Sukses

Viral Ayah Menangis Gara-Gara Anak Dapat Nilai Jelek, Mengaku Kecewa Berat

Setelah mengajari putranya selama setahun dan rela begadang, malah dapat nilai jelek.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang siswa, belajar adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil nilai akhir baik dalam sebuah semester atau saat kelulusan. Oleh karena itu, banyak siswa yang mempersiapkan ujian sejak jauh-jauh hari dengan cara mempelajari soal-soal di tiap mata pelajaran. 

Siswa yang telah mempersiapkan diri dengan baik tentu akan relatif mendapat kemudahan saat mengerjakan soal. Sebaliknya, siswa yang kurang persiapan akan mengalami kesulitan saat mengerjakan ujian. Alhasil, ia akan mendapatkan nilai jelek.

Namun apa jadinya jika sudah belajar dengan rajin, tapi masih mendapat nilai jelek? Dilansir Liputan6.com dari Siakapkeli, Kamis (30/6/2022) seorang ayah merasa kecewa hingga menangis tersedu-sedu karena sang anak mendapat nilai jelek.

Padahal ayah tersebut mengaku bahwa dirinya telah mengajari sang anak selama setahun penuh. Namun anak laki-lakinya hanya mendapat nilai 6/100 dalam mata pelajaran matematika. Tentu hal tersebut membuat sang ayah begitu kecewa.

Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Siakapkeli, Kamis (30/6/2022).

2 dari 3 halaman

Mengungkapkan Rasa Kecewanya

Video yang beredar di media sosial tersebut memperlihatkan seorang ayah yang tengah menangis dan menyeka air matanya. Rupanya sang ayah menangis karena kecewa setelah menerima rapor ujian akhir tahun putranya untuk mata pelajaran matematika ketika hanya mendapat nilai 6/100.

Usut punya usut, rupanya ayah tersebut rela begadang setiap malam hanya untuk mengajari putranya pelajaran sekolah setiap hari selama setahun terakhir.

"Aku tidak peduli lagi, usahaku sia-sia saja, biarkan dia merasakan sakitnya sendiri," kata pria itu melalui video.

Namun, setelah ia mengajari putranya selama setahun, hasilnya itu ternyata hanya enam dari 100 yang merupakan pukulan besar bagi sang ayah.

Sebagian besar yang melihat video tersebut bersimpati dengan nasib yang menimpa sang ayah dengan sulitnya mendidik anak di zaman yang semakin modern saat ini.

3 dari 3 halaman

Menarik Perhatian Warganet

Namun, kisahnya itu menjadi viral dan banyak komentar yang mengatakan bahwa skor enam dari 100 itu ekstrim dan sangat sedikit. Bahkan ada yang mengatakan bahwa itu adalah cerminan dari kemampuan mata pelajaran matematika sang ayah sebagai guru les.

Sementara itu, ada juga yang menganggap itu sebagai tanda protes anak kepada bapaknya dengan membiarkan 'kosong' pada tempat jawaban di kertas ujian.