ia mencium satu persatu bunga yang akan ia beli.
- Sementara aku membereskan tempat tidur ibu menyiapkan sarapan.
- Aku menyetrika baju sementara ibu menonton televisi.
- Bila adik nakal, ayah tidak akan memberinya uang jajan.
- Adik berhenti menangis apabila dibelikan permen coklat.
- Apabila ayah berhenti merokok, ibu akan senang sekali.
- Bilamana aku belajar pasti akan mendapat nilai bagus.
- Ibu akan bahagia bilamana nenek sembuh dari sakit.
- Sejak nenek datang dari desa aku tidur di ruang tamu.
Â