Sukses

Apa yang Dimaksud dengan Interaksi Sosial? Kenali Ciri-Ciri dan Bentuknya

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan interaksi sosial dalam hidupnya. Jarang sekali manusia dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu, interaksi sosial dalam kehidupan sangatlah penting. Lantas, apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?

Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Dalam hubungan ini, individu atau kelompok dapat saling bekerjasama atau bahkan berkonflik secara formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung sebagai bentuk interaksi.

Sebagai makhluk sosial, manusia pastinya memerlukan interaksi sosial, yang mana interaksi ini berlangsung selama seumur hidup di lingkungan masyarakat. Tanpa adanya interaksi, maka seseorang akan kesulitan memahami dunia sosial.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai apa yang dimaksud dengan interaksi sosial beserta ciri-ciri dan bentuknya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/6/2022).

2 dari 4 halaman

Pengertian Interaksi Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara perseorangan dan perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.

Interaksi sosial dapat terjadi bila dua individu atau kelompok melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Sedangkan komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi, pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Sedangkan ada beberapa pendapat lain mengenai apa yang dimaksud dengan interaksi sosial menurut para ahli, yaitu:

Gilin

Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antarkelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Macionis

Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan aksi dan reaksi seseorang dalam hubungannya dengan individu atau kelompok lain.

Broom dan Selznic

Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial merupakan proses yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan seseorang tersebut memerlukan respons terhadap tindakan orang lain.

Kimball Young dan Raymond W. Mack

Kimball Young dan Raymond W. Mack mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan sosial antara individu dengan perorangan atau kelompok atau hubungan kelompok dengan kelompok secara dinamis.

Homans

Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah proses kehidupan di mana aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain akan diberikan respons yang bisa berupa ganjaran atau hukuman dari orang lain.

Bonner

Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksi dari individu dapat memengaruhi/mengubah kehidupan individu lain.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Berikut ini beberapa ciri-ciri interaksi sosial adalah:

1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi dan reaksi.

2. Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah simbol yang disampaikan harus dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi agar komunikasi tersebut berjalan lancar.

3. Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Hal ini berarti dalam setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.

4. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dapat menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada kerja sama atau mengarah kepada pertentangan.

4 dari 4 halaman

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Mengutip Modul Interaksi Sosial yang disusun oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., dkk. secara garis besar interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni

1. Interaksi sosial asosiatif

a. Kerja sama

Merupakan suatu usaha bersama antarindividu atau antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan merusak (destruktif). Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu, contoh kerja sama yang merusak adalah tawuran antarpelajar. Bentuk-bentuk lain dari kerja sama, yaitu:

- Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

- Cooperation, yakni penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan dalam sebuah organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

- Coalition (koalisi), merupakan gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.

- Joint venture, merupakan kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari individu atau kelompok yang saling bertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah:

- Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah.

- Kompromi, yaitu pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan untuk mencapai penyelesaian konflik.

- Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil keputusan guna menyelesaikan konflik.

- Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan konflik, tetapi pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian.

- Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya tujuan bersama.

- Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan.

- Stalemate, terjadi ketika dua kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang.

- Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/pengadilan.

c. Asimilasi

Secara sederhana, asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.

d. Akulturasi

Akulturasi merupakan penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli.

2. Interaksi sosial disosiatif

a. Persaingan (competition)

Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi

Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.

c. Pertikaian

Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

d. Konflik

Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.